Dua puluh tujuh- Siapa dia?

23 1 0
                                    

Kau yang memintaku untuk tetap disisimu
Kau yang memintaku tak pernah pergi darimu
Tapi kau juga yang memaksaku harus pergi dari hidupmu

Gadis itu duduk manis sambil memainkan ponselnya. Ia memang memutuskan untuk melepaskan sedikit bebannya dengan berkunjung ke salah satu cafe langganannya.

Saat sedang berselancar di dunia maya, ponselnya bergetar menandakan ada panggilan masuk dan tertera nama sahabatnya dilayar ponselnya.

Devan is video calling....

Ia segera mengusap layar ponselnya. Sedetik kemudian nampaklah wajah sahabatnya.

"Lagi dimana Ryn?" tanya Devan sembari memainkan ujung rambutnya.

"Di cafe biasa"

"Sama siapa?"tanya Devan.

"Sendirian"

"Mau aku temenin?"

"Ngga usah Van"

"Yaudah. Ohiya gimana sama Argi? Udah ada kabar?" tanya Devan.

Tak lama kemudian ia melihat perubahan ekspresi di wajah Aryn yang membuatnya merasa sangat bersalah.

"Maaf Ryn aku ngga sengaja"

Aryn tersenyum.

"Ngga papa Van"

Akhirnya mereka mengubah topik obrolan mereka. Devan melontarkan berbagai macam candaan membuat Aryn tertawa bahagia. Sesuatu yang membuat Devan merasa bahagia adalah ketika melihat wanita yang sangat dicintainya bahagia.

Saat sedang sibuk tertawa matanya tak sengaja melihat sosok yang selama ini dinantinya. Ia lantas mengakhiri vidcall nya dengan Devan karena ingin memastikan sosok tersebut benar kekasihnya atau bukan.

"Van udah dulu yah nanti aku kabarin lagi" ucap Aryn seraya merapikan slingbagnya.

"Kamu kenapa Ryn?" Devan kebingungan dengan sikap Aryn.

"Ngga papa Van aku ada urusan sebentar" Aryn mencoba meyakinkan Devan.

"Yaudah nanti kalo ada apa-apa langsung kabarin aku" Devan tersenyum manis.

"Iya" Aryn membalas senyuman Devan tak kalah manisnya.

tut.

Gadis itu berjalan menghampiri sosok lelaki yang diyakininya adalah kekasihnya. Perasaanya menjadi tidak karuan saat netranya menangkap sosok wanita yang sedang memeluk lengan lelaki tersebut dengan mesra.

Setelah cukup dekat dengan sepasang lelaki dan wanita tersebut, ia memberanikan diri menyapa.

"Argi" panggilnya dengan suara yang agak keras.

Merasa namanya dipanggil, lelaki tersebut menoleh kearahnya. Dadanya mulai terasa sesak sejak mengetahui bahwa sosok tersebut benar kekasihnya.

Wanita disampingnya merasa heran dengan kejadian tersebut.

"Kamu kemana aja?" tanya Aryn dengan lembut. Merasa tak ada jawaban, gadis itu kembali bersuara.

"Dia siapa, Gi?"

Wanita tersebut tersenyum manis dan mengulurkan tangannya.

"Kamu pasti temennya Argi yah? Kenalin aku Sandra, pacarnya Argi" jawab wanita tersebut dengan sumringah.

Deg.

Merasa tidak enak, ia lantas menerima uluran tangan dari Sandra.

"Oh aku Aryn" jawab Aryn memperkenalkan diri.

My Rekan OSIS My Love(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang