Hyunsuk terbangun lebih pagi. Ia terganggu dengan rasa lapar. Maklum, dari kemarin sore tak ada sesuap nasi pun yang masuk ke perutnya karena kemunculan masalah yang tak terduga. Keadaan dorm masih sama seperti saat ia pulang tadi malam. Terasa aneh karena ia tak pernah merasa sesepi ini berada di dorm.
Hyunsuk meraih pintu kulkas dan membukanya dengan malas. Banyak bahan mentah di sana, mulai dari telur, bawang-bawangan, sampai daging. Ia menelan ludahnya susah payah. Ia sudah sangat lapar, sementara ia sangat amatir dalam urusan memasak.
"Hyung, lagi ngapain?" tanya seseorang.
Hyunsuk menoleh dan mendapati Jaehyuk tengah mengambil posisi duduk di kursi dapur dengan muka bangun tidurnya.
"Laper, pengen makan," jawab Hyunsuk sambil nyengir.
"Pengen makan apa? Biar gue yang buatin," tawar Jaehyuk sambil meminum segelas air putih.
"Ah, gak usah."
Jaehyuk tiba-tiba sudah berdiri di belakang Hyunsuk, lalu mengeluarkan beberapa bahan.
"Udah, Hyung duduk aja, biar gue yang buatin."
Hyunsuk akhirnya hanya mengiyakan Jaehyuk. Ia duduk sambil mengamati bagaimana lihainya Jaehyuk dalam memasak. Dalam lima menit, omelet daging ala Jaehyuk pun siap untuk disantap.
"Wah, enak banget Jae! Kayak burger rasanya!"
"Ah, Hyung bisa aja," ucap Jaehyuk sambil menutupi pipinya yang memerah.
Hyunsuk tidak main-main ketika ia memuji masakan Jaehyuk. Dalam beberapa suapan saja, omelet buatan Jaehyuk pun sudah habis tak tersisa.
"Makasih ya Jae, kapan-kapan kalo gue laper lagi, gue pasti manggil lo," ucap Hyunsuk sambil terkekeh.
"Enak aja, bikin sendiri lah," timpal Jaehyuk dengan terkekeh pula.
Jaehyuk seketika berhenti tertawa kala ia mengingat sesuatu.
"Hyung, maaf ya soal kemarin," Jaehyuk berkata dengan hati-hati. "Maafin anak-anak yang lain juga. Kita bener-bener emosi kemarin, makanya omongan kita mungkin nyakitin hati Hyunsuk Hyung. Maaf banget," ucap Jaehyuk sambil meletakkan tangannya di punggung tangan Hyunsuk.
"Nggak pa-pa, gue paham kok sama reaksi kalian. Seharusnya gue yang minta maaf, udah bikin masalah. Maafin Hyung ya, Jae," ucap Hyunsuk sambil tersenyum.
"Hyunsuk Hyung gak perlu minta maaf, kan nggak salah. Apapun yang terjadi, kita bakal selalu ada buat Hyung dan Hyung bakal tetep jadi leader kita. Pokoknya Hyung gak boleh kemana-mana. Ya gak temen-temen?"
Hyunsuk terkejut karena tiba-tiba Jaehyuk memekik di kalimat terakhir. Sesaat setelah itu, adik-adiknya yang lain pun muncul dengan tampilan baru tidur yang acak-acakan entah dari mana.
"Kalian semua dari tadi nguping?" tanya Hyunsuk terheran-heran.
"Ya elah, bahasanya kok nguping amat sih Hyung, kita itu gak nguping, cuma mencuri dengar," kilah Jeongwoo yang langsung dibalas dengan tawa geli Junkyu.
"Sama aja, adikku yang oon," ucap Mashiho sambil mengelus kepala Jeongwoo.
"Ya kan lebih sopan, Hyung!" protesnya lagi.
"Makasih ya, kalian udah mau maafin gue," ucap Hyunsuk tiba-tiba berubah jadi mellow.
"Sama-sama Hyung, kita juga minta maaf kemarin sempet emosi dan gak percaya sama Hyunsuk Hyung," ucap Jihoon sungguh-sungguh.
"Lah, itu kan cuma Jihoon Hyung doang," timpal Junghwan, sang maknae.
"Eh, mulai kurang ajar nih maknae satu, mau gue slepet lo?"
"Eh, ampun ampun Hyung!" Junghwan seketika lari dan langsung dikejar oleh Jihoon, menciptakan sorak-sorai para member yang menonton aksi kucing-kucingan mereka.
Kehangatan pun mulai tercipta kembali di dorm mereka. Gelak tawa bersaut-saut tatkala mereka bercanda tanpa canggung. Hanya satu yang masih mengganjal di pikiran Hyunsuk, Asahi. Anak itu bahkan belum terlihat hari ini. Mungkin Hyunsuk harus kembali mendekati anak itu dari awal. Ataukah ia harus menyerah saja?
KAMU SEDANG MEMBACA
EASE - HYUNSUK x ASAHI
Fanfiction[Completed] Asahi tak pernah tahu bagaimana rasanya berteman akrab dengan seseorang. Selama hidupnya, ia hanya berteman baik dengan dirinya sendiri. Sampai suatu saat, Hyunsuk selalu mengganggunya. Hyunsuk menempatkan dirinya sebagai teman. Hingga A...