14.

1.8K 143 20
                                    

"Jadi kalian benar-benar pindah dari rumahku?" tanya Itachi dengan wajah cemberutnya membuat Sasuke juga menatapnya kesal.

"Maafkan kami karena merepotkanmu, Itachi." ucap Sasori.

"Ya, kau tambah merepotkanku karena akan segera pindah saat ini."

Sasori terkekeh mendengar jawaban dari Itachi. Sayangnya, mereka memang harus segera pindah dari rumah Itachi karena pamannya Sabaku Rasa, sudah memperingatinya.

"Kau membuat rumahku tambah sepi lagi. Kenapa kalian harus pergi? Padahal kita baru saja bersenang-senang. " Ucap Itachi masih membujuk Sasori agar tinggal di rumahnya.

"Hentikan wajah menjijikkanmu itu, Itachi! Kau membuatku mual."

Itu bukan Sasori ya teman teman, melainkan Sasuke yang sedari tadi memperhatikan mereka layaknya romansa gay.

"Mulutmu masih jahat seperti biasanya, Sasuke. Tega sekali kau mengatakannya pada anikimu yang tampan ini." Ucap Itachi dengan wajah yang dibuat seimut mungkin.

Sasuke mendenguskan wajahnya.

"Jangan lupa jaga dirimu, Itachi-nii. Aku akan merindukanmu." Sakura datang dari belakang mereka.

"Hanya kau yang bersifat baik padaku, Sakura-chan. Bagaimana jika kau menjadi kekasihku?" Itachi mengedipkan sebelah matanya.

"Tutup mulutmu, Itachi!" Sinis Sasori.

"Jangan mendekati adikku, keriput!" Kenma menarik Sakura ke arahnya.

"Jaga matamu dari sepupuku!"

"Kau pedofil, Itachi-san."

"Hei, bukankah kalian terlalu serius? Dan juga aku tidak keriput ataupun pedofil, sialan!" Amuk Itachi sedangkan Sasuke tertawa senang dalam hati.

Mata onxy Sasuke menatap Sakura yang terlihat cantik dengan blouse berwarna merah muda yang senada dengan rambutnya. Oh tidak, Sakura selalu cantik di matanya.

"Jadi, kau benar benar akan meninggalkanku?" tanya Sasuke menarik pinggang Sakura ke arahnya.

Sakura terkekeh pelan, jari-jarinya yang lentik menelusuri rahang tegas Sasuke.

"Aku tidak kemana-mana, Sasuke-kun. Kau terlalu berlebihan, aku hanya pindah rumah."

Sasuke memutarkan bola matanya bosan. " Ya, aku akan kesusahan menemuimu."

"Kau bisa menemuiku kapan saja kau mau."

"Dan menghubungimu semauku. "

"Ya, tentu saja."

"Kalau begitu biarkan aku memelukmu sepuasku." Sakura mengangguk, membiarkan Sasuke memeluknya sepuas hatinya walaupun Sakura sedari tadi menahan malu karena mereka berpelukan di hadapan saudara-saudaranya.

Sedangkan tidak jauh dari sana, ketiga saudara itu menatap Sasuke dengan tatapan sengit. "Dasar modus."

"Maafkan aku, kalian menghalangi jalan." Kuro berjalan ditengah tengah mereka dengan tangan yang berusaha melepaskan pelukan kedua manusia itu.

Sasuke menatapnya dengan tatapan tajam sedangkan Kuro menatapnya dengan tatapan yang seolah berkata 'Aku menyelamatkanmu bodoh!'

"Kau menggangguku."

Kuro kembali menatapnya dengan tatapan tidak percaya. ' Dia sungguh bodoh. ' batinnya.

"Kau seharusnya mengambil jalan yang lain."

Kuro kembali berjalan sembari menggelengkan kepalanya sedangkan Sakura tertawa pelan karena ketidakpekaan Sasuke. " Kau bahkan tidak melihat ada kawanan singa yang ingin menerkammu." gumam Kuro.

ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang