Rara sedang bergelut dengan novel genre action favoritnya saat seseorang mengetuk pintu kamarnya. Dengan berat hati, ia bergerak untuk membuka pintu.
"Ya?'' Tanya Rara heran saat tak menemukan siapapun di depan pintunya.
Kemudian pandangannya beralih mengarah ke bawah. Tepat di depan ujung kakinya, terdapat sebuah kotak merah jambu yang berhiaskan pita merah.
Karena diliputi rasa penasaran, ia membawa kotak tersebut ke dalam dan membukanya.
"AAAAAA" gadis itu refleks membanting kotak tersebut ke dinding kamarnya hingga isinya berhamburan keluar.
Mati-matian Rara menahan gejolak aneh di perutnya melihat potongan-potongan bangkai tikus penuh cairan merah segar berceceran di lantai keramik kamarnya. Belum lagi bau menyengat yang menguar memenuhi indra penciumannya.
"Hueekkk'' Rara segera berlari ke kamar mandi dan mengeluarkan semua isi perutnya. Keringat digin mulai bercucuran seiring dengan rasa pening yang melanda. Tubuhnya seketika melemah hingga ia terpaksa berdiam diri di dalam toilet.
Setelah merasa agak mendingan, ia memberanikan diri untuk membersihkan kekacauan yang dibuatnya. Sebelum itu, ia meraih masker dan sarung tangan tebal di laci nakas.
Meski berusaha menahan rasa jijik saat menyentuh potongan bangkai tersebut. Ia tidak mungkin membiarkan itu lebih lama menyebar aroma tak sedap dalam ruangannya.
’Ya Tuhan.. apa lagi ini?' batin Rara.
Belum cukup dengan pandangan sinis dan cemohan teman-temannya, kini ia harus menerima teror menjijikkan seperti ini.
Ada apa sebenarnya? Pertanyaan yang sama terus berputar dalam otaknya. Entah apa lagi yang menanti di kemudian hari.
Sesaat setelah Rara menyelesaikan aktivitasnya, pintu kamar kembali di ketuk. Dengan rasa was-was, gadis itu beranjak untuk membuka pintu.
"Hey ! Loe kenapa sih? Kayak abis dieksekusi aja'' Rara menghela nafas lega saat yang datang ternyata adalah sahabatnya.
"Masuk dulu Key'' Ajak Rara.
"Aku baru aja dapat bingkisan'' Kata Rara saat mereka sudah duduk selonjoran di balkon kamar.
"Wah ! Kerennn. Dari siapa?''
"Ngak ada ya. Aku malah hampir jantungan karena itu''
"HAH?''
"Isinya bangkai Key.. Err mana bau busuknya bercampur sama bau anyir. Aku sampai muntah-muntah tau nggak'' Jelas Rara.
"Terus mana?'' Tanya Key.
"Udah aku bersihin kok tadi, terpaksa.''
"Ck. Ada-ada aja deh. Kira-kira siapa ya yang ngelakuin itu?'' Gumam Key. Rara hanya mengangguk mengiyakan perkataan sahabatnya.
"Aku harus cari tau'' Tekad Rara
"Gue bakalan bantuin loe'' Timpal Key.
Kedua gadis itu melemparkan senyum manis satu sama lain. Disamping segala hal negatif yang menimpanya.. ia tetap bersyukur karena di sini, ia bisa memperoleh sahabat yang sangat pengertian seperti Key.
Dan tanpa mereka duga, sebuah benda tajam melesat cepat membelah udara menuju arah mereka. Tetapi tanpa pelaku duga, kedua gadis itu refleks merunduk. Sehingga alat itu hanya berakhir dengan menancap di kaca jendela dan seketika.. suara kaca pecah tertangkap jelas dalam gendang telinga.
"Masuk Ra !'' Pekik Key sembari menarik Rara masuk ke dalam kamar masih dalam posisi jongkok.
"Huft..'' Rara mendesah lega saat mereka sudah berhasil berlindung di balik tembok kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Dheandra ✔
General FictionRara dan Dean, dua sosok manusia yang tumbuh bersama dengan saling menguatkan satu sama lain. Dimana sebuah fenomena tragis merenggut dua orang yang sangat berharga untuk mereka. Fenomena yang bahkan meninggalkan luka, amarah dan dendam dalam benak...