Season 2 Part 15 (END)

2.2K 307 25
                                    

Hampir satu bulan tanpa adanya perkembangan, pria berjas ini setia duduk menggengam tangan istrinya. Ya, iqbaal selalu kesini setiap pagi dan pulang kerja. Termasuk malam, pria itu menginap disini. Sering sudah caca dan chessie menyuruh pulang, hanya saja iqbaal tetap tak ingin kemana mana. Dirinya hanya ingin wanitanya sadar saat dirinya ada disamping (namakamu)

"Kapan kamu sadar" Lirih iqbaal

Iqbaal memang tidak menikah, kemana amira? Semenjak tragedi dikantor perempuan itu menjadi trauma. Trauma bertemu dengannya dan semua orang. Ya, rumah sakit jiwa yang kini menjadi tempat wanita itu. Anaknya sudah tidak ada, bukan. bukan anak iqbaal, melainkan anak pria bule yang sering mendatangi gadis itu

"Sadar sayang" Lirih iqbaal mengusap kening wanita itu dan menciumnya lembut

Iqbaal merindukan (namakamu).

"Kamu harus cepat sembuh, aku mau kamu dan fero kembali berkumpul dirumah" Ucap iqbaal tanpa sadar air matanya berjatuhan dengan sendirinya

"Satu bulan sayang, satu bulan kamu gak memperlihatkan mata kamu. Aku rindu" Isak tangis yang iqbaal pendam terkeluar kan

Memang menyedihkan.

Tapi iqbaal tetap tak kemana mana, masih disisi (namakamu). Tak ingin kemana mana, hanya mengurus perusahaan sebentar dan kembali kesini, iqbaal mengusap pipinya dan membaringkan kepala ditangan yang ia genggam

"Sampai kapanpun, aku akan tunggu kamu sadar dan kembali sebagai istri aku"

⛄⛄⛄⛄⛄

TAP!

TAP!

TAP!

BRAK!

Chessie membuka pintu masuk ruangan iqbaal dengan tidak santai, gadis itu berlari dan melempar map coklat didepan iqbaal dengan perasaan senang. Iqbaal yang melihat itu pun dengan cepat membuka isi mapnya

"Siapa pendonor ini??? Siapa chessie??! Gue bakal bayar darah dia berkali kali lipat uangnya" Ucap iqbaal bahagia

"Itu gue"

Zidny.

Perempuan itu datang dengan wajahnya yang masih seperti dulu, membawa seorang anak kecil digendongannya. Ya, zidny telah menikah dan dikaruniakan seorang anak tampan.

"Lo yang mau donorin darah?" Tanya iqbaal, zidny mengangguk

"Gue mau balas budi doang kok bal, jangan mikir apa apa. Chessie udah bayar semuanya. Dia yang ngejamin hidup gue, jujur gue gak punya apa apa. Suami gue aja udah nikah sama yang lain" Ucap zidny

"Lo gak ada niatan buruk kan zid?" Tanya iqbaal, zidny mengangguk

"Gue kesini cuma mau bayar kejahatan gue dulu. Kejahatan gue ngerebut lo dan sekarang gue yang kena karmanya" Ucap zidny lagi

"Selain itu juga gue dipekerjakan dikantor (namakamu), meskipun bawahan. Seenggaknya gue bisa kasih anak gue makan" Ucap zidny

"Bagus deh, gue juga bakal ngejamin hidup lo. Dengan kata lo sebagai bawahan gue dan istri gue" Ucap iqbaal, zidny tersenyum dan mengangguk

"Yaudah buru deh, gue mau istri gue secepatnya sadar"

⛄⛄⛄⛄⛄

Mata itu belum terbuka, iqbaal masih setia melihat dikaca. Dokter belum memperbolehkan siapapun masuk, setelah melakukan transfusi darah kedua perempuan itu ada didalam untuk istirahat. Darah nya cocok, dan kondisi perempuan itu membaik. Tidak masalah untuk iqbaal menunggu, iqbaal harus membayar semuanya

You Understand?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang