Part 18

41 6 1
                                    

Happy reading ....

Helaan nafas keluar dari dua orang berbeda gender dan tempat. Mereka sama-sama sedang merenung, namun entah apa yang mereka renungi hingga mengabaikan sekitar nya. Sampai seseorang membuat salah satunya tersadar.

"Lo jelasin atau gue harus percaya sama berita ini." Ujar Abay yang baru saja masuk dan melempar sebuah koran ke meja Agil. Agil mendengus mengabaikan apa yang dilempar Abay.

"Lo masuk bisa ketuk kan? Terus ngapain Lo jauh-jauh kesini cuma buat kasih koran? Ganti profesi Lo?" Agil melirik sekilas koran dimeja lalu menatap tak suka abay.

"Sembarangan mulut Lo." Dengus Abay.

"Gue udah ketuk, kuping lo aja yang harus diperiksa, dan lo harus lihat dulu tuh koran isinya apa." Abay mendaratakan tubuhnya di kursi depan meja pria itu. Agil pun akhirnya mengambil dan membuka korannya.

"Apa nya yang me...," Agil menggantungkan ucapannya saat matanya menang judul berita tersebut.

Abay mencebik pada Agil. "well sangat menarik bukan? Kekasih pewaris utama Untoro Crop yang membalut kaki sang kekasih." Ujar Abay. Dia menatap Agil sekilas lalu berselancar di dunia maya.

"Siapa kah gadis mesterius yang sanggup meluluhkan hati beku sang pewaris Untoro Crop? atau akhirnya sang kekasih pewaris Untoro Crop muncul. Wow sepertinya yang ini lebih menarik." Ujar Abay.

Agil yang mendengar meradang.
Mendengar Abay yang mungkin sedang membacakan sebuah artikel di ponsel pria itu sendiri.

Jadi ternyata dua hari yang lalu saat gadis itu menolongnya ada paparazi yang melihat. Sialan pikir Agil, saat berita tentangnya dan gadis itu menyebar. Kenapa dia tidak menyadarinya dan begitu ceroboh. Abay mendengus melihat reaksi Agil yang sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Jadi apa benar gadis itu sudah meluluhkan hati sang pewaris Untoro Crop?" Agil menatap tajam Abay.

"Lo tahu sendiri jawabannya, jadi nggak perlu Gue jawab." Agil langsung menelpon seseorang untuk membereskan kekacauan yang dibuat paparazi.

"Urus masalah berita itu secepatnya!" usai mengatakannya, dia langsung memutuskan begitu saja panggilan telponnya.

"Lalu siapa gadis itu?" Tanya Abay. Dalam foto yang tersebar diberita, hanya menampakan wajah jelas Agil dan punggung seorang gadis yang berjongkok didepan pria itu. Sehingga membuat beberapa orang yang melihat penasaran, begitu juga dengan dia.

"Sejak kapan Lo banyak tanya gini, kaya wartawan Bay." Abay terkekeh.

"Bukannya Gue emang kaya gitu? Lo aja yang sensi gara gara sang kekasih tersembunyi nya tersebar di dunia maya." Abay masih santai menggoda Agil.

"Dia bukan kekasih tersembunyi." Tegas Agil.

"Oh jadi bener dia pacar Lo?" Agil mendengus.

"Sialan."

"Kalau gitu jawab pertanyaan Gue, dia siapa?" Ulang Abay.

"Bukan urusan Lo." Ujar Agil yang memilih melanjutkan pekerjaannya, dari pada meladeni mulut wartawan Abay.

"Aishh, Gue sahabat Lo ondol. Gue kepo." Ujar Abay. Namun Agil hanya diam.

Dilain tempat juga terjadi kegemparan yang sama. Didin yang melihat pun memicing melihat berita yang beredar tentang putranya itu. Sejak kapan putranya itu kembali dekat dengan seorang gadis? Apa orang-orang suruhannya yang di tugasnya selama ini tidak berada dekat dengan Agil tidak bekerja dengan baik? Itu tidak mungkin. Tapi kenapa dia melewatkan yang satu ini, aaa mungkin hanya gosip palsu, pikir Didin.

Sacrifice in Love ( SIL )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang