Sasuke menatapnya khawatir, sebelum ia melihat sesuatu di atas sana dan berlari mendekati Sakura.
"Sakura!"
DORRR
Sakura memandang kosong ke arah depan. Benar-benar kosong sampai tidak menyadari Sasuke menabrak tubuhnya hingga jatuh dan membuat seisi tamu berteriak histeris karena mendengar suara tembakan di pesta itu.
"Argghh..." Hingga suara ringisan Sasuke membuatnya sadar akan sekitar.
"Apa yang kau lamunkan hingga tidak mendengar teriakanku? Kau hampir saja mati! Bagaimana jika aku tidak mendorongmu tadi?" Sasuke memeluknya erat. Mereka berdua sama sama kaget. "Aku hampir mati karena khawatir padamu." Sasuke melepas pelukannya, matanya berkeliaran mencari bagian tubuh Sakura yang luka.
"Lenganmu..." Gumam Sakura melihat lengan Sasuke yang berdarah.
"Hanya goresan kecil." Ucap Sasuke menatap mata Sakura yang bergetar.
"Sakura! Sakura?!!" Teriak Toneri mendekati Sakura dengan raut yang khawatir. Tubuhnya dibungkukkan sedikit hingga sejajar dengan Sakura. "Kau baik-baik saja? Apa ada yang terluka?"
"Aku baik-baik saja tapi Sasuke..."
Ibu jari Toneri mengelus pipi kanan Sakura. "Kita pulang sekarang." Sakura mengangguk, dia masih kaget dengan kejadian yang baru saja menimpanya.
"Sasuke..." Sasuke menoleh ke arah Toneri. "Bagaimana denganmu? Kau mau ku antar ke rumah sakit?"
Sasuke tidak tahu Toneri bisa seramah ini padanya. Biasanya pria itu selalu menatapnya dengan tatapan musuh jika bertemu.
"Kau menyelamatkan Sakura. Aku harus membalas budimu."
"Tidak perlu pedulikan aku. Yang harus kau utamakan saat ini adalah Sakura."
Toneri menganggukkan kepalanya sebelum menggendong tubuh Sakura membawanya menjauh. Setelah beberapa langkah ia berbalik ke arah kerumunan orang orang.
"Sasuke, bisakah kau ikut saja dengan kami?" Tanyanya membuat Sasuke bingung namun pada akhirnya ia menganggukkan kepalanya. "Dan Gaara kau tahu apa yang harus kau lakukan, kan?" Toneri bertanya pada Gaara yang berdiri mematung.
"Kedua saudaranya akan gila jika mengetahui Sakura diincar. Kuharap kau mengerti maksudku."
Gaara mengangguk dan Sasuke berjalan mengikuti Toneri.
🌼🌼🌼🌼🌼
"Apa hanya ini yang terluka?" Toneri bertanya saat sudah selesai mengobati Sasuke.
Sebenarnya Sasuke sudah menolaknya karena ia merasa seperti pasangan gay saat ini namun Toneri adalah pemuda keras kepala. Ia tidak suka hutang budi pada seseorang.
"Bagaimana bisa kau mengetahui Sakura dalam bahaya? Padahal banyak orang saat itu."
Sasuke terdiam, ia tidak bisa mengatakannya. Ia tidak bisa mengatakan bahwa ia menerima pesan aneh yang mengatakan seseorang ingin mencelakai gadisnya pada malam ini.
Karena itu Sasuke berusaha mengatakannya pada Sakura namun Zabuza datang dan mengacaukan rencananya dan tidak ada cara lain selain memerhatikan keadaan sekitar Sakura.
Sakura keluar dari kamar mandi, ia menggunakan kemeja Toneri yang paling kecil namun terlihat kebesaran di tubuhnya. Itu membuatnya terlihat lucu.
"Sakura, kau baik-baik saja?" Toneri berdiri, menghampiri Sakura dan memeluknya erat.
Sakura juga memeluk Toneri erat, ia membutuhkan siapapun untuk membuatnya merasa aman. Dalam diam Toneri berbisik. "Setelah semua ini kau tidak akan mengatakannya pada Sasuke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
Romance"Aku melihatmu dan kau sempurna jadi aku jatuh cinta padamu." Sasuke menarik bibirnya sebentar kemudian mencium Sakura lagi. "Tapi kemudian aku melihat kalau kau tidak sempurna dan aku makin mencintaimu." Sasuke berseru pelan. Sakura menarik nafas...