"Kau mau kemana, Kuro-kun?" tanya Sakura membalikkan badannya menatap Kuro yang sedang turun dari tangga dengan berpakaian rapi.
"Jangan bilang kau akan pergi kencan?" mata Kenma menyipit curiga.
Sasuke menoleh, melihat ke arah pandangan kembaran itu. "Secepat itu?"
"Apa maksudmu dengan secepat itu?" Kuro tertawa seraya menyugar surainya kebelakang.
"Aku tidak menyangka orang seperti kau bisa mendapatkan pacar secepat ini."
Kening Kuro berkerut, siku siku muncul di dahinya. "Memangnya menurutmu aku orang yang seperti apa?"
"Kau aneh, gila dan bodoh." jawab Sakura dengan senyuman manis yang malah membuat Kuro kesal.
"Jangan lupakan kau juga mesum." lanjut Kenma.
"Ck, aku tidak seperti kalian kembaran gila!"
Sakura mengangkat bahunya tidak peduli lalu kembali menonton tv bersama kembarannya yang juga melanjutkan bermain game di sampingnya sedangkan Sasuke membaca majalah harian di sofa yang tidak jauh darinya.
"Hei, Kuro-kun. Bisa kau ambilkan aku air minum sebelum pergi?"Teriak Sakura.
"Ini minumanmu, Tuan Putri."
Sakura menolehkan kepalanya, betapa terkejut dirinya ketika melihat siapa yang berdiri di hadapannya.
"Toneri-kun!"
Toneri tersenyum tipis sebelum memeluk Sakura yang dibalas dengan pelukan lebih erat.
"Kenapa kau disini?" tanya Sakura.
Toneri melepaskan pelukannya, tangannya membelai lembut surai Sakura.
"Kau tidak senang melihatku?"tanya balik Toneri.
"Tentu saja aku senang!" jawab Sakura lalu mendekap Toneri dengan erat.
Toneri terkekeh melihat betapa antusiasnya kekasihnya. Toneri melirik ke arah Sasuke yang juga sedang menatapnya dengan tatapan tidak bersahabat.
Toneri menyeringai saat mengetahui bahwa Sasuke sedikit tertarik dengan kekasihnya.
"Kau tidak bekerja?"
"Maafkan aku, Sakura. Aku hanya bisa mampir sebentar karena aku akan segera ke Turki untuk urusan pekerjaan." Ucap Toneri dengan wajah menyesalnya.
Senyuman yang tadinya tercetak lebar di wajah gadis itu seketika luntur saat mendengar ucapan Toneri.
"Kenapa harus kau yang kesana? Apa gunanya kau memperkerjakan orang?"
"Proyek ini harus aku sendiri yang mengatasinya, Sakura. Kumohon mengertilah."
Sakura menghela nafas dan tersenyum miris. "Baiklah." bisiknya dengan nada sedih.
Toneri mencium bibir Sakura. "Aku janji tidak akan lama berada disana. Hanya dua minggu."
Kenma menarik Sakura menjauhi Toneri. "Tidak boleh ada kontak fisik, Tonton!"
"Bahkan kau hanya boleh berjarak satu meter dengannya." ujar Kuro yang sedang berjalan keluar dari dapur.
"Kenapa tidak?"
"Matamu cabul dan tanganmu licik." cibir Kenma membuat Sasuke terkekeh pelan.
"Dan juga jangan lupakan bibirmu yang selalu menyosor ke arah Sakura-chan."
"Oh ayolah, kalian terlalu berlebihan. Lagipula Toneri-kun adalah kekasihku." Bujuk Sakura pada Kenma.
"Sakura benar." Pria bermarga Ootsutsuki itu tersenyum hingga matanya menyipit. "Lagipula Sakura akan menjadi tunanganku."
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
Romance"Aku melihatmu dan kau sempurna jadi aku jatuh cinta padamu." Sasuke menarik bibirnya sebentar kemudian mencium Sakura lagi. "Tapi kemudian aku melihat kalau kau tidak sempurna dan aku makin mencintaimu." Sasuke berseru pelan. Sakura menarik nafas...