Season 2 Part 14

1.8K 312 50
                                    

"Dimana gue cari pendonor darah"

Chessie memegang dua kertas hasil lab tentang sepasang suami-istri itu, iqbaal membutuhkan darah AB+ dan (namakamu) O- . Darah untuk iqbaal kini sedang dicari, sama seperti (namakamu), mengingat apa yang dokter katakan tadi membuat dirinya frustasi sekarang

'golongan darah wanita itu O- , sangat sulit didapat. Kemungkinan ada hanya 0,1 %'

"Dimana gue harus nyari dua darah ini" Ucap chessie lirih

"Caa!! Lo,  darah lo golongan apa?" Tanya chessie berjalan cepat dan memasukkan hasil lab itu ke tasnya

"B teh" Ucap caca membuat chessie melemas dan terduduk dikursi dingin rumah sakit ini

"Hey, ca ches gimana kondisi (namakamu)?"

Galih datang dengan topi serta masker nya, laki laki itu panik dan menatap kaca yang memperlihatkan bagaimana keadaan perempuan itu. Galih membeku seketika melihat alat alat itu terpasang dibadan (namakamu)

"Iqbaal membutuhkan darah AB+ dan (namakamu) O- , lo tau gak sih susah nyari darah (namakamu). Ah ya, agensi!" Ucap chessie meraih kembali hpnya dan menelpon agensi mereka

Galih menghela nafas dan meraih hpnya kembali, menelfon agensi nya yang disini dan disana. Mereka harus menemukan darah langka itu, fero yang kini duduk hanya bisa menatap 3 orang yang sibuk dengan hpnya. Tetesan air matanya jatuh dan dengan cepat fero menepis air matanya

"Teh, bunda sama ayah masih bisa selamat kan" Ucap fero dengan suara bergetar

Caca dengan cepat memeluk anak kecil itu dengan hangat, entahlah jantungnya serasa lemas sekarang merasakan fero menangis lagi. Galih yang melihat itu hanya bisa memijat kepalanya dan menatap langit langit rumah sakit dengan mulut yang asik berbicara

"Cepat cari!"

Dugh.

Galih terduduk setelah membentak managernya, lelaki itu duduk lemas disebelah chessie yang diam, chessie yang baru selesai menelfon pun menyandarkan badannya di kursi. Menatap lurus kedepan, sama dengan Galih

"Gue golongan darah AB+, setelah ini gue akan donorin ke iqbaal. Sekarang diotak gue,gimana gue harus dapatin darah kaya (namakamu)" Ucap galih membuat chessie langsung memandangnya

"Gue pengen banget gantiin posisi teteh sekarang"

⛄⛄⛄⛄⛄

"Ca, chess lo bawa fero balik ke apartemen. Biar gue jaga disini"

Fero yang tertidur lelap digendongan caca pun membuat chessie mengangguk pelan, gadis itu meraih tasnya dan menatap  kembali kedalam. Menatap monitor jantung didekat ranjang (namakamu), jujur saja. Semuanya khawatir sekarang, seusai Galih mendonorkan darahnya. Dokter mengatakan kondisi (namakamu) menurun

"Lo gak papa disini sendiri?" Tanya caca ke Galih terduduk dikursi dengan jaket yang diletakkan didepan dadanya

"Iya gak papa" Ucap galih lemas

"Habis ini, gue istirahat dan mandi sebentar. Trus gue kesini lagi, lo habis donor darah mending istirahat" Ucap chessie

"Ga papa ntar lo datang aja" Ucap Galih, chessie mengangguk

"Ayo ca" Ucap chessie, caca mengangguk

Tap!

Tap!

Tap!

Kedua gadis itu melangkah pergi, Galih menoleh dan menatap punggung mereka yang semakin menjauh. Pandangannya kembali ke (namakamu) dan iqbaal yang masih belum sadarkan diri. Dirinya merasa lemas, setelah donor darah yang lumayan banyak dirinya langsung kesini. Tidak istirahat dulu, inilah membuatnya sedikit kliyengan.

You Understand?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang