Lima Belas- Akhir Masa Biru Putih

33 1 0
                                    

Hari demi hari berlalu. Bulan demi bulan telah mereka lalui. Banyak materi yang telah mereka terima untuk menghadapi sesuatu yang sangat menentukan setelah menempuh 3 tahun proses pembelajaran.

3 hari telah mereka lalui dan tiba saatnya hari terakhir mereka menjalani Ujian Nasional.

Bel tanda masuk telah berbunyi. Setelah pengawas memasuki ruangan, seluruh peserta masuk kedalam ruangannya masing-masing.

Mereka mengerjakan dengan sangat tenang. Berbanding terbalik dengan Aryn yang justru gelisah karena pasalnya ia tidak menyukai mata pelajaran tersebut. Namun mau tidak mau ia harus mengerjakannya sendiri.

Bel tanda waktu telah habis berbunyi membuat seluruh peserta mau tidak mau harus mengumpulkan hasil pekerjaan mereka. Termasuk Aryn, meskipun ia tidak yakin dengan hasilnya ia tetap percaya diri.

Ketika sampai didepan pintu dan sembari mengemasi peralatan tulisnya, ia dikejutkan oleh sosok temannya.

"Arrryynnnn!!!!" pekik Kristia membuat Aryn tersentak.

"Ah yaampun Kristiaaa! Apa-apaan sih" kesal Aryn sambil menunjukkan ekspresi kesalnya.

Sementara Kristia semakin terkekeh karena berhasil membuat Aryn kesal.

"Ke taman belakang dulu yuk" ajak Kristia.

"Mau ngapain?  Males ah pengen pulang. Tau sendiri kan aku kalo habis ngadepin IPA itu gimana" jawab Aryn.

"Sebentar ayo Ryn. Kita bahas sekolah lanjutan" bujuk Kristia dengan puppy eyes nya.

Aryn memutar bola matanya jengah. Pasalnya jika Kristia sudah mengeluarkan ekskpresi tersebut sangat susah untuk dibantah.
Akhirnya Aryn mengalah dan mau menuruti Kristia untuk ke taman belakang sekolah.

"Ayo cepetan aku pengen senderan" jawab Aryn sambil berlalu meninggalkan Kristia menuju taman belakang.

Kristia tersenyum kemenangan dan bergegas menyusul Aryn.

Sesampainya disana, mereka langsung menidurkan tubuh mereka diatas rerumputan yang sangat nyaman.
Ketika mereka sedang enak-enakan tiduran, Kristia tiba-tiba memainkan ponselnya.

"Kris, ngapain? Katanya mau bahas sekolah lanjutan" tanya Aryn kesal karena Kristia sibuk dengan ponselnya.

"Ehehe iya maaf" jawab Kristia dengan kekehannya sambil menyimpan ponselnya.

"Kamu mau lanjut kemana Ryn?" tanya Kristia.

"Aku lanjut di SMA Harapan Bangsa Kris. Sayang beasiswanya kalo ngga diambil" jawab Aryn sambil memejamkan matanya menikmati kenyamanan suasana taman.

"Kamu mah enak yah udah ada jaminan diterima di sekolah favorit. Lah aku mah ngga tau"

"Kamu ikut aku aja. Aku yakin kamu pasti diterima kok" ucap Aryn

"Yaudah nanti kita coba cari informasi tentang gelombang pendaftarannya yah" jawab Kristia.

"Iya. Oh iya nanti mau ambil jurusan apa?" tanya Aryn.

"IPA dong" jawab Kristia dengan entengnya.

"Aku ngga yakin. Sekarang aja aku males banget sama pelajaran IPA. Paling- paling suka sama yang ada hitungannya. Ngga tau ah pusing aku males kalo ketemu yang berurusan bahan kimia" Ucap Aryn panjang lebar.

"Udahlah jalanin aja dulu" jawab Kristia sambil membenarkan posisinya.

Aryn bangkit dari posisinya menjadi duduk. Ketika ia sedang membenarkan keadaan jilbabnya, ia dikejutkan oleh sosok lelaki yang sudah ada didepannya dengan senyum menawan andalannya.

