Kenma mengerutkan kening melihat bagaimana ekspresi nona muda di depannya ini. Ekspresi seperti itu sudah lama tidak pernah dilihatnya.
"Apa ada sesuatu yang mengganggumu?" tanya Kenma dari belakang membuat sang gadis sedikit terkejut.
Sakura membalikkan tubuhnya seraya tersenyum manis, ia menggelengkan kecil. "Tidak ada apa apa, Ken."
Kenma diam sebentar seraya melihat ke arah ruangan dimana adiknya keluar, namun bukan itu yang menjadi perhatiannya melainkan Uchiha Sasuke juga keluar dari tempat yang sama.
"Ayo temani aku berjalan jalan sebentar." Kenma menggenggam tangan Sakura lalu membawanya menuju taman bunga di belakang mansion.
Sakura menatap Kenma bingung. "Kenapa kau mengajakku jalan jalan? Kau tidak menyelesaikan permainan di ponselmu?"
Kenma berhenti melangkah.
"Bagaimana jika kita membeli apartmen? Aku tidak merasa nyaman disini dengan gadis penguntit itu." tanya Kenma.
"Tapi Sasori-"
"Tidak perlu pedulikan dia. Kita bisa beralasan bahwa agensi yang meminta untuk memastikan keamanan kita. Jika kau mau aku bisa meminta Kuro untuk mencari apartmen."
Sakura menatap Kenma tidak percaya. Dia mendesah lelah. Sejauh apa kembarannya ini memahaminya?
"Kalian ingin mencari apartmen?" suara feminim menginterupsi pembicaraan mereka. Kedua kembaran itu langsung menatap ke sumber suara.
Kenma menatap Hotaru tidak suka. "Kau menguping pembicaraan kami, nona penguntit?"
"Aku bukan penguntit!" seru Hotaru tidak terima.
Sakura mengeratkan genggamannya yang dibalas usapan lembut di tangan oleh Kenma. Tentu saja Hotaru tak lepas memandang hal itu.
"Maafkan Kenma-kun, dia memang sedikit menyebalkan jika bersama orang asing." Sakura tertawa lembut membuat Hotaru beralih menatap Sakura. "Kenma memberikan ide untuk tinggal bersama di apartmen dan sedang meminta pendapatku."
"Tinggal bersama?!" pekik Hotaru tidak percaya.
"Kenapa? Wajar saja kami tinggal bersama." jawab Kenma tanpa minat.
"Hei, kalian membicarakan apa?"seru Kuro menginterupsi kegiatan mereka. "Sakura, kau lupa jika setelah ini akan melakukan pemotretan?"
Sakura menepuk dahinya. "Hampir saja aku lupa."
"Cepatlah keatas. Aku akan membantumu bersiap siap."
Sakura melepaskan genggaman Kenma lalu hendak menyusul ke kamarnya menyusul Kuro namun Kenma menahan lengannya.
"Kenma, ada apa?"
Kenma tersenyum sebelum mencium kening Sakura. "Lucky kiss sebelum bekerja."
Sakura menganggukkan kepalanya.
"Jangan lupa menyusulku!"Hotaru melotot ketika melihat pria incarannya mencium Sakura di hadapannya walaupun Kenma menciumnya hanya di kening, Hotaru merasa cemburu.
"Jadi kalian sudah melakukan..." wajah Hotaru merah padam. Ia membayangkan bagaimana jika dirinya adalah Sakura dan melakukannya dengan Kenma.
Menyadari reaksi Hotaru, Kenma melirik sinis padanya. "Apa yang kau bayangkan?" tanya Kenma dingin.
"Ah.... ti-tidak, bu-bukan apa apa." jawab Hotaru memalingkan wajahnya.
"Jangan memasang wajah seperti itu padaku." lanjut Kenma, kalimat yang membuat Hotaru senang, namun Kenma melanjutkan. "Kau membuatku risih."
"Dan juga aku tidak akan ramah denganmu hanya karena Sakura bersikap baik padamu. Jadi jangan membuatku muak denganmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
Romance"Aku melihatmu dan kau sempurna jadi aku jatuh cinta padamu." Sasuke menarik bibirnya sebentar kemudian mencium Sakura lagi. "Tapi kemudian aku melihat kalau kau tidak sempurna dan aku makin mencintaimu." Sasuke berseru pelan. Sakura menarik nafas...