Sepuluh-Hari istimewa

36 1 0
                                    

Satu bulan berlalu. Kini siswa-siswi kelas 9 mulai dibuat kewalahan dengan try out pertama.

Tetapi lain halnya dengan Aryn. Ia sama sekali tidak terlihat tegang seperti murid-murid lainnya. Ia selalu siap menghadapi ujian atau test apapun. Wajar saja ia tak pernah menyia-nyiakan waktu luangnya. Jika ada waktu luang selalu ia manfaatkan untuk belajar walaupun hanya sekedar membaca buku. Minimal untuk menambah kemampuannya menghafal materi terutama rumus.

Kemanapun ia pergi selalu membawa buku dan satu buah pulpen. Bahkan para guru pun sangat takjub dengan sosok ketua OSIS satu itu.

Try out diadakan selama dua hari. Hari pertama pelajaran bahasa indonesia dan matematika dan hari kedua pelajaran bahasa inggris dan ipa.

Aryn sangat semangat menjalani hari pertama karena ia sangat menyukai kedua pelajaran tersebut. Hari kedua Aryn bersemangat di jam pertama tetapi ia mendadak kesal dengan pelajaran berikutnya.

Dari ia masih duduk di Sekolah Dasar ia tidak menyukai pelajaran IPA. Dan bisa dibilang saat SMP ia paling benci dengan pelajaran tersebut.

Sebenci apapun dengan pelajaran tersebut Aryn tetap mengerjakannya dengan sungguh-sungguh karena Aryn ingin membuktikan kepada guru mata pelajaran tersebut yang notabenenya sangat membencinya bahwa ia bisa lebih baik daripada murid kesayangannya.

Dua hari berlalu. Semua siswa kelas 9 berbondong-bondong melihat mading untuk melihat hasil try out. Aryn sangat bahagia ketika melihat namanya terpampang jelas berada di urutan pertama dari sekian banyak murid kelas 9.

Aryn langsung menuju ke kelasnya dan ternyata teman-temannya sudah berada didalam kelas semua. Aryn terkejut saat teman-temannya memberinya selamat. Ternyata teman-temannya sudah lebih dulu tau tentang hal itu.

Murid kelas 9A merayakan keberhasilan mereka pada try out pertama mereka.  Mereka merayakannya di kantin dengan memesan kantin untuk mereka saja. Mereka merayakannya dengan wali kelas mereka.

Aryn sangat bahagia jika sedang berkumpul dengan teman-temannya dutambah kehadiran wali kelas tersayang mereka. Apalagi dalam acara yang sangat menyenangkan membuat mereka tak ingin mengakhiri acara tersebut.

Selesai acara, Aryn membuka ponselnya yang tak sempat ia mainkan. Matanya membelalak saat melihat notif chat dari Argi.

Argi

Kak ada waktu ngga ?

Ada, emang kenapa ?

Bisa ketemu?

Dimana ?

Di kantin aja deh

Iya aku kesana

Read

Ia langsung kembali menuju ke kantin. Untung saja teman-temannya sudah kembali ke kelas.

Setibanya dikantin, Ia tidak menemukan Argi. Ia mengambil tempat dipojokan dekat dengan posisi ibu kantin.

Ibu kantin langsung menyadari kehadiran Aryn dan langsung menyapanya.

"Eh mbak Aryn, kok balik lagi ?" tanya Ibu kantin.

"Iya Bu ada janji sama temen" jawab Aryn sekenanya.

"Temen apa temen ?" tanya Ibu kantin sambil menggoda.

"Ih, Mba apaan siih temen kok" jawab Aryn sambil menyembunyikan wajahnya yang telah memerah.

Bu kantin terkekeh dengan tingkah Aryn dan langsung kembali mengerjakan pekerjaanya.

My Rekan OSIS My Love(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang