18. Promise You

1K 133 8
                                    

Jadilah Asahi hanya menonton membernya latihan dance dari awal sampai akhir. Walaupun hanya menonton, hal itu tak terasa membosankan karena Asahi selalu saja menjumpai tingkah lucu member-membernya. Mulai dari Jeongwoo yang kerap ditegur Hyunsuk karena selalu melakukan kesalahan, Junkyu yang menukar gerakan tarian lagu comeback mereka dengan lagu debut, sampai Haruto yang berakhir dimusuhi Jeongwoo karena selalu meledek gerakan Jeongwoo yang salah-salah. Namun, semua itu dapat diatasi oleh leader dengan baik. Hyunsuk sangat pantas mendapat tepuk tangan yang meriah karena kemampuan leadership-nya.

"Kerja bagus, teman-teman!" Hyunsuk bertepuk tangan di sesi akhir latihan, diikuti oleh para membernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kerja bagus, teman-teman!" Hyunsuk bertepuk tangan di sesi akhir latihan, diikuti oleh para membernya. "Wah, kalian bener-bener luar biasa! Gue yakin, comeback pertama kita bakal pecah banget!"

"Fighting!" seru Jihoon diikuti yang lainnya.

"Hyung, boleh ke kantin nggak?" tanya Jaehyuk pada Hyunsuk.

"Boleh, sana ke kantin duluan, nanti gue nyusul," jawab Hyunsuk.

"Siapa yang mau ke kantin?" pekik Jaehyuk yang langsung disambut meriah oleh member lainnya.

Mereka pun langsung mengekori Jaehyuk menuju ke kantin YG yang terkenal punya sajian menggugah selera. Bahkan, salah satu alasan Jeongwoo bangga menjadi trainee YG saat itu adalah karena jajanan kantin YG yang bisa membuat air liur tak henti mengalir. Sementara itu, Hyunsuk malah membuka laptopnya. Ia harus menahan diri dari godaan sajian kantin mengingat berat badannya yang naik.

"Hyung...."

Hyunsuk tersentak tatkala seseorang memanggilnya dari belakang. "Ahh, Sahi-ya! Bikin kaget aja," ucapnya sambil mengelus-elus dadanya yang otomatis berdetak cepat karena terkejut. Alih-alih meminta maaf, Asahi malah nyengir tak berdosa.

"Lo nggak ikut ke kantin?" tanya Hyunsuk.

"Nanti aja," Asahi mendaratkan pantatnya di kursi tepat di hadapan Hyunsuk. "Hyung, gue mau ngomong."

"Ngomong apa?" tanya Hyunsuk, namun tak melihat lawan bicaranya. Hyunsuk malah asik berkutat dengan laptopnya. Sepertinya, kehadiran Asahi cukup tak diinginkan oleh Hyunsuk. Kini, Asahi tahu bagaimana rasanya ditanggapi dengan dingin oleh seseorang. Apalagi oleh seseorang yang paling membuatnya merasa nyaman. Mungkin ini adalah balasan dari perilakunya selama ini yang selalu bersikap ketus dengan semua orang yang peduli padanya. Rasanya tak enak, cukup untuk membuat Asahi merasa punya kekuatan super menghilangkan diri.

Asahi ingin mengurungkan niatnya untuk ngobrol, tapi kemudian berpikir kembali. Kalau ia sampai melewatkan momen ini, mungkin ia akan kehilangan momen untuk selamanya. Karena kesempatan kedua nyatanya tidak selalu ada. Mempertaruhkan segala gengsi dan egonya, ia kemudian bersuara, "maaf".

Hyunsuk sontak menoleh ke Asahi, namun tak memberi reaksi apapun. Sepertinya ia menunggu Asahi untuk mengutarakan maksudnya.

"Maafin kelakuan gue selama ini, Hyung," Asahi berhenti sebentar, berusaha mengumpulkan segala sesal yang ia punya. "Gue udah terlalu banyak nyakitin semua member, terutama Hyunsuk Hyung. Hyunsuk Hyung nggak punya salah apa-apa tapi malah ikutan nanggung dan bahkan malah bertanggung jawab sama masalah yang gue buat. Hyunsuk Hyung yang selalu disalah-salahin, padahal itu semua kesalahan gue. Gue bener-bener minta maaf, Hyung."

Hyunsuk tersenyum. "Akhirnya lo belajar sesuatu dari masalah ini," ucapnya sambil mengelus pundak Asahi. "Gue udah maafin lo kok, gue juga minta maaf karena kemarin-kemarin gue sempet emosi."

Asahi menggeleng. "Hyunsuk Hyung nggak salah, nggak perlu minta maaf."

Hyunsuk tersenyum lagi. Hatinya merasa lega, seperti ada beban berat di pundaknya yang terangkat seketika. Ia kemudian mengambil dompetnya di saku celana dan mengeluarkan sesuatu dari sana. "Lo mau belajar lagi nggak?" tanya Hyunsuk.

"Eum, belajar?" Asahi menatap Hyunsuk heran karena tak paham.

Hyunsuk memberikan sebuah kertas lusuh yang terlipat. Asahi menerimanya, dan cukup terkejut ketika membuka lipatanya. Kertas itu adalah sumber dari segala masalah, yaitu tiket pesawat. Asahi kira tiket itu sudah hilang dari dunia ini.

"Belajar tanggung jawab," jawab Hyunsuk. "Bukannya gue nggak mau tanggung jawab sama tiket itu, tapi itu bukan kapasitas gue. Tiket itu milik lo, lo bebas mau apain tiket itu. Itu baru yang namanya keren."

"Keren?"

"Tanggung jawab itu keren, Sahi-ya!" Hyunsuk lagi-lagi tersenyum. Dalam hatinya, Hyunsuk merasa bangga. Sebelumnya, ia pernah mengalami masalah dengan tanggung jawab. Dan ia belajar banyak dari masalah itu. Dan sekarang, ia menuntun seseorang untuk belajar bertanggung jawab. Ia merasa dirinya jauh lebih berkembang.

"Hyung, gue bisa lebih keren dari pada ini," ucap Asahi yang langsung disambut tatapan berbinar Hyunsuk.

"Apa?"

"Gue bisa jadi Asahi yang selama ini lo mau, Hyung. Asahi yang sayang sama Treasure dan nggak anti sosial, janji!" ucap Asahi sambil nyengir dengan mengacungkan jari kelingkingnya.

Hyunsuk terkekeh. "Kayak bisa aja lo," ledeknya.

"Eh beneran! Gue udah mulai akrab sama Jihoon Hyung, sama Junkyu Hyung, sama Jaehyuk, sama..."

"Iya-iya," Hyunsuk kembali terkekeh melihat tingkah menggemaskan Asahi. "Makasih, Sahi-ya."

"Gue yang makasih Hyung, Hyunsuk Hyung emang the best leader!"

"Yaudah yuk nyusul yang lain ke kantin!" ucap Hyunsuk kemudian.

"Yuk! Tapi Hyunsuk Hyung liatin aja ya?"

"Eh, kok gitu?"

"Biar nggak tambah buncit tuh perut!"

"Eh, enak aja!"

.
.
.

EASE - HYUNSUK x ASAHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang