Season 2 Part 11

1.4K 242 64
                                    

"Urusan gue sama lo belum selesai (namakamu)!"

⛄⛄⛄⛄⛄

"Lo gila? Lo bisa mati (namakamu) kalau gak ngindar!"

"Galih udah, gue gak papa"

"Gak papa gimana, ampe mantul tuh serpihan piring kaca ke tangan lo. Liat luka kan"

"Luka dikit doang, besok sembuh"

"Lo kalau mau perang bilang sama gue, jangan kaya tadi. Gue kasih lo solusi"

"Iya sayang iyaa, bawel banget"

Galih yang memakai masker itu terdiam saat wanita itu berjalan duluan dan berhenti didekat mobil sport hitam yang dia lihat, wanita itu berbicara dengan satpam dan mendapat kunci

"Tangkap!"

Tak!

Galih menangkap kunci yang dilempar (namakamu) dengan tangan kanan, wanita itu tersenyum dan masuk kedalam mobilnya. Galih tersenyum dibalik maskernya ke satpam yang menatapnya heran

Bruuummmm..

Galih menghidupkan Mobil itu, membiarkannya sebentar sambil memasang safety belt dan membawa mobil sport pribadi milik (namakamu) keluar dari kawasan rumah. laki laki itu hanya mengenakan Google maps dan sekali sekali menatap (namakamu) yang kini hanya diam saja

"Jangan ke apartemen chessie dulu, aku mau kepantai. Abis itu beli martabak" Ucap (namakamu) membuat Galih mengangguk

"Pantai yang deket sini?" Tanya Galih

"Yang jauh, bawa gue jauh" Ucap (namakamu) membuat Galih mengangguk samar

Laki laki itu menepikan mobil dan membuka Google mapsnya, mencari pantai yang sedikit jauh dan bagus. (Namakamu) memejamkan matanya yang melelehkan air mata, hatinya terlalu sakit sekarang

"Nangis aja" Ucap Galih menjalankan kembali mobil itu dengan baik

"Hiks! Hiks!"

(Namakamu) meraih tisu yang ada didekat stir mobil, Galih sekilas menatap tangan putih itu bergetar. Galih menatap (namakamu) sekilas dan meraih tisu itu dan meletakkannya didekat (namakamu)

"Lo pusing jangan dipaksain nyender gitu, guna gue bisa lo jadiin bahan senderan lo" Ucap Galih membuat (namakamu) menjatuhkan kepalanya dibahu tegap milik Galih

"Lo sakit? Kok panas badannya?" Tanya Galih memegang kening (namakamu) yang hangat

"Tangan lo yang dingin" Ucap (namakamu) menyingkirkan tangan Galih dari keningnya

"Wajar lah kan emang lagi dingin, abis ujan"

⛄⛄⛄⛄⛄

Wussshh!!

Bunyi ombak pantai malam ini membuat (namakamu) merasa tenang, jam menunjukkan pukul 9 malam. Fero? Anak itu kini bermain dengan caca di apartemen mewah milih chessie. Dirinya sudah mengabari kalau ada dipantai, dan chessie hanya bisa mengiyakan. Tak lupa pesan untuk hati hati

"Lo bisa sakit kalau lo porsir tubuh lo sendiri" Ucap Galih duduk disebelah (namakamu) dan melepaskan jaketnya, menyampirkan dibahu (namakamu)

"Gue cuma rindu rumah tangga gue yang dulu" Ucap (namakamu) membuat Galih menghela nafas

"Lo yang sabar, udah takdir. Mau jalannya gimana pun, gue harap lo harus bisa sabar dan kontrol emosi buat ngadepin nya" Ucap Galih memeluk dua lututnya

"Semoga" Ucap (namakamu)

Mereka diam.

(Namakamu) sibuk dengan lamunannya, Galih sibuk dengan pikirannya. Nyaman. Itu yang Galih rasakan sekarang, (namakamu) perempuan baik yang dirinya rasa harus dilindungi. Entah kenapa

You Understand?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang