15. Leader's Stuff

1K 139 15
                                    

Hari ini Asahi sudah diizinkan untuk pulang. Meskipun masih lemas, ia merasa jauh lebih baik daripada kemarin-kemarin. Manajernya mengabari bahwa ia akan menjemput Asahi. Asahi hanya patuh. Ia tak ingin lagi membuat masalah mulai dari sekarang. Yang ingin ia lakukan hanyalah memperbaiki keadaan dan melakukan yang terbaik untuk dirinya dan para member. Ya, Asahi ingin membuka hati mulai hari ini. Ia ingin meninggalkan Asahi yang dulu. Ia ingin menjadi Asahi yang lebih baik. Ia ingin menjadi kakak sekaligus adik yang baik untuk para membernya.

Pintu kamar rawat inap terbuka tanpa diketuk. Asahi terkejut karena Jihoon, Junkyu, dan Mashiho memberinya salam dengan teriakan. Sesaat kemudian Jihoon tersadar dengan apa yang dilakukannya dan langsung menyuruh Junkyu dan Mashiho untuk diam. Padahal dirinyalah yang memulai segala kebisingan.

"Asahi, gimana udah sehat kan?" tanya Jihoon.

"Udah, Hyung."

"Kita kesini buat jemput lo pulang. Baik banget kan kita?" kelakar Junkyu.

"Katanya manajer Hyung yang mau jemput?" tanya Asahi.

"Iya, kita bareng manajer Hyung kok. Dia lagi ke bagian administrasi," jawab Mashiho.

"Baju-bajunya udah di-packing semua? Nggak ada yang ketinggalan kan?" tanya Junkyu.

"Ya nggak ada yang ketinggalan lah, orangnya aja masih di sini," sahut Jihoon yang langsung mendapat respon tawa Junkyu yang renyah. Setelah itu, percakapan dan gurauan mengalir begitu saja di antara Jihoon, Junkyu, dan Mashiho. Asahi hanya sesekali merespon jika ditanya, selebihnya ia hanya tersenyum kaku. Dalam hati kecilnya, Asahi merasa senang karena dijemput para membernya. Walaupun setelah itu ia merasa sedikit sedih karena teringat Hyunsuk. Apakah dia baik-baik saja?

"Hyunsuk Hyung dimana?" pertanyaan Asahi yang menelusup di tengah canda tawa teman-temannya seketika menghentikan segala derai tawa.

"Ahh, dia ada kok di dorm," jawab Jihoon.

"Tenang aja, nanti kalo pulang juga ketemu Hyunsuk Hyung dan yang lain. Pasti lo udah kangen ya? Ciee," ledek Junkyu sambil sesekali menoel-noel lengan Asahi.

Beberapa saat kemudian manajer Hyung muncul dan menyuruh mereka untuk segera bergegas. Junkyu dengan sigap langsung membawa koper Asahi yang berisikan pakaian. Mashiho juga menenteng sisa buah-buahan hasil buah tangan orang-orang yang menjenguk Asahi dan juga bunga dari para penggemarnya. Sementara Jihoon merangkul Asahi dan sedikit menjaganya berjalan.

"Hyungdeul, makasih udah jemput gue," ucap Asahi sesaat setelah mereka keluar dari lift. Asahi tersenyum tipis ketika hyung-hyungnya menjawab tak perlu berterima kasih.

Mereka pun menaiki mobil milik manajer mereka. Asahi tetap berada di sisi Jihoon karena entah mengapa Jihoon menjadi lebih ekstra menjaga Asahi. Sepanjang perjalanan, mereka tidak pernah diam karena Jihoon selalu saja mengajak ngobrol Asahi. Tak jarang Junkyu menimpali dengan tawa renyahnya karena merasa geli dengan pertanyaan-pertanyaan Jihoon yang kadang tak masuk akal. Sedangkan Asahi nyaman-nyaman saja dengan suasana yang menurutnya baru ini.

"Hyung, gue takut," ujar Asahi lirih sehingga tak mampu terdengar oleh Junkyu dan Mashiho yang asik bergurau sendiri di kursi bagian belakang.

"Takut kenapa?"

"Gue udah buat masalah dan itu pasti bikin kalian kesusahan. Terutama... Hyunsuk Hyung. Dia pasti nanggung beban yang paling berat."

Jihoon menepuk-nepuk bahu Asahi untuk menenangkannya. "Tenang aja, itu emang udah tugas dia."

"Tugas dia buat nanggung beban yang paling berat?" tanya Asahi heran.

"Ya, mau nggak mau emang itu adalah beban buat seorang leader. Gue bilang begini bukannya tanpa alasan, gue pernah jadi leader Treasure B, inget kan? Tapi kita sebagai member juga punya tugas, yaitu meringankan beban leader dan juga ikut menanggung beban. Karena sebagai tim memang harus saling menanggung, menanggung beban dan kebahagiaan bersama." Jihoon mengakhiri kalimatnya dengan tersenyum. Jiwa pelawaknya mendadak lenyap dan berganti menjadi seorang kakak yang peduli terhadap adiknya.

Menanggung beban dan kebahagiaan bersama. Itu adalah kutipan semangat dari seseorang. Tak disangka, kalimat itu memang sedang dipraktikkan di grupnya, bahkan selalu. Asahi jadi malu, karena ia baru menyadari maknanya.

"Juga... kita ini adalah Treasure, yang berarti harta karun. Jadi, jangan pernah merasa takut atau perasaan negatif lainnya, karena masing-masing kita itu berharga," tambah Jihoon.

Asahi mengangguk penuh paham. Diam-diam ia merasa kagum pada Jihoon. Di balik perangainya yang sepeti pelawak, ternyata Jihoon mempunyai pemikiran yang dalam dan dewasa. Asahi tersadar bahwa ia merasa tak mengenal grupnya sendiri, karena ia selalu saja menemukan hal-hal baru. Dan ia sangat bersemangat untuk menemukan hal-hal baru lainnya.

EASE - HYUNSUK x ASAHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang