Happy reading all..
Hari berlalu begitu cepat, bahkan mereka tak menyadari waktu bergulir membuat keadaan mereka berubah satu sama lain. Mereka tak menyadari waktu yang pernah membuat mereka pergi, juga bisa membuat mereka kembali.
Seperti halnya Bathari yang sedang ada dibelahan bumi lain. Dia sedang berdebat dengan Afka. Pria yang dulu sempat membuatnya takut pada pria itu, sekarang justru waktu mendekatkannya pada Afka dan membuatnya menjadi penolong untuknya dan buah hatinya.
"Apa harus kita kembali kesana?" Tanya Bathari masih bernegosiasi dengan Afka yang masih menggendong putranya itu.
Sekarang bayi gembul itu sudah berumur 18 bulan, dan tumbuh menjadi bayi yang super duper aktif dan tampan. Bahkan ketampanan dan wajahnya mirip sekali dengan pria yang sekarang ada dibelahan bumi lain.
Afka mengangguk dengan tegas menjawab pertanyaan Bathari. Tangannya masih fokus memainkan tangan bayi gembuk di pangkuannya itu.
"Ini penting baby girl aku harus mengurus kekacauan disana secepatnya." Ujarnya mengalihkan tatapannya pada wanita muda itu. Jelas saja meskipun wanita itu sudah memiliki anak, tetapi umurnya masih sangat muda untuk memiliki seorang anak.
Bathari mendengus mendengarnya. Pria itu selalu saja memanggilnya baby girl, dia pikir dirinya masih bayi. Dengusnya.
"Kalau begitu, Kak Afka aja yang pergi, aku sama si gembul disini aja." Ujar Bathari dengan senyumannya.
"No! Kamu dan baby boy akan ikut." Tegasnya. Bathari mendengus.
Ia sungguh tak ingin kembali ke Indonesia. Dia belum siap untuk menapak ditanah yang membuatnya mengingat pria yang sudah hampir 3 tahun ini ia lupakan. Ia takut, keadaan membuat bertemu kembali dengan pria itu.
"Aku nggak mau ikut Kak." Bathari mencoba kembali membujuk Afka.
"Bathari, Kakak nggak tega ninggalin kamu disini cuma sama si gembul. Apalagi kamu masih nggak bisa bahasa jepang, bahasa inggris saja kamu masih nggak bisa." Ujar Afka.
Beberapa tahun yang lalu Afka memang memutuskan membawa Bathari ke negara sakura ini. Negara yang ia yakin tidak akan pernah terpikir oleh Agil. Sehingga Bathari tidak harus berurusan dengan pria itu lagi.
"Baiklah aku ikut." Ujarnya pasrah.
Mendengar keputusan Bathari Afka tersenyum."Good baby girl." Afka mengusap lembut puncuk kepala Bathari.
"Tapi ingat! Aku ngga mau Kak Afka manggil aku baby girl, kakak kira aku sama kaya baby boy." Afka terkekeh mendengarnya.
"Aishh kamu kan memang sepertinya." Ujar Afka.
Bathari pun mencebik mendengarnya.Kali ini apakah ia kan bertemu Agil? Dia harap tidak akan pernah kembali bertemu pria itu. Sungguh dia tak akan mampu menghadapi pria itu.
"Kamu tenang saja, kakak akan jaga kamu." Afka menatap lembut Bathari. Ia tahu, alasan Bathari tidak ingin ikut dengannya kembali ke Indonesia. Tetapi ia juga tak tega meninggalkan Bathari disini berdua saja dengan bayinya itu.
******************************
Bathari dan Afka pun akhirnya tiba di bandara soekarno-hatta, tidak lupa juga dengan baby boy yang ada di gendongan Bathari. Sedangkan Afka, dia menarik dua koper besar milik mereka. Keduanya baru saja menginjakan kembali kakinya dinegara tercinta setelah beberapa tahun ini meninggalkannya.
Bathari memandang ke dapan, tidak banyak yang berubah semenjak terakhir dia meninggalkannya dulu. Keadaan masih sama, hanya saja hawa jakarta yang panas terasa semakin panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice in Love ( SIL )
Roman d'amourSacrifice in Love Bercerita tentang pertemuan Bathari satu tahun yang lalu dengan seorang Agil yang memiliki tatapan tajam. Pertemuan keduanya kemudian berlanjut saat keduanya kembali dipertemukan dalam kecelakaan yang hampir menimpa pria itu. Hingg...