Malam ini ku habiskan dengan perasaan tak mengenakkan. semakin malam, semakin ingatanku di bawa ke beberapa kejadian. tentang perempuan yang Banyu lihat di semak-semak, tentang pendaki yang ku temui di kop-kopan. juga tentang pendaki seorang diri yang berwajah rusak.
jujur saja waktu itu ada perasaan "Apa bener sedari kami masuk ke Arjuna kami sudah di peringatkan?" fikiran itu terus bergumul di kepalaku. di satu sisi aku ingin pulang, namun di satu sisi kami sudah sejauh ini. kalau harus pulang aku takut kalau kawanku yang lain kecewa.
"Dang Dang" kataku sekali lagi membangunkan Dadang
"Opo To? awakmu mbok gek turu, sesok isuk lho adewe munggah e" (apa To? kamu tidur sana, besok kita naik nya pagi lho) kata Dadang parau.
"Dang awakmu opo gak ngroso to lak nde kene gak beres?" (Dang apa kamu ga ngerasa kalau di sini itu ga beres?) tanyaku
"Hus, wes wes gek turu ojok ngomongne ngono kui" (hus sudah-sudah buruan tidur. jangan ngomongin hal kaya gitu) kata Dadang kembali memunggungi ku.
aku yang mendengar pernyataan Dadang, menjadi sedikit kesal. namun ku urungkan niatku untuk berbicara lebih banyak. dan memilih untuk tidur.
keesokan paginya aku di bangunkan dengan suara Banyu yang tengah berbicara. aku mengerjab-ngerjabkan mataku, mencoba untuk melihat lebih jelas lagi namun saat Banyu tau aku tengah memperhatikanya, dia diam dan kembali masuk ke tenda.
kira-kira hal itu terjadi pukul 5 pagi, aku yang hendak bertanya, mengurungkan niat, karna Dadang menyuruhku membongkar tenda. sedang Dadang membangunkan kawan-kawan yang lain.
setelah semuanya bangun, kita semua sarapan dan menyasap kopi. mengumpulkan nyawa agar tak meleng saat mendaki ke puncak Arjuna. sembari menyesap kopi aku terus memperhatikan Banyu yang sedari tadi membuang muka. seperti enggan menatapku karna menyembunyikan sesuatu hal.
sekitar jam 6 an lebih, kami melanjutkan perjalanan. Seperti biasa aku berjalan di paling ahir tepat di belakang Banyu. Entah mengapa perjalanan yang tadinya sangat menyenangkan mendadak ingin segera ku ahiri.
Setelah berjalan kami sampai di lembah kidang. Di Lembah Kidang kita beristirahat sejenak ku lihat Maya sedari tadi memperhatikan Banyu dengan tatapan sendu. namun waktu itu aku fikir, pasti karna Banyu ber prilaku aneh dan itu membuat Maya sedikit kawatir.
fokusku kembali teralihkan melihat satu sosok laki-laki berumur sekitaran 50 an, tengah menyesap rokok di depan tenda. karna penasaran aku pun mendekati sosok itu.
"Maaf pak mengganggu" kataku pelan, terlihat Dadang membuntutiku dari belakang.
"Mari sini nak, minum kopi" kata Bapak itu sembari mengangkat gelas nya.
wah ramah juga bapak ini, fikirku.
aku pun mengangguk dan mempersilahkan Bapak itu untuk kembali meneguk kopi nya. lalu aku mulai menanyakan hal-hal remeh temeh untuk membuka obrolan.
"Bapak ini namanya siapa?" tanyaku
"Asmo, kamu sendiri?" kata Bapak itu tersenyum ramah.
"ohh saya Yanto pak, dan ini temen saya namanya Dadang" kataku sembari memperkenalkan Dadang.
"Ohh, ini rencananya mau muncak ya?" tanya bapak itu
"Iya pak"
"Yang hati-hati ya. Arjuno kan baru kebakaran. jangan buang puntung rokok sembarangan. jangan ngomong yang aneh-aneh. di jaga tata kramanya. kalau gunung terbakar karna ulang manusia, biasanya penghuninya akan lebih sensitif sama pendatang." kata Bapak itu panjang lebar.
Ahh pantas saja aku di ganggu semalaman, terbayar sudah rasa penasaranku.
"Iya pak, makasih banyak wejangan nya, ini Bapak mau naik apa mau turun?" tanyaku
"Saya naik semalam, ketemu kamu. tapi saya cuman kuat sampai sini, maklum sudah tua" kata Bapak itu tersenyum penuh arti
aku yang mendengar itupun merinding bukan main. Dadang yang bertanya dan memastikan pun sampai ku abaikan. yang ku lakukan waktu itu adalah mundur, lalu berpamitan.
"Emhh, maaf pak emhh kami duluan" kataku melangkah lebih dulu, di ikuti Dadang yang terus bertanya soal Bapak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETAK UMPET (Sudah tersedia versi E book)
Horror(sebagian chapter di hapus untuk keperluan penerbitan) aku tengah bersembunyi, namun aku takut saat mereka tak bisa menemukan aku. Demi apapun juga, jangan pernah bermain "PETAK UMPET" versi Ebook bisa di beli di : https://play.google.com/store/book...