Tujuh

505 34 16
                                    

Penulis:
Elfia yulianur fiaaanr
Septiana fatihatul M. septianafm
.
.
Happy reading.🌿
.
.
.

“Hey, Na!” bisik Bella sambil menyikutku.

“Ada apa?”

“Noh liat, pangeran lo tuh.”

Aku menoleh, ternyata Alka yang ia maksud. Aku menyentuh dadaku yang bergemuruh sangat cepat.

Sebenarnya aku ini kenapa?

Saat aku sibuk menormalkan jantungku yang berdegub tak karuan, tiba-tiba cowok berkulit putih langsat—yang kini wajahnya babak belur akibat ulah Bara itu, mendaratkan bola matanya ke arahku.

Degg ....

Alka berjalan ke arahku dan Bella.

“Habis dari mana?” tanyanya dengan nada dingin.

“Eh ... da--dari kantin,” jawabku gugup.

“Emang lo udah sembuh total? Jangan kebanyakan jajan di kantin, nggak higienis.”

Aku terkejut bukan main. Ini benar Alka ‘kan? Atau makhluk jadi-jadian? Tumben, dia sekhawatir ini dengan keadaan seseorang.

Aku bingung mau menjawab apa. Alhasil kata ‘Iya’ yang melesat dari mulutku.

“Yaudah gue duluan,” pamit Alka yang kujawab dengan anggukan kecil.

Tiga langkah Alka menjauh dariku, sampai akhirnya suaraku berhasil menghentikan langkah cowok itu.

“Al,” panggilku.

Yang dipanggil pun menoleh seraya berkata, “Apa?”

“Ma ... makasih udah nganterin gue ke UKS tadi.”

“Iya, maafin gue juga, karena gue lo jadi pingsan.”

Setelah mengatakan itu, Alka pun berlalu meninggalkanku dan Bella yang kini sedang melongo—aku tak tau apa yang Bella pikirkan.

“Demi apa, anjrit! Itu Si Alka yang super dingin, ‘kan? Kok dia berubah jadi manis banget, sih!” kata Bella menggelegar di koridor kelas sebelas.

Aku segera membekap mulut sahabatku itu. Mulut Bella benar-benar seperti mercon!

“Ih, Na!” Bella berhasil menyingkirkan tangaku yang menutupi mulutnya. “Ngapain sih, lo bekap mulut gue seenak jidat!”

“Ya lo! Mulut kaya mercon! Di-filter dulu napa!”

Bella hanya cengar-cengir tak berdosa lalu mulutnya kembali mengoceh. “Hubungan lo sama si Alka udah sejauh mana, sih? Kok Alka jadi perhatian banget sama lo. Padahal, lo sama dia kan sempat musuhan.”

“Udah berapa kali gue bilang, gue nggak ada hubungan sama Alka, Bella Talia!” seruku penuh penekanan.

“Emm ... gue ramal bentar lagi kalian jadian,” ucap Bella menirukan gaya bicara Dilan dalam film Dilan 1991 yang fenomenal di kalangan remaja itu.

Alkana || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang