Chapter 9

37 4 0
                                    

Tak terasa, sudah satu bulan gadis itu menghabiskan hari-harinya di MHS. Dan selama itu pula, ia tidak pernah sekali pun berhubungan dengan Dean.

Tetapi, hari ini adalah weekend di penghujung bulan pertama mereka. Jadi... gadis itu merasa amat exited karena mereka akhirnya memperoleh izin kunjungan keluarga.

"Loe kenapa? Dari tadi cengar-cengir nggak jelas kek orang gila'' Tukas Key saat jenuh melihat sahabatnya itu tersenyum terus sedari tadi.

"Huwaa ! Pokoknya aku seneng banget hari ini'' Jawab Rara.

"Karena?''

"Hari ini, aku bakal ketemu sama my love''

"Kak Leo? Perasaan hampir tiap hari kalian ketemu dah. Apa istimewanya?'' Tebak Key yang langsung mendapat jitakan dari Rara.

"Ish. Apaaan sih? Ngapain bawa nama ketua osis itu?'' Sanggah Rara.

Akhir-akhir ini, mereka memang tampak sering bersama. Terlebih ketua osis itu yang biasanya angkuh, malah selalu menempeli Rara kemana-mana seperti lintah.

"Ya terus siapa Rara?'' Tanya Key penasaran.

"Ada deh. Entar aku kenalin, itupun kalau dianya mau ya?'' Jawab Rara.

Mereka berbincang sembari berjalan menuju lobby lantai dasar. Tempat dimana pihak keluarga menunggu untuk bertemu.

"Loh? Mau kemana Key?'' Tanya Rara heran saat gadis itu malah turun di lantai asrama.

"Keluarga gue nggak datang hari ini. Jadi, gue mau ke kamar aja'' Jawab Key.

"Iya deh'' Kata Rara pasrah.

Kini, ia sudah tiba di lantai dasar. Pandangannya diarahkan ke segala arah untuk mencari sosok yang sangat ia rindukan. Kemudian pandangannya terhenti pada sosok pria yang sedang berjalan menuju pintu masuk. Dengan segera... gadis itu berlari hingga menubruk dada bidang pria tersebut.

"Aaa.. Rara rindu banget tau'' Kata Rara yang masih setia memeluk Dean dengan erat.

"I miss you so much sweety..'' Jawab Dean sambil balas memeluk Rara tak kalah erat. Kini, mereka berdua sudah menjadi pusat perhatian. Apalagi, mayoritas dari mereka tidak menyukai sosok gadis itu.

"Hai Ra. Apa kabar?'' Tanya seorang pria yang ikut bergabung bersama mereka. Rara sontak melepas pelukannya dari Dean dan beralih menatap pria tersebut.

"Hai om. Kabar aku baik kok'' Jawab Rara sembari menampilkan senyuman manisnya. Tangan Bara terangkat mengacak pelan rambut gadis itu.

"Ish! Berantakan tau..'' Kata Rara.

"Kita ke atas yuk? Di sini terlalu ramai, mana banyak yang bisik-bisik lagi'' Kata Bara tak suka.

"Yuk bro! Sweety...'' Ajak Dean kemudia merangkul gadis kecilnya dengan posesif. Ia dapat melihat dengan jelas tatapan mengintimidasi dari kerumunan para siswa itu.

"Kamu setiap hari dapat tatapan kek gitu?'' Tanya Bara kepada Rara saat mereka sudah tiba di ruangan miliknya.

"Hmm'' Jawab Rara.

"Kok bisa? Kamu nggak mungkin bikin masalah sama mereka kan? Om tau kamu bagaimana'' Kata Dean.

"Sebenarnya sih aku nggak tau masalahnya apa, om. Sejak pertama kali masuk... mereka udah gitu aja. Tapi tenang aja, aku punya sahabat baik kok. Namanya Key'' Jawab Rara.

"Syukurlah. Kalau pacar.. kamu udah punya?'' Tanya Bara yang langsung mendapat tendangan keras di tulang keringnya.

"Ban**at!!'' Pekik Bara.

"Language Bara'' Tegur Dean.

"Loe yang mulai!!'' Jawab Bara tak terima.

"Om berdua kayak anak kecil deh'' Kata Rara.

"Dengar ya om.. Rara tuh nggak punya pacar. Tapi... ada ketua osis yang namanya Leo selalu nempelin Rara mulu kemana-mana. Kan kesel'' Lanjutnya.

Dean sebenarnya sudah tidak heran mengenai hal itu. Sebelum memasukkan Rara ke sekolah ini, ia sudah mengira bahwa akan banyak lelaki yang mengidolakan gadis itu.

"Terus, kamu suka sama dia?''

"Nggak tau'' Jawab Rara polos.

Terdengar helaan nafas dari kedua pria dewasa tersebut. Merasa lega, karena otak lugu gadis itu belum tercemar soal asmara.

Mereka terlibat obrolan hingga tak terasa, matahari sebentara lagi akan terbenam. Menyadari itu, Rara segera pamit untuk kembali ke kamar asramanya.

"Om, Rara udah harus balik ke asrama'' Kata Rara yang tampak tidak rela berpisah dengan Dean.

Melihat itu, Dean memeluk keponakannya dengan erat sembari terus mendaratkan kecupan hangat di puncak kepala gadis itu.

"Kamu baik-baik ya? I love you sweety..'' Bisik Dean.

"I love you more'' Balas Rara. Kemudian gadis itu berlari kecil keluar ruangan. Lalu disusul oleh Dean dan Bara yang juga memilih untuk pulang ke rumah masing-masing.

♡♡♡

Di koridor menuju ruang makan, gadis itu berpapasan dengan Leo. Pria itu kemudian menarik Rara menuju rooftop tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Siapa?'' Tanya Leo yang terdengar sangat ambigu.

"...'' Rara hanya diam karena bingung harus menjawab apa. Ia juma mulai tak nyaman mendapati aura intimidasi yang kental dari pria itu.

"GUE TANYA SIAPA LAKI-LAKI ITU?" Pekik Leo tepat di depan wajah Rara. Gadis itu menutup mata saking terkejutnya dengan bentakan Leo.

"Maksud kak Leo laki-laki siapa?'' Tanya Rara dengan suara yang bergetar karena takut.

"Nggak usah pura-pura bego Ra! Yang tadi pelukan sama loe di lobby'' Jawab Leo.

"Dia om aku kak'' Kata Rara yang berhasil membungkam mulut Leo.

"Sorry Ra...'' Kata Leo lembut sembari meraih kedua tangan Rara yang terasa amat dingin. Rasa bersalah menyelusup ke dalam hatinya karena sudah membentak gadis itu tadi.

"...'' Rara masih bergeming di tempatnya.

"Ra? Are you okay?'' Tanya Leo khawatir.

Bukannya menjawab, gadis itu malah memilih bergegas meninggalkan Leo. Ia merasa marah dan kecewa dengan lelaki itu. Selama hidupnya, belum ada yang pernah membentaknya seperti itu. Karena selama hidupnya, Dean senantiasa memperlakukannya dengan sangat lembut bak seorang putri.

Di sisi lain, Leo tengah bergelut dengan gejolak emosi yang membara. Ia merutuki kebodohannya karena sudah membentak gadis itu.

"AAARRRGGGHHH" Teriak Leo marah.

"BEGO !! Apa yang udah gue lakuin?''

"Loe ba**ngan ! " Gumam pria itu. Tangannya yang terkepal meninju tembok dengan keras. Terdengar bunyi retak yang memilukan, darah juga mulai mengucir dari ruas jari-jarinya yang terluka.

Tetapi, ia tak peduli sama sekali. Rasa sakit itu tertutupi oleh amarah yang memuncak. Merasa bersalah karena sudah memperlakukan gadis yang dicintainya dengan kasar.

♥ To be continue ♥

2020年2月10日

About Dheandra ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang