25.

1.7K 121 12
                                    


Kenma memarkirkan mobilnya di sebelah pagar tinggi rumah mewah. Well...setelah dipikir pikir Ia merasa bersyukur karena rumah Hotaru tidak memiliki pagar yang tinggi hingga Kenma tidak perlu kehabisan akal untuk memanjat pagar rumah itu.

Kenma memanjat salah satu pohon besar di sebelah pagar itu untuk bisa meloncat untuk mendarat di halaman belakang rumah. Baru saja ia merasa lega-

Guk! Guk!

-suara anjing Hotaru yang menggonggong mengagetkannya. Kenma terkekeh geli ketika anjing itu menindihi tubuhnya dan menjilat wajahnya.

Guk! Guk!

"Stop! Kau akan membangunkan orang lain jika terus berisik." ucap Kenma sembari mengelus kepala anjing itu lembut, dan anjing itu menurutinya karena setelah itu ia tidak mengeluarkan suara apapun.

"Hei, katakan padaku apakah nonamu sudah pulang?" Tanya Kenma pada anjing itu seakan- akan anjing itu bisa mengerti apa yang ia ucapkan.

Guk!

Kenma bernafas lega, tapi ia langsung siaga ketika mendengar suara langkah kaki yang mendekat kearahnya. Kenma bergerak cepat memanjat pohon di sebelah balkon kamar Hotaru. Dari atas Kenma bisa melihat dua satpam sedang menanyai anjing itu, mungkin karena mendengar suara anjing yang menggonggong tadi.

Kenma menjejakkan kakinya di balkon kamar Hotaru, ia segera membuka pintu balkon kamar Hotaru dan seperti yang ia duga, pintu balkon itu tidak dikunci.

Terangnya kamar Hotaru membuat Kenma mengernyitkan dahinya. Bukankah Hotaru tidak bisa tidur dalam keadaan terang? Dengan terangnya kamar, Kenma dapat melihat Hotaru yang tertidur dengan lelap di kasir king size miliknya.

Kenma membuka sepatu dan jacketnya, melempar barang-barang itu sembarangan sebelum mematikan lampu kamar dan bergerak naik ke ranjang dan membawa Hotaru ke dalam pelukannya.

Awalnya, Hotaru tersentak kaget namun ia tersenyum lembut setelah melihat yang memeluknya adalah Kenma.

"Bisakah kau berhenti tersenyum?" Kenma bertanya pada Hotaru yang dari tadi terus tersenyum.

Hotaru menggeleng dan tetap tersenyum.

"Apa kau begitu senang melihat kehadiranku?" Kenma bertanya lagi.

Hotaru mengangguk dan tetap tersenyum.

"Kau manis sekali." Kenma tersenyum kemudian mengulurkan tangannya dan mengacak-acak rambut Hotaru pelan.

"Bagaimana keadaan, Sakura?" Tanya Hotaru tiba-tiba.

Tangan Kenma menggantung di udara dan ia kehilangan kata-katanya.

"Maaf, aku merusak suasana kita, ya?"  Hotaru bertanya pelan. "Aku tidak bermaksud apa-apa. Aku hanya mengkhawatirkannya karena bagaimanapun Sakura adalah saudara kembarmu."

Kenma tersenyum tipis. "Dia baik-baik saja. Mungkin."

"Bagaimana jika Sakura tidak menerimaku sebagai kekasihmu? Aku takut. Aku takut sekali." Hotaru memberitahu.

"Aku takut kehilanganmu." Serunya lagi.

Kenma meletakkan dagunya di bahu Hotaru dan memeluknya lebih erat. "Hotaru, apa kau mau menolongku? Demi hubungan kita." Seru Kenma tiba-tiba.

Hotaru mendongak menatap iris meneduhkan milik Kenma. "Katakan apapun jika itu adalah demi hubungan kita."

"Bawakan aku laporan akun perusahaan serta rekening pribadi ayahmu. Cari semuanya dan serahkan padaku maka ini semua akan berakhir."

Hotaru membeku.

Kenma yang melihat Hotaru tidak merespon perkataannya, menghela napas. "Maaf, aku meminta sesuatu yang mustahil kau lakukan." Kenma melonggarkan pelukannya.

ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang