Season 2 part 4

1.7K 311 57
                                    

"HEBAT KALIAN, HEBAT!!"

"Sayang aku bisa jelasin"

(Namakamu) menghentakkan tangan iqbaal yang memegang lengannya, iqbaal berjalan maju dan wanita ini terus mundur dengan mata yang sudah siap menjatuhkan air matanya

"Cukup! Jangan sampe aku teriakin kalian disini" Ucap (namakamu) dengan nada bergetar

"Sayang please" Ucap iqbaal berusaha menenangkan (namakamu), tapi sayang sekali. (Namakamu) tidak bisa disentuh bahkan tak segan menepis tangannya dengan kasar

"Makasih, tuh makanan aku tinggal didekat pintu. Makan" Ucap (namakamu) dengan cepat berbalik dan masuk kedalam lift

Brak!

Brak!

"(Namakamu)!?"

Pintu lift itu tertutup membuat iqbaal dengan cepat berlari menuju tangga darurat, dari lantai 30 menuju lantai dasar. Luar biasa, amira? Gadis itu kini melipat kedua tangannya didepan dada dan tersenyum simpul

'Mampus!'

⛄⛄⛄⛄⛄

BRAK!

(Namakamu) keluar dari mobilnya, dan berjalan lurus. Sakit hatinya itu membuat (namakamu) pergi entah kemana, dan disini sekarang dirinya berpijak. Pantai yang hanya dikunjungi beberapa orang, (namakamu) menatap luas nya hamparan pantai yang airnya berlarian menabrak kulit kakinya. Kacamata hitam bertengger di hidung mancung nya, beberapa orang ada yang melihatnya. Hanya saja (namakamu) tidak menghiraukan hal itu

"Hiks! Hiks!! Huuuhhh"

(Namakamu) menarik nafasnya dalam dalam, tangannya bergerak cepat menghapus air matanya yang sudah berjatuhan berulang kali

"Kesalahan apa yang gue buat sampe iqbaal setega itu dengan gue" Guman (namakamu) melipat kedua tangannya didepan dada

"Selama gue jadi istrinya, gue gak pernah ngecewain dia. Kenapa dia bisa setega itu ya" Ucap (namakamu) lirih dan tangan tangannya kembali menepis air matanya yang sudah berjatuhan lagi

(Namakamu) melihat hpnya, sudah berkali kali iqbaal menelfonnya. Hanya saja (namakamu) tidak ada mengangkat telfon itu, wanita ini tanpa sadar menjatuhkan badannya ke pasir pantai dan duduk dengan memeluk kakinya

"Gue harus cerita kesiapa, sahabat sahabat gue bakal nyakitin iqbaal kalau mereka tau. Gue punya fero, gue gak mungkin nyakitin hati anak gue dengan perpisahan gue dan iqbaal" Lirih (namakamu)

"Kenapa sih!!" Teriak (namakamu) memukul pasir disisi badannya

"Arrrggghhh!!!!"

⛄⛄⛄⛄⛄

"(Namakamu)?"

(Namakamu) memejamkan matanya sebentar saat deon menyentuh pundaknya, wanita ini masih menatap lurus kedepan. Menatap matahari yang akan tenggelam. Deon menghela nafas dan duduk disebelah wanita cantik yang menjadi sahabatnya dari dulu

"Lo kenapa?" Tanya Deon lembut

"Gak papa, gue lagi mumet aja" Ucap (namakamu) pelan

"Lo ada masalah?" Tanya Deon menatap (namakamu) yang masih menggunakan kacamata hitamnya

"Nggak" Ucap (namakamu) singkat tersenyum singkat dan menatap hillsnya yang sudah terlepas dari kaki dan kini ada disisi kanan kakinya

"Pulang gih, lo ntar sakit. Anak lo mana" Ucap Deon membuat (namakamu) terdiam

You Understand?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang