Season 2 Part 8

1.6K 311 76
                                    

"MAU SIKSAAN APA LAGI YANG LO KASIH KE GUE?! KURANG PUAS NYAKITI? KURANG PUAS IQBAAL!"

"(Namakamu) please dengerin aku"

"Gaada yang perlu didengerin sekarang, aku gak papa kamu sakitin bal. Asal jangan fero bal,  dia anak aku!"

"Aku gak tau fero dikunciin!"

"Alah bacot?! Gak bahagia sama gue bilang! Jangan gini caranya!"

"(Namakamu) please.. "

"Aku cukup baik untuk ngadepin kamu selama ini, aku cukup baik nahan luka aku sendiri bal. Tapi sekarang, aku udah lepasin kamu. Terserah mulai sekarang, dan ini. Ambil ini semua, aku gak butuh"

(Namakamu) melempar kartu ATM dan kartu kredit yang pernah iqbaal kasih ke dirinya dulu, wanita itu tepat melempar ke amira yang sedang duduk di lantai dengan menunduk.

"Lo cari uang suami gue kan? Tenang mira. Gue kasih semua, gue gak butuh uang itu" Ucap (namakamu) tertawa dan menatap iqbaal yang sudah menjatuhkan air matanya

"Tanpa ayah seperti kamu, aku bisa ngidupin fero. Tanpa kamu aku bisa jadi ibu sekaligus ayah buat dia, terimakasih buat semuanya" Ucap (namakamu) mendorong laki laki itu

"Aku kembalikan cincin ini" Ucap (namakamu) melempar tepat didepan iqbaal dan pergi

"Tinggalkan apartemen ini sebelum gue sampe kesini lagi"

⛄⛄⛄⛄⛄

"Teteh sini aku aja yang nyetir"

(Namakamu) menggeleng, wanita itu tetap menyetir mobil menuju suatu tempat. Fero? Anak laki laki itu kini duduk disamping caca, sambil tertidur lebih tepatnya. Mungkin kelelahan menangis, dan (namakamu) janji. Setelah ini dirinya akan menjelaskan semuanya ke fero, anaknya harus tau

Tes.

(Namakamu) memejamkan matanya sebentar dan menatap jalan dengan sendu, wanita ini menepis air matanya dengan kasar dan menatap kaca atas. Anaknya belum bangun.

"Aku akan suruh Deon kirim surat perceraian kekantor dia" Ucap (namakamu) membuat chessie terdiam

Chessie jujur, sangat kasihan melihat wanita disampingnya. Tetesan air mata yang terus jatuh membuktikan bagaimana terpukul nya bathin wanita ini, chessie menepis air matanya yang ikut jatuh. Chessie saksi hidup yang selalu berdampingan dengan (namakamu) baik susah maupun senang

"Teh, teteh punya caca. Punya chessie, dan yang terpenting, fero gak akan merasa sedih setelah kehilangan ayahnya. Kita janji akan selalu ada buat kalian berdua" Ucap chessie memeluk (namakamu) dari samping

"Makasih banyak chess, caa. Aku beruntung punya kalian"

⛄⛄⛄⛄⛄

(Namakamu) kini duduk dibalkon kamar apartemen nya, iqbaal beserta perempuan sialan itu sudah pergi. Fero? Laki laki itu betah duduk dipaha (namakamu) dan memeluk ibunya, ya sejak bangun fero langsung mencari ibunya dan memeluknya hingga sekarang

"Fero mau makan apa? Teh aca buatin loh. Mau pake yang baru gitu?" Tanya caca yang datang sambil membawa sendok memasaknya

"Fero ga minat makan teh aca" Ucap fero menyandarkan kepalanya dibahu (namakamu)

"Nanti fero sakit, bunda sedih. Apalagi si ghisya anak nya teh aisyah, nanti dia nyusul kesini ntar kalau kenapa kenapa dianya kasiah loh" Ucap chessie sambil memandang (namakamu) yang termenung dengan sweater putih serta kacamata

"Fero ga mau ah nyakitin perempuan kaya ayah nyakitin bunda" Ucap fero lirih membuat (namakamu) menjatuhkan air matanya diam diam

"Udah bunda ikhlas kok, kan fero udah janji sama bunda gak benci ayah. Ayo sayang, kamu bangkit bareng sama bunda ya" Ucap (namakamu) membuat fero mengangguk

You Understand?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang