🌆🌆🌆Setelah Yeji mengakui perasaannya, perjalan pulang terasa sangat cangung. Keduanya enggan buka suara. Sampai motor Jisung memasuki gerbang komplek, Yeji beranikan diri untuk buka suara.
"sung,..gua beneran su-
"gak boleh," sela Jisung. Tanpa tolehkan kepala, pemuda itu senyum tipis. "Udah bagus kemaren sama Jeno, kenapa sekarang sama gua?"
Yeji tak menyahuti. Pun Jisung tak keberatan jika Yeji tak mau menjawanya.
Lirik langit yang hampir gelap, Jisung segera tambah kecepatan motornya. Ia harus cepat-cepat pulangkan Yeji.
.
.
"bisa gak? " tanya Jisung sambil turun dari motor. Di hadapannya ada Yeji yang berusaha buka helm.
Sebenarnya helm yang ia kenakan mudah buka. Tapi gadis itu kesulitan. Ia sedang gugup. Dengan terpaksa Yeji gelengkan kepala. Kemudian jantungnya berdegup cepat saat Jisung mengulurkan tangan untuk membantunya.
"lo cantik, ji. Bohong kalo gua bilang gua gak suka sama lo, " tutur Jisung sebelum lepas helm dari kepala Yeji.
Serius. Jisung gak bohong. Yeji memang cantik. Bahkan Jisung sempat dibuat terkagum saat wajah gadis itu ditumpahi sinar jingga sang senja. Indah. Bahkan menurutnya, Yeji dan senja adalah perpaduan terbaik.
Yang dipuji kerjapkan mata berulang kali. Senyumnya perlahan mengembang. Wajahnya pun memerah tanpa diminta. Lucu. Sampai Jisung tak bisa menahan senyum.
Tangan Jisung Kembali terulur untuk rapihkan anak rambut Yeji yang sedikit berantakan. Kemudian tatap manik hitam milik Yeji dan lempar senyum terbaiknya.
"cari cowok lain ya, ji?"
Dapat Jisung lihat raut wajah Yeji berubah kecewa. Tentu saja. Bukan kalimat itu yang Yeji harapkan.
Senyum tipis. Miris. Mendadak Yeji benci dirinya yang terlalu mudah terbawa perasaan. Ia lempar tatapan pada lagit gelap, lalu kembali tatap Jisung dengan kelam. bisa-bisanya lelaki ini mainkan perasaannya. Cari cowok lain katanya? Apa Jisung gak tau kalau Yeji udah kasih seluruh hatinya buat dia?
"kenapa? "
Kali ini Jisung yang tertawakan diri sendiri. Lalu kembali menunggangi motornya. "gak ada yang bisa dibanggain dari gua. Tinggi badan aja kalah sama lo," ucapnya.
"Bullshit!" sahut Yeji. "Gua udah sepenuhnya jatoh sama lo! 3 tahun gua suka sama lo, dan lo mau gua suka sama orang lain? Gak bisa! Hati gua cuman buat lo! " tegas Yeji.
Mengingat masa lalunya, Jisung kembali senyum tipis. Gak berani tatap Yeji, Jisung lebih pilih pandang jalan perumahan yang sepi.
"gua udah punya pacar, ji. "
Sekujur tubuh Yeji membeku. Ditatapnya pemuda itu dengan nanar, seolah tak percaya dengan pendengarannya sendiri. Rasanya Yeji ingin katakan sesuatu pada Jisung, tapi lidahnya terlalu kelu untuk bicara.
Yeji pikir, harusnya Jisung tak perlu tahu tentang perasaannya. Harusnya perasaan itu tetap ia pendam. Karena percuman, disampaikan atau tidak disampaikan pun, yang Yeji telan tetap lah pil pahit.
Dan saat ini Yeji dibuat bingung. Pemuda itu tidak memberitahu tentang perasaannya. Yang Jisung katakan hanya soal statusnya yang sudah memiliki kekasih. Jisung tidak bilang 'tidak suka Yeji', bukan? Salah kalau Yeji masih berharap?
Kali ini Jisung kembali tatap Yeji. Coba hibur gadis manis di hadapannya, "yang suka sama lu itu banyak, ji. Mau gue kenalin sama kaka kelas? Anak voli, loh. Ganteng. Kemaren dia nanyain lo," lelaki itu tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
T W I N S 💕 Hwang Twins And Friends | Hyunjin X Yeji
Teen FictionSi kembar yang selalu berhasil bikin mama pusing. Si kembar yang selalu berhasil dapetin apa yang mereka mau dari papa. Kehidupan sekolah si kembar yang penuh warna dan keributan.... Temen 00L si kembar yang asik dengan kegoblokannya masing-masin...