8

3.9K 377 24
                                    

Ucapan iqbaal terngiang ngiang di telinganya, gadis itu bagai orang mati seketika saat iqbaal mengucapkan kata-kata itu. Entahlah, setelah iqbaal mengatakan itu (namakamu) tidak ada mengucap sepatah kata pun, membiarkan laki laki itu merebahkan kepalanya dibahu gadis ini selama di mobil. Dan sekarang? Gadis itu sudah dikamarnya, menatap lampu dikamar tamu yang ada diari ini

"Gue mimpi apa gimana sih" Desis (namakamu) memegang Keningnya

"Duhh bingung gue" Ucap (namakamu)

"Eh kan dia cuma bilang i love you, itu pernyataan. Kalau pertanyaan lo mau gak jadi pacar gue, tapi kan dia gak nanya" Guman (namakamu)

"Ah bodo amat bodo amat jangan baper please" Guman (namakamu) lagi

'Ah sialan gue baper anjir!'

⛄⛄⛄⛄⛄

(Namakamu) melihat ke jendela, halaman luas rumah ari disulap menjadi tempat pesta mewah outdoor. Gadis itu meraih jilbab yang diberi sekaligus sama dengan baju bridesmaid nya, ah yang menikah kan teteh ari. Kok dia yang gugup ya

"Cantik" (Namakamu) tertegun melihat pria yang memakai kemeja putih bercelana coklat itu ada dipintu kamarnya, iqbaal.

"Kenapa? Kok bisa disitu?" Tanya (namakamu) meletakkan ujung jilbab keduanya dikiri dan kanan bahunya

"Gak papa, mau jemput lo kesini aja" Ucap iqbaal melangkah masuk, membiarkan pintu kamar terbuka

"Tumben gak sibuk, kelar udah semuanya?" Tanya (namakamu) kembali menghadap ke kaca

"Kepo" Ucap iqbaal membuat (namakamu) memutar matanya sebal

"Oh ya, (nam) das.. Eh ada lo bal" Ucap devano nyengir sambil membawa dasi berwarna cream

"Kenapa dev" Tanya (namakamu)

"Hmmm.. Pasangin dasi" Ucap devano polos membuat (namakamu) tertawa pelan

"Gak! Sini gue pasangin" Ucap iqbaal merentangkan tangannya dihadapan (namakamu) yang mau melangkah mendekati laki laki itu

"Yaudah pasangin" Ucap devano memberi dasi ke iqbaal

(Namakamu) hanya tertawa pelan, lucu juga. Gadis itu meraih tas untuk pegangan nya, dan menunggu iqbaal selesai menyimpul dasi devano. Hanya beberapa detik dan simpul itu tercetak rapi dileher laki laki itu

"Thanks, yaudah lo berdua keluar yuk. Gue bawa kamera ntar foto jangan lupa" Ucap devano mengalungkan kameranya dileher dan berlalu pergi

"Ayo" Ajak iqbaal, (namakamu) mengangguk

Keduanya keluar dari kamar ini, (namakamu) menutup kamar itu dan mengedarkan pandangan yang terlihat ramai dirumah ini. Keluarga ari tak banyak, hanya orang sewaan yang keliling sibuk menjalankan tugasnya

"Oh ya, pulang ke Jakarta kapan?" Tanya iqbaal saat mereka jalan berdampingan keluar dari rumah ini

"Kayaknya 2 hari lagi, lo?" Tanya (namakamu) memegang lengan iqbaal saat ingin menuruni tangga beberapa buah untuk menapaki tanah keras ini

Iqbaal tersenyum menatap gadis itu memegang lengannya, tangan putih bergelang perak itu membuat iqbaal merasa ingin menggenggamnya

"Thanks" Ucap (namakamu) tersenyum menatap iqbaal yang sedikit tinggi darinya, padahal dirinya sudah memakai hills

Keduanya menapaki jalan taman khusus berlapis terpal coklat muda, (namakamu) tersenyum saat melewati tirai tirai putih yang menggantung di tapi jalan jalan ini. Gadis itu tak sadar bahwa dari tadi iqbaal memperhatikannya

You Understand?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang