21

3.3K 429 57
                                    

(Namakamu) terdiam dikamarnya, gadis itu langsung pulang saat devano menjemput nya. Ya, (namakamu) yang memutuskan pertengkaran itu dengan menarik devano pergi dari studio itu, (namakamu) tidak menceritakan apapun kepada devano. (Namakamu) tak ingin menghancurkan iqbaal, pria itu akan mengadakan konser sebentar lagi

"Kurang ngerti apa lagi sih gue sama lo bal" Guman (namakamu) lelah

Gadis itu memejamkan matanya menikmati semilir angin yang masuk kedalam jendela yang dibukanya, kamarnya yang berada dilantai dua ini memamerkan halaman depan. Dipos satpam dekat pagar rumahnya itu ada 3 satpam yang sibuk bercengkrama, entahlah. Hampa penglihatannya sekarang

"PAPA ADA HUBUNGAN APA SAMA BU SOFYA TEMAN ARISAN MAMAA!"

"MA, PAPA CUMA NGANTERIN BU SOFYA PULANG! UDAH JANGAN SALAH FAHAM KENAPA SIH!"

"PAPA ADA HUBUNGAN GELAP SAMA SOFYA ITU?! IYA?!"

(namakamu) berlari menuju pintu kamarnya, suara gebrak meja dan pecahan guci kecil diatas lemari mendominasi sekarang, ada apa ini? (Namakamu) memilih membuka pintu dan.. tertegun saat melihat bundanya terduduk di keramik dingin dengan ayahnya yang meletakkan kedua tangan dipinggang. Pipi bundanya memerah, ada apa ini?

"Yah! Apa apaan sih!" Teriak (namakamu) menghampiri bundanya yang terisak

"Bunda cape sayang, setiap ayah kamu pulang. Bunda selalu liat ada bekas bibir didekat kerah kemeja putihnya, dan tadi. Bunda liat ayah kamu nganterin temen arisan mama. Bu sofya, pake peluk segala gimana Bunda gak marah" Lirih bundanya

"Terus aja kamu buat anak kita benci sama aku! Terus aja!" Bentak ayahnya, rafi.

"AKU GAK PERNAH BUAT ANAK KITA BENCI SAMA KAMU! AKU GAK PERNAH CERITA APAPUN MASALAH TENTANG KITA MAS! GAK PERNAH! DAN INI, INI KALI PERTAMANYA AKU BUKA MULUT AKAN SIKAP KAMU!" Teriak Bunda dinda, (namakamu) memejamkan matanya

'Hati gue bener bener hancur hari ini' bathin (namakamu)

"HALAH BOHONG! KAMU ITU EMANG SUKA BUAT (NAMAKAMU) BENCI SAMA AKU KAN?!" Teriak ayah (namakamu)

"AKU GAK PERNAH BUAT DIA BENCI SAMA KAMU MAS!" Teriak Bunda (namakamu)

"Kamu ya.. " Geram ayah (namakamu)

PLAK!

(Namakamu) merasakan pipi kanannya meneteskan darah, terlihat tetesan darah jatuh ke lantai bersih ini. (Namakamu) melindungi bundanya, gadis itu berdiri didepan bundanya. Gadis itu menatap ayahnya dengan rapuh

"Yah, aku tanya sama ayah. Apa perempuan kodratnya hanya disakiti yah?" Lirih (namakamu) saat itu juga air matanya jatuh semakin lama semakin deras

"Sayang, ayah gak bermaksud nampar kamu" Lirih ayahnya

(Namakamu) merasakan badannya lemas pun memilih menjatuhkan badannya ke lantai dan menangis dalam diamnya. ini puncak kesakitannya. Tangis yang belum pernah dirinya keluarkan. Dirinya benci dengan hal ini

"Gara gara kamu semua ini dinda" Ucap ayahnya

"AYAH CUKUP SALAH SALAHIN BUNDA! AYAH YANG SALAH?! AYAH YANG GAK JAGA PERASAAN BUNDA!" Sanggah gadis ini

"Kamu masuk kekamar" Perintah ayahnya, (namakamu) menggelengkan kepalanya

"Sampai Bunda dikamar aku, baru aku masuk kekamar" Ucap (namakamu) dengan kalimat dinginnya, ini pertama kali dirinya melawan dengan orang tuanya.

"KAMU MASUK KEKAMAR!" Bentak ayahnya

(Namakamu) memilih tersenyum miring, gadis itu yang merasakan badannya lemas pun tetap memaksa berdiri dan berjalan menghampiri bundanya yang terisak.

You Understand?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang