Dua puluh delapan- Melepasmu

25 1 0
                                    

Aku mencintaimu
Bukan hanya terobsesi denganmu
Jadi aku akan melakukan apapun untuk kebahagiaanmu
Termasuk hal yang paling berat bagiku
Yaitu melepasmu
Gii💙

🌸🌸🌸

Gadis itu berjalan menyusuri tepi jalan arah kerumahnya. Ia tak menghiraukan dering ponsel yang terus saja berbunyi. Ia berjalan sembari memikirkan kekasihnya yang ternyata berbahagia bersama gadis lain tanpa sepengetahuannya.

Terik matahari yang begitu menyengat kulitnya ia abaikan begitu saja. Ia sudah sangat lelah berjalan namun tak ada niatan untuk menyetop salah satu kendaraan umum.

Tiba-tiba dari arah belakang ada sepeda motor yang mulai mendekat kepadanya. Sepeda motor tersebut berhenti dan si pengendara membuka helm fullfacenya. Dan ternyata itu sahabatnya.

"Ryn, kamu lagi ngapain? Aku cariin kamu di kelas kok ngga ada sih? Kan aku udah bilang tungguin aku. Pas aku balik ke kelas kok kamu udah ngga ada" Cerocos Devan kepada Aryn sehingga gadis didepannya terkekeh.

"Udah ngga usah cemberut gitu ih, jelek tau"

"Ayo aku anter pulang. Kok kamu bisa sih kuat jalan kaki dari sekolah sampe sini" tanya Devan.

"Niatnya malah mau nyampe rumah" jawaban Aryn membuat Devan terbelalak.

"Ngga. ayo aku anterin" Devan menolak keras niat Aryn.

"Ngga mau ih. Aku pengen jalan kaki. Lagian aku ngga selemah yang kamu bayangin kok"

"Beneran nih ngga mau? Padahal tadinya aku mau ngajakin ke kedai es krim favorit kamu. Yaudah aku ajak Afika aja deh" Devan berpura-pura akan meninggalkan Aryn. Ketika baru saja akan menyalakan motornya, Aryn menarik tangannya.

"Ikut" ucap Aryn dengan puppy eyesnya.

Devan tersenyum hangat melihat ekspresi menggemaskan Aryn.

"Naik" ucap Devan.

Aryn langsung menaiki sepeda motor milik Devan. Mereka bergegas menuju kedai es krim favorit Aryn.

Sesampainya di parkiran kedai, Aryn langsung turun dari motor dan menarik tangan Devan.

"Van ayo ih cepetan"

"Iya sabar sayang"

Devan mengajak Aryn masuk kedalam kedai dan menggandeng tangan gadisnya.

"Kamu pilih sesuka kamu" ucap Devan lembut membuat mata Aryn berbinar. Namun tak lama kemudian gadis itu memutar bola matanya.

"Ishh.. uang jajan masih dikasih sama Ayah aja udah sok-sokan"

"Kamu lupa apa gimana sih hm? Kan aku udah mulai gantiin Ayah di kantor" Devan mencubit pelan pipi chubby gadisnya.

Aryn terkekeh mendengar penjelasan Devan. Bagaimana ia bisa lupa bahwa lelakinya itu telah bekerja menggantikan Ayahnya diperusahaan.

Selesai menghabiskan es krim yang mereka pesan, mereka memutuskan untuk pulang. Namun di perjalanan, Aryn meminta untuk mampir ke taman kota.

My Rekan OSIS My Love(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang