sweet talk 🍫

3.1K 390 66
                                    

"Hmm.. hmm.. hmm.. hmm..."

Dengan telatennya Onda memasukan coklat bubuk, gula dan susu kental manis secara bergantian ke dalam gelas selagi ia merebus air.

Supaya suasana di dapur ga terlalu hening, akhirnya dia berhumming ria untuk menciptakan keramaian sendiri. Kenapa hening? Karena sekarang ini masih jam 4 pagi. Orang-orang masih pada tidur di kamarnya masing-masing. Terus di langit sana juga bulan masih terjaga di singgahsana nya.

Sementara Onda tiba-tiba kebangun dan ngerasa laper. Awalnya dia mau ngerebus mie instan, tapi di pikir-pikir dia juga pengen susu coklat panas. Karena ga mungkin bikin kedua-duanya, jadi dia lebih memilih susu coklat aja.

Setelah beberapa menit nunggu, akhirnya airpun mendidih. Onda segera meraih gagang panci dan mengangkatnya secara hati-hati.

Tapi entah sejak kapan, tiba-tiba saja Yeosang sudah ada di sampingnya yang otomatis membuaymt Onda terkejut setengah mati.

"Lagi ap--"

"WUAA—!"

Splass~

"Ah!"

Karena terkejut, Onda yang tengah memegang panci berisi air mendidih tidak sengaja menumpahkannya. Namun parahnya lagi, air mendidih itu tumpah mengenai tangan kiri Yeosang yang memang sedang bertumpu di samping gelas miliknya.

"ASTAGA!"

Onda segera menyimpan kembali panci itu di atas kompor lalu meraih tangan Yeosang yang sudah melepuh.

"Ya ampun, maafin gue. Maafin gue hua~" ucap Onda panik dan segera membawa Yeosang ke wastafel cuci. Gadis itu kemudian membuka kran dan mengarahkan tangan Yeosang ke kocoran air tersebut.

"Aduh... Gimana ini? Tangan lo melepuh, Yeosang. Maaf banget hikss- gue ga sengaja."

Yeosang menaikkan alis matanya. Mendengar insakan kecil dari gadis itu.

"Eh, lo kenapa? Kok nangis?" tanya Yeosang kebingungan dan sedikit khawatir.

Onda mengusap mata dengan lengannya. Lalu menggelengkan kepala. "G-gak, kok."

Tapi anehnya, suara insakan itu malah terdengar semakin jelas di telinga Yeosang.

"Ih, bener. Lo nangis!"

Onda mengarahkan pandanganya pada Yeosang. Menatap pemuda itu sambil terinsak. "I—itu tangan lo luka gara-gara gue, maafin ya~ hikd?"

Yeosang melirik tangannya sekilas, kemudian mengibaskannya pelan. Emang panas dan perih sih, tapi dia berusaha tetep stay cool di depan Onda.

"It's oke, gue ga apa-apa kok. Jangan nangis ah~"

Lalu Yeosang mengajak Onda untuk duduk di meja makan. "Ayo sini!"

Tapi Onda menahan langkahnya. Menatap Yeosang penuh ketidakyakinan. "Beneran lo ga apa-apa? Tapi tangan lo merah gitu."

Yeosang tersenyum simpul, "iya udah, ayo duduk dulu!"

Akhirnya Onda nurut. Dia dan Yeosang duduk bersebelahan di meja makan yang lengang. Hanya ada teko kaca berisi air putih yang isinya tinggal setengah.

"Gue ga apa-apa. Ga usah nangis gitu dong-" dan yang terjadi selanjutnya adalah pemuda bernama lengkap Kang Yeosang itu membuat Onda membeku di tempat. Sebab doi mengusap lembut matanya dengan jempol kakinya (gak) tangannya.

Eomma, Onda ga tau harus seneng atau sedih ini😳 -Onda

Yeosang lalu tersenyum lebar. Memamerkan deretan gigi manisnya. "Lagian salah gue sendiri yang tiba-tiba dateng tanpa permisi dulu. Jadi kaget kan lo?"

¹⁰⁰ ᵈᵃʸˢ ʷⁱᵗʰ ʰᵒᵐᵉᵐᵃᵗᵉ ; Comeback Home ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang