gift 💝

555 97 15
                                    

Seluruh penghuni rumah ini sedang berkumpul di ruang televisi. Mereka semua pada gabut karena sudah sekitar tiga hari tidak ada tugas, pengumuman, kegiatan dari staff yang biasanya setia hari datang kepada mereka.

"Serius, ini mereka lupa atau gimana sih sama kita? Kok tumben banget udah tiga hari kita ga di kasih konten gini?" Sihyeon yang semula sedang membaca buku akhirnya menyerah juga. Ini adalah buku terakhir yang belum ia baca, sementara sisanya sudah hatam semua.

Mendengar dumelan Sihyeon, beberapa dari mereka yang semula tidak memikirkan hal itu pun jadi kepikiran. Salah satunya Jaemin.

"Eh, iya ya. Kok aneh sih ga ada yang dateng bawa tugas buat kita?" heran Jaemin sambil nyimpen remot tv yang semula dalam penguasaannya itu keatas meja.

"Mungkin mereka kali ini emang mau lebih ngebebasin kita buat ngelakuin hal yang kita suka?" tebak Yeji yang sedikit di ragukan oleh yang lain.

"Tapi masa sampe ngebiarin kita kehabisan bahan makanan juga sih?" tiba-tiba saja Hyewon datang dari arah dapur setelah memeriksa persediaan bahan dan langsung masuk ke dalam pembicaraan.

Melihat itu, Lino yang semula bersikap biasa saja pun langsung bereaksi. "Wah, masa sih persediaan makanan habis?"

"Ga percaya? Liat aja sendiri di kulkas sama lemari."

Tiba-tiba,

"Guys,"

Semua orang langsung mengarahkan pandangan mereka kearah Soobin yang mendadak manggil dengan memasang raut wajah seperti ketakutan.

"Jangan-jangan mereka sengaja deh mau ngerjain kita?"

"Maksudnya?" tanya Yeonjun.

"Iya, maksudnya mereka sengaja aja ngebiarin kita disini atau mungkin mereka mau cari tau gimana kita tanpa kiriman duit dari mereka. Mereka pengen tau gimana cara kita bertahan hidup kaya di film-film gitu?"

Mendadak suasana disana menjadi tidak kondusif. Ada yang ikut berpikiran yang sama seperti Soobin, ada yang langsung ketakutan, ada yang misuh-misuh ga terima.

"Ga! Ga! Apaan sih, bin. Makanya jangan kebanyakan nonton drama yang ga tamat-tamat deh, jadi gini kan pikiran lo!" Kim Hyunjin salah satu orang yang ga terima dengan tebakan Soobin. Lalu gadis itu langsung beranjak dan berjalan kearah cctv yang terpasang di samping tv.

"Ga mungkin mereka lupa atau sengaja. Cctv kan di pasang dimana-mana. Yakali agensi kita juga setuju dengan ide buruk itu?!" cerocos Kim Hyunjin sambil nunjuk-nunjuk kearah cctv.

"Kim bener!" tiba-tiba Haje ikut beranjak dari tempatnya lalu berjalan menghampiri Kim Hyunjin dan berdiri di sisinya. "Lagian kalau emang mereka sengaja. Gampang aja kok, kita tinggal keluar buat pergi ke supermarket sendiri. Terus belanja deh,"

"Terus duitnya lo punya?" celetukan dari Renjun langsung membuat Haje bungkam seketika.

"Eh, iya ya?" cicit Haje malu sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ya udah, tunggu aja. Paling besok atau lusa juga ada yang dateng. Lagi pula, gerak-gerik kita semua terpantau cctv kan? Yakali kalau udah ada yang pingsan gara-gara kelaperan mereka tetep bakal diem aja?" ucap Seonghwa tenang. Tapi beberapa detik berikutnya dia langsung mendapat geplakan ringan di lengannya.

Plak

"Ya masa mau nunggu sampe ada yang pingsan sih bang?" Lia lah sang pelaku penggeplakan tersebut.

"Terus sekarang kita makan apa dong?" tanya Yeosang.

"Masih ada kok persediaan buat dua hari ke depan," jawab Onda, lalu dia melirik kearah Hyewon, "iya kan, hye?"

¹⁰⁰ ᵈᵃʸˢ ʷⁱᵗʰ ʰᵒᵐᵉᵐᵃᵗᵉ ; Comeback Home ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang