" ANA!! WHAT THE FUCK ARE YOU DOINGGG?!!! " teriak Marine. Ana melongo dan melihat Marine yang berjalan semakin dekat kearahnya." the fuck " bisik Marine.
Marine menarik Ana kekamarnya dan berhenti tepat didepan cermin besar.
" LOOK AT THAT! "
" shit "
" Lo ngapainnn Anaaaaa?? Sama siapaaa cobaaa? gila ya lu? maksud gua bilang ke lu kemaren untuk cari cowo itu bukan begini Anaa! Bukan yang untuk lo ajak main "
" Ituu Merrr. Anu... "
" Sini lo duduk dulu " Marine menarik Ana untuk duduk diatas kasurnya dan kembali tenang, agar Ana dapat menceritakannya kepada Marine.
" Gilak! Malu gua! Pantes tadi diliatin orang. Malu-maluin nih si Will " Ana menutup mukanya dan menggelengkan kepalanya.
" Buruan ceritain ke gua. Lu kenapa and ngapain "
" Gua.. jadian sama Will. Dirut gua "
" Gua semalam ke club biasa. Trus ketemu sama dia.. Gua ngelakuin itu. Trus dia, gua ga bisa bilang sih kalo dia nembak gua. Tapi.. Ya gitu.. Dia bilang dia jadiin gua milik dia. Dan tadi, dia yang ngantar gua kesini " jelas Ana.
" Halah. Lo tau ga sih mulut ular cowo? Dia bilang dia jadiin lo milik dia biar lo tenang pas main sama dia. Itu akal - akalan dia doank. Ditambah dia pasti mabuk " ucap Marine.
" Ga rin. Dia ga mabuk. He's looking me right in my eyes. He doesn't lie, right? " Ana menggenggam kedua tangan Marine.
" Terserah deh Na. Senangnya lo aja gimana "
" Jangan kasih tau bokap nyokap gua ya rinn? pleasee "
Ana memohon pada Marine dan hanya dibalas dengan dehaman oleh Marine. Marine langsung keluar dari kamar Ana dan menutup pintu keras - keras.
Ana berdiri dan kembali kedepan cermin. Ia mengajak rambutnya stress karena melihat beberapa jejak yang ditinggalkan Will. Ana mengambil beberapa perlengkapan makeupny dan mulai mencoba menutup bekas merah itu.
Tidak bisa benar - benar tertutupi dengan makeup, Ana mencari baju nya yang bermodel turtle neck. Ana memutuskan memakai baju itu untuk kekantor hari ini.
/-----/
12.07PM
Ana memutar kursi kantornya dan melihat sekeliling. Beberapa karyawan sudah mulai meninggalkan meja mereka untuk makan siang. Ana berdiri dan memakai sling bagnya. Ia memutuskan untuk makan siang dicafe tempat Marine bekerja.
Saat ia sibuk memasukkan barang - barang pribadinya ke tas. Dilihatnya Will berjalan kearah dengan menggunakan setelan jas rapi berwana silver.
" Ku tunggu diruangan ku 10 menit lagi " ucap Will pada Ana.
" Ng.. Ngapainn? " tanya Ana.
" Cepat saja. 10 menit. Jangan terlambat "
Will berjalan melewati Ana dan masuk kedalam lift. Dari dalam lift, Will tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya pada Ana. Ana tersenyum melihat Will, ia pun menuruti permintaan Will untuk bertemu diruangannya.
Ana mengetuk pintu itu dan langsung dibuka oleh seorang pria berpakaian rapi. Pria itu menyambut Ana dengan senyuman dan hormat.
" Silahkan, miss " Pria itu berjalan dan diikuti Ana dibelakangnya.
Dan Ana menemukan Will yang sudah duduk disebuah meja makan. Dengan hanya menggunakan kaos dan celana jeans. Will tersenyum kecil dan menyuruh Pria tadi untuk meninggalkan mereka berdua.
Ana melihat ada lumayan banyak makanan diatas meja. Dan tentu Ana berfikir, akan ada orang lain yang ikut makan denga mereka.
" Duduk disini " Ucap Will menepuk kursi yang ada disebelahnya.
" Kenapa hidangannya banyak sekali? ada orang lain ya? " tanya Ana yang sudah duduk disebelah Will.
Will tersenyum dan mengambil tangan Ana. Ia menggenggam tangan mungil Ana dan melihatnya.
" Kenapa? kusam ya? "
" Tidak. Aku suka ", " Yang makan hanya kita berdua, tidak akan ada orang lain "
" Lalu, kenapa makanannya banyak sekali? "
" Ini lunch pertama kita. Aku ingin lihat, kau suka makan apa saja. Makanya aku menyiapkan banyak jenis makanan "
" Si- maksud ku.. Will. Kau tidak perlu repot. Aku gak terlalu pilih pilih soal makanan. Aku terbiasa memakan apa saja hidangan yang ada "
Will tersenyum kecil. Mereka mulai makan dengan hidangan bermacam. Saat sudah selesai makan, Ana memperhatikan sekeliling ruangan itu. Sangat besar, pikirnya.
tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
(If) He Became Mine [COMPLETED]
RomanceAlyana Prado, seorang gadis berdarah campuran Indonesia - Korea yang baru saja tamat SMA di Indonesia itu memutuskan untuk pindah ke negara lain bersama seorang temannya. Dibalik wajah manis & polosnya, siapa yang tau Alyana ternyata sedang menjalan...