"Argi?!" Aryn terkejut dengan keberadaan Argi.

Aryn melirik Kristia yang sudah menampilkan cengiran kudanya.
Membuat Aryn menjadi curiga kepada keduanya. Suasana menjadi hening karena mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Maaf kelamaan tadi rapat OSIS dulu" Argi berusaha mencairkan suasana.

"Kok kamu tau kita disini ?" tanya Aryn sambil memandang Kristia penuh selidik.

"Iya tadi aku minta tolong sama Kristia buat ngajak kamu kesini"jawab Argi membuat Aryn terkejut.

"HAH?! Serius? Pantesan tuh anak tumben-tumbenan ngajakin ke taman biasanya kalo pulang sekolah bawaanya pengen cepet-cepet sampe rumah" dengus Aryn.

Mendengar ocehan dari Aryn membuat Kristia terkekeh. Sementara Argi semakin gemas dengan kelakuan kekasihnya.

Mereka menghabiskan waktu di taman tersebut hingga lupa waktu. Ketika waktu sudah menunjukkan sore hari, mereka pulang ke rumah masing-masing.

🌸🌸🌸

Semenjak Ujian Nasional selesai dilaksanakan, Seluruh siswa kelas 9 diberi waktu istirahat sebelum acara kelulusan mereka.

Beberapa minggu tidak berangkat sekolah membuat Aryn rindu dengan suasana sekolahnya. Tak hanya itu, ia juga rindu dengan sosok kekasihnya yang tak pernah memberinya kabar setelah pertemuan terakhir mereka di taman belakang sekolah waktu itu.

Aryn memainkan ponselnya dan segera menghubungi sahabatnya.

My twin💙

Oi

Ngga rindu sama sekolah gitu ?

Ngga

Eh rindu deng sama Bapa😂

Sama, aku juga

Eleh kamu mah paling kangennya sama Argi😒

Iya sama yang itu juga kangen😂

Berangkat yuk

Magerrrr

Ayo ahhh

Iya iya tunggu yah aku mandi dulu

Okeh

Read

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya yang ditunggu datang juga.

"Langsung aja yuk" ajak Kristia.

"Ayo" jawab Aryn dengan semangat karena ia pikir akan melepas rindu dengan Argi.

Tetapi harapannya sirna ketika ia sampai di sekolah. Sesampainya di sekolah ia bertemu dengan Argi dengan tatapan datarnya.

Ia berusaha berpikir positif. Namun ketika ia akan menyapa Argi, lelaki itu pergi begitu saja meninggalkan Aryn dan Kristia.

Kristia yang sedang sibuk dengan adik kelasnya itupun tidak tahu tentang kejadian tersebut. Aryn sengaja tidak menceritakannya kepada Kristia.

Kristia yang melihat perubahan ekspresi di wajah Aryn pun langsung mengajaknya ke kantin.

Mereka mengunjungi kantin sekedar untuk melepas kerinduan mereka terhadap makanan dan minuman favorit mereka.

Setelah itu mereka berniat mengunjungi guru BK kesayangan mereka. Aneh bet kan yakk guru BK kesayangan wkwk kan harusnya BK itu guru paling horor.

Mereka berkonsultasi untuk pendidikan lanjutan mereka. Selepas itu, Kristia mengajak Aryn untuk pulang.

Aryn menjalani hari-harinya dengan penuh rasa bosan. Hubungannya dengan Argi semakin memburuk semenjak kejadan waktu itu. Namun ia sengaja tak menceritakannya kepada Kristia karena takutnya Kristia akan bertindak lebih kejam dari yang sudah pernah ia lakukan kepada Argi karena telah membuatnya kecewa.

Aryn melirik ponselnya saat ponsel itu menyala menampilkan sebuah notifikasi chat. Aryn membuka notifikasi tersebut dan ternyata berasal dari grup kelasnya.

-Ananditya1303💙-

My Rekan OSIS My Love(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang