Tiga belas-Olimpiade Ujian Nasional

31 2 0
                                    

Selepas hubungannya dengan Argi, Aryn kembali menjadi gadis yang pendiam. Ia masih saja sering mengingat kebersamaanya bersama Argi.

Aryn kembali menjadi gadis yang terpaku pada prestasinya. Ia tak pernah merespon sedikitpun siswa yang mencoba mendekatinya.

Keadaan Aryn membuat Kristia merasa Iba. Setiap hari Kristia selalu berusaha menghiburnya. Tetapi Aryn belum mau tertawa lepas seperti dulu.

"Udah lah Ryn, Ngga usah dipikirin terus. Oh ya tadi aku denger kamu dicariin pak Fahri"

"Loh kenapa ? Perasaan aku ngga buat salah" tanya Aryn dengan wajah bingungnya.

Kristia memutar bola matanya jengah. Sahabatnya itu selalu mengambil sisi negatif sebelum berpikiran positif.

"Kamu lupa gimana sih ? Pak Fahri itu kan bukan cuma wali kelas kita tapi beliau juga kesiswaan" jelas Kristia.

"Kira-kira ada apa yah Kris?" Aryn masih saja memasang waja penasarannya.

"Denger-denger sih sekolah kita mau ngirim peserta buat lomba Olimpiade Ujian Nasional yang diadain SMA Harapan Bangsa. Kaya acara tahunan gitu sih buat memeperingati HUT Sekolah. Dan mungkin aja kamu yang dipilih buat ikut olimpiade itu. Secara kan kamu aktif banget organisasi, mantan ketua OSIS pula. Dan yang paling penting kan kamu pinter" jelas Kristia dengan kekehan diakhir kalimatnya.

"Aku ngga yakin Kris" jawab Aryn dengan wajah ragu.

"Coba aja dulu. Ayo ke ruangan Pak Fahri sama aku juga kok sama tiga anak lainnya sihh" ajak Kristia.

"Kok banyak banget?" tanya Aryn penasaran membuat Kristia mau tidak mau harus menjelaskannya kembali.

"Olimpiade ini modelnya bukan kaya cerdas cermat gitu. Tapi lebih mengarah ke kemampuan individual. Sebenernya bisa kita manfaatin juga sih buat simulasi try out kita selanjutnya. Kan lumayan dapet berkas soal buat latihan juga. Sekalian cari pengalaman sambil liat-liat SMA itu soalnya katanya Akreditasnya bagus banget" jelas Kristia.

"Oh gitu yah yaudah ayok"

Mereka berjalan menuju ruangan Pak Fahri. Sesampainya disana ia bertemu dengan Ani, Arul dan Reni.

Aryn terkejut karena ternyata mereka juga akan mengikuti olimpiade tersebut.

"Kak Ani ? Ikut juga?" tanya Aryn sambil berlari memeluk Ani.

"Iya Alhamdulillah dapet amanat ya harus dijalanin" Ani membalas pelukan Aryn.

Kristia yang melihat hal tersebut sama sekali tidak merasa iri karena ia tahu bahwa Ani adalah sahabat Aryn sewaktu kelas delapan.

Hubungan mereka renggang sejak Aryn tahu bahwa ternyata diam-diam Arsha juga mencintai Ani.

Namun seiring berjalannya waktu, mereka sadar bahwa persahabatan mereka lebih penting dari apapun. Alasan lainnya adalah karena kelas mereka terpisah saat naik kelas sembilan.

Pintu ruang kesiswaan terbuka menampilkan sosok Pak Fahri.

"Loh kalian kenapa ngga langsung masuk?" tanya Pak Fahri.

"Biasa Pak, ada yang nostalgia dulu" canda Kristia.

"Hehe iya Pak maklum baru sempet ketemu" sahut Aryn.

Kemudian beliau mengajak anak-anak tersebut masuk kedalam ruangannya.

Pak Fahri memberitahukan alasan beliau memanggil mereka. Beliau juga menjelaskan secara rinci tentang prosedur dan ketentuan Olimpiade tersebut.

Setelah dirasa cukup jelas, beliau mempersilahkan mereka untuk meninggalkan ruangan. Mereka kembali ke kelas masing-masing karena harus mengikuti pelajaran selanjutnya.

My Rekan OSIS My Love(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang