5.

3.5K 202 7
                                    

Untuk pertama kalinya Sakura merasakan gugup yang luar biasa apalagi ketika sorot mata seseorang terus menerus menatapnya dengan tatapan penuh selidik.

"Silahkan menikmati pesanan anda."

Beruntung pelayan yang datang mengantarkan pesanan mereka mengalihkan tatapan mata itu. Sakura meraih cangkir berisi teh, menghirup dalam aromanya kemudian menyesapnya perlahan.

"Jadi..." Sai memulai pembicaraan. "...Kau mulai berfikir untuk melakukan perselingkuhan balas dendam?"

"Uhuk..." Sakura tersedak.

"Kau tidak boleh berbicara to the point seperti itu, Sai." Kuro menyeringai.

Matanya menatap Sakura dengan tatapan tatapan jahil sedangkan Sai tidak memberikan respon yang berarti, dia hanya menghempuskan napas panjang.

Sasuke mengerutkan alisnya. Dalam benaknya ia hanya berpikir ada hubungan apa antara pemuda pucat itu dengan Sakura.

"Seharusnya kau bertanya sudah sampai mana hubungan mereka? Sudah sampai ciuman kah?" Kuro berpose seakan akan dirinya sedang berpikir. "...atau sudah sampai proses pembuatan bayi bayi kecil?"

DUKK

"Apa maksudmu, sialan!" Protes Sakura yang melempar barang terdekatnya ke arah Kuro dengan wajah memerah menahan kesal dan malu.

Kuro mengaduh kesakitan. "Ouch... Kau menyakitiku."

"Mati saja kau!" sinis Sakura.

Tukk

Gerakan tangan Sai yang sedang meletakkan cangkir teh di meja membuat suasana kembali canggung.

Drrttt...... Drrttt

Kenma is calling~

Bunyi getaran dari handphone Kuro mengalihkan perhatian mereka.

"Aku harus pergi sekarang. Kalian tau Kenma, dia itu..."Kuro tidak menyelesaikan perkataannya dan langsung berlalu setelah mengedipkan sebelah matanya.

"Aku juga sudah tidak memiliki kepentingan apapun disini." Ujar Sasuke tanpa menghilangkan aura permusuhannya pada Sai.

Sai mendengus melihat Sasuke yang berdiri dan siap untuk meninggalkan mereka.

"Bagimana jika aku mengatakan bahwa aku menyukai Sakura?" celutuk Sai dengan senyuman miringnya.

Sakura melotot, memandang Sai tidak percaya. "Dasar gila!" batinnya.

Sai menoleh pada Sakura. "Bagaimana, Sakura-chan?" tangannya terulur mengelus surai pink milik Sakura.

PLAK

Tiba-tiba sebuah tangan menepis tangan Sai menjauh dari Sakura. Sakura dan Sai langsung menoleh ke arah pemilik tangan.

"Sasuke-kun."

Sasuke yang sebelumnya menatap tajam pada Sai beralih menatap Sakura.

"Sakura ikut denganku." Menggenggam jari mungil di tangannya dengan erat, Sasuke menarik Sakura semakin dekat dengannya. Kemudian menariknya keluar dari kafe itu.

Sai melambaikan tangannya pada Sakura yang menatapnya dengan tatapan marah seraya terkekeh.

Sai melunturkan senyumannya saat melihat sosok dua manusia itu sudah tidak ada.

"Pembohong."

                            🌼🌼🌼🌼🌼

"Sasuke-kun! Kau akan membawaku kemana?"

ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang