Yeji menaiki anak tangga dengan perasaan dag-dig-dug jerrr #Gak!
Dengan perasaan was-was.
Dia melangkah keatas sambil mengendap-ngendap dan melihat situasi, berharap tidak ada yang melihatnya naik ke lantai 2 rumah ini. Tapi sebelumnya, dia udah ngerancang sebuah skenario kalau-kalau nasib baik tidak berpihak padanya nanti. Gadis bermata kucing itu berbekal sebuah ember yang dia isi selimut kecil yang udah dia cuci sebelumnya. Kenapa ember? Jadi kalau ada yang mergokin dia, bilang aja mau jemur.
Gimana? Apagga Yeji cerdik bagai si kancil? └(★o★)┐
Yeji menoleh ke bawah sekali lagi, ternyata dia masih aman. Di bawah sana tidak ada orang dan ia hampir sampai keatas.
Tapi tiba-tiba,
"Yeji? Ngapain lo kesini?"
Dan yahhh, Yeji langsung menelan ludahnya dengan susah payah. Perlahan ia kembali mengarahkan pandangannya ke depan. Berharap Soobin tapi suaranya bukan Soobin. Berharap Yeonjun tapi tidak mungkin soalnya doi kan udah nunggu dia di rooftop. Berharap bukan Renjun, tapi suaranya Renjun banget┐(゚д゚┐)
"Eh- Ren-jun?" Ingin rasanya Yeji menghilang saja dari sini. Renjun adalah salah satu orang yang tidak bisa di bodohi dan terlalu julit.
"Iya, gue Renjun. Masa lupa." jawabnya dengan tidak bersahabat. Mata cowok yang lumayan dingin, tapi julit, tapi cool, tapi kepoan itu menatap Yeji penuh kecurigaan. "Mau ngapain keatas? Ngepoin kamar anak cowok ya?"
Yeji menggerutu dalam hati. Orang seperti Renjun ini harus di hadapi dengan sikap keren dan bertingkah seolah tidak terintimidasi olehnya. Dan Yeji akan terapkan sekarang pada dirinya.
"Ngepoin kamar cowok? Yakali sambil bawa ember. Kalau mau ngepoin mah harusnya bawa teropong zoom in zoom out atau lebih bagus bawa kunci kamar cadangan sekalian dong!" Yeji sengaja pemirsah.
Renjun berdecih kecil, "ck, yaudah sana! Nanti pintu rooftopnya tutup lagi ya..."
Setelah mengatakan itu, Renjun pun turun ke bawah. Meninggalkan Yeji yang kini menghela napasnya lega.
Huh, hampir aja! -Yeji
Yeji pun kembali berjalan menghampiri anak tangga kedua —menuju ke roortop— dengan perasaan yang lebih tenang dari sebelumnya karena satu masalah sudah terlewati.
Hingga akhirnya Yeji pun sampai di rooftop yang disana sudah ada Yeonjun dan Soobin sedang mengobrol di dekat tembok pembatas rooftop.
Hah? Kok ada Soobin sih? Yeonjun bilang dia mau ngobrol berdua doang sama gue. Tapi ini--? -Yeji
"Udah dateng?" tanya Yeonjun yang membuat Yeji seketika tersadar dari lamunannga. Entah ia memang salah kira dari awal atau karena ada hal lain yang terjadi sampai mengharuskan Soobin ada disini juga. Intinya, mood Yeji sedikit menurun karena ia jadi tidak berduaan saja dengan Yeonjun disini.
"Hm, keliatannya." tuh kan Yeji udah keliatan bete aja.
Yeji pun mendekat, kemudian menjemur selimut sebelum akhirnya dia ikut bergabung. Tapi kayanya ada yang aneh. Yeji melihat Soobin keliatan gelisah dan ga baik-baik aja.
"Eh, kenapa di tekuk gitu mukanya?" tanya Yeji pada Soobin.
Yeonjun mendelikan matanya kearah Soobin. "Dia hampir aja buat masalah."
Yeji mengerutkan dahi tak paham. "Hah? Maksudnya."
"Aku ajak kamu kesini itu mau ngomongin masalahnya nih anak. Kamu tau, Sihyeon mergokin Soobin sama Lia lagi 'anu' di taman samping rumah. Parah ga sih?" Yeonjun benar-benar seperti anak kecil yang mengadu pada sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
¹⁰⁰ ᵈᵃʸˢ ʷⁱᵗʰ ʰᵒᵐᵉᵐᵃᵗᵉ ; Comeback Home ✔️
ФанфикProgram reality show yang cukup mendulang sukses di setiap season nya itu akhirnya memberikan kabar bahagia bagi penonton setianya dengan membuat season spesial bertajuk '100 days with homemate ; Comeback Home' dimana semua bintang dari keempat seas...