!! NOTE : PART KALI INI FULL POV ANA !!
Ana terbangun karena bunyi alarm yang tadi malam sudah di aturnya. Biasanya ia tidak pernah mengatur alarm, namun semalam ia mengatur alarm untuk berjaga - jaga.
Ana langsung bangkit dari tempat tidurnya dan bersiap - siap. Setelah dirinya sudah siap, ia melihat pada jam dinding. Masih pukul 6.38 pagi.
" Ana! oh my godd "
Marine menghampiri Ana yang sedang duduk dimeja makan sambil melahap sereal. Marine & Ana sudah lama tidak tinggal di apartment yang sama karena beberapa alasan. Tapi, tentu saja kedua sahabat ini sama - sama mengetahui password pintu apartment mereka. Jadi mereka dengan leluasa keluar masuk.
Marine duduk di hadapan Ana dan menatapnya dalam.
" lu yakin dengan keputusan lu? " tanya Marine.
" Sangat yakin sampai lu bahkan tidak bisa membuat gua ragu "
" Okedeh Na, gua juga gabisa maksa lu harus disini terus. Gua cuma bisa support lu untuk ngelakuin apa aja yang menurut lu terbaik untuk diri lu sendiri. Gua mau setelah lu kembali ke indo, semoga semua bisa lebih baik lagi "
" Iya rin, thanks alot ya. Gua mau berangkat nih. Oh iya.. apart ini kan udah punya gua, kalo sewa apart lu udah abis, lu tinggal aja disini. Gratis, yang penting lu rawat "
" Siap bosque "
Ana masuk kekamarnya dan mengambil beberapa tas dan koper yang akan ia bawa. Ia tak sengaja melihat kearah meja rias nya yang sekarang sudah kosong. Ia melihat dikaca besar itu dan mendekatinya.
Ia perlahan mengangkat tangannya dan menyentuh lembaran foto yang ia tempel di kaca. Itu adalah foto Ana dan Will. Ia merasa dada nya semakin sesak dan pandangannya terhalang air mata. menyedihkan!, batin Ana.
Ia menarik nafas panjang, menghapus air mata dan berjalan keluar kamar.
" Ayo " ajak Ana pada Marine.
Ana mematikan semua listrik diApartmentnya dan keluar dari sana bersama Marine. Mereka sudah memesan uber menuju ke bandara.
Sesampainya dibandara, Ana hanya menunggu delay selama 30menitan. Setelahnya, Ana bangkit dari duduknya dan langsung memeluk Marine.
" Thanks alot Rin. You help me alot but i didn't even give you something for the return "
" My pleasure, that's what bestfriend meant for, Ana. You dont have to give me anything for the return. Cukup lo senang aja gua juga udah cukup kok na, udah ah. Sana gih lo, entar ketinggalan
Take care ya na "" Take care or youself too Marine "
Ana melepaskan pelukannya pada Marine dan tersenyum. Ia kembali memeluk Ana sebentar dan langsung masuk ke pesawat tujuan Indonesia.
Setelah pesawat lepas landas, Ana menutup matanya dan mencoba untuk rileks. Ana akan kembali ketanah airnya, dalam kurun waktu 26 jam.
/-----/
22.27WIB
Ana baru saja take off dan baru mengambil koper yang ia masukkan kebagasi pesawat. Ia keluar dari bandara Soetta dan menunggu jemputannya.
Tak lama kemudian, sebuah mobil terparkir dihadapