[Completed]
Asahi tak pernah tahu bagaimana rasanya berteman akrab dengan seseorang. Selama hidupnya, ia hanya berteman baik dengan dirinya sendiri. Sampai suatu saat, Hyunsuk selalu mengganggunya. Hyunsuk menempatkan dirinya sebagai teman. Hingga A...
Asahi tiba-tiba menggeleng, membuat Hyunsuk sedikit bingung. "Kalo Hyunsuk Hyung datang ke sini mau minta maaf, gue nggak mau."
Hyunsuk tertunduk lesu. "Gue tahu kesalahan gue nggak termaafkan, tapi setidaknya gue pingin minta maaf. Maafin gue Sahi..."
"Gue kan udah bilang nggak mau," potong Asahi cepat.
"Kalo gitu gue mau berterimakasih deh. Makasih Sahi-ya, karena selalu sabar menghadapi sifat gue yang emosian."
"Gue juga nggak mau," potong Asahi lagi.
"Terus gue harus ngapain supaya lo bisa maafin gue?" tanya Hyunsuk sedikit frustasi.
Asahi mengelus-elus dagunya sendiri seperti orang yang sedang berpikir. "Gue sih lagi pingin roti isi cokelat Hyung," kelakar Asahi disusul tawanya yang sedikit canggung.
Hyunsuk berusaha berpikir keras apakah Asahi sedang bercanda atau serius. Dan zonk, Hyunsuk tak bisa menebaknya.
Karena merasa lawakannya tak berhasil, Asahi pun berakhir merangkul Hyunsuk karena ia terlalu malu menerima tatapan heran dari Hyunsuk. "Yuk beliin gue roti isi cokelat!"
"Lah terus gue dimaafin nggak?" tanya Hyunsuk yang masih bingung.
"Nggak," ujar Asahi sok ketus sambil menuntun hyungnya untuk turun ke lantai dasar.
"Emangnya mereka musuhan?" Junghwan kali ini bertanya.
"Pasti ada hubungannya sama tadi malam! Hyung ceritain dong Hyung, cepetan! Ceritain nggak?!" pinta paksa Haruto pada Junkyu dengan menarik-narik hoodie hyungnya.
"Sarapan udah siap!" pekik Jihoon dari dapur yang langsung membuat Junkyu, Asahi, dan Hyunsuk kompak melompat ke dapur meninggalkan para maknae mereka yang masih penasaran dengan apa yang terjadi tadi malam.
