Penulis:
Elfia yulianur fiaaanr
Septiana fatihatul M. septianafm
.
.
Happy reading🌿
.
.
.Ana's POV
Burung-burung bercicit ria menyambut euphoria pagi. Kini, aku sudah siap untuk datang ke SMA Bagaskara--sekolahku. Dengan punggung yang menggendong tas berwarna navy, aku melirik pergelangan tangan kiriku.
Ini udah hampir jam tujuh kenapa dia nggak dateng-dateng sih, batinku kesal.
Sembari menunggu orang tersebut, aku memainkan ponselku. Kulirik aplikasi berwarna merah muda yang kini sudah dipenuhi oleh notifikasi. Pipiku bersemu merah ketika mendapati chat dari seseorang yang sudah tiga bulan belakangan ini berhasil menerobos pintu hatiku.
From : My Prince
Pagi🖤
Jangan lupa sarapan, biar lo kuat nahan pengen ketemu gue.😉
Begitulah kira-kira pesan dari seseorang yang kunamai 'My prince' dalam aplikasi berwarna merah muda itu. Ah, memang konyol! Bisa-bisanya aku menyukai seseorang yang belum pernah sekalipun aku bertatap muka dengannya.
Kekonyolan ini bermula saat aku bermain aplikasi bernama Hi Heart!--sebuah aplikasi khusus yang dibuat untuk ajang pencarian jodoh. Awalnya, aku hanya iseng menyoba, tetapi tak kusangka hal ini membuatku ketagihan dan enggan meng-uninstall aplikasi berwarna merah muda itu.
Hi Heart! membuat orang saling jatuh cinta tanpa menguak identitas asli. Di sini, kita biasanya menggunakan nama dan profil samaran. Maka dari itu, aku tak tau menau tentang seluk beluk 'My Prince'. Umurnya berapa, alamat rumahnya di mana, bahkan namanya pun aku tak tau. Entahlah, yang penting aku nyaman bersamanya.
Tak lama kemudian, suara klakson terdengar dari pekarangan rumahku. Suaranya yang sangat fammiliar, membuatku yakin bahwa sang empunya motor adalah orang yang sedari tadi kutunggu.
Sebelum menghampiri orang tersebut, aku terlebih dulu mengetik sebuah pesan pada benda pipih yang kupegang.
To : my prince
Pagi juga.❤️
Hehe iya. Kapan nih mau meet?
“Lo kesiangan apa gimana sih, Bar! Lama banget!” kesalku pada seorang cowok berpostur tubuh tinggi. Namanya Bara Zabirue--sahabat sekaligus tukang ojekku.
“Sorry deh, Na. Tadi ban motor gue bocor.”
Aku hanya ber-oh ria mendengar jawabannya. Lalu, kembali berkata, “Yuk langsung cas-cus aja nanti keburu telat.”
Motor ber-merk kawasaki ninja itu pun membelah jalanan ibukota. Saat dalam perjalanan, aku merasa benda yang terdapat di saku rokku bergetar. Lantas, aku membuka ponselku dan benar saja, My Prince membalas pesanku yang terkirim beberapa menit lalu.
From : My Prince
Tuhkan, ngebet banget pengen ketemu gue😂
Aku mengulum senyum membaca balasannya. Ah, hanya karena pesan sepele seperti itu, membuatku salah tingkah dan tersipu malu.
From : My Prince
Ih, bneran gue pengen ketemu sama lo. Gue pengen tau wajah orang yang selalu bikin gue cekikkan nggak jelas.
Meski diambang keraguan, aku memberanikan diri untuk mengirim pesan tersebut. Jantungku berdegub lebih cepat dari biasanya menunggu balasan dari My Prince.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alkana || END
Teen FictionHi heart! Sebuah aplikasi pencarian jodoh mempertemukanku dengannya. Dia yang selama ini membuatku senyum-senyum sendiri, namun tak pernah aku ketahui identitasnya. Sebut saja dia adalah 'My Prince'. Di sisi lain, terdapat seorang pemuda berhati es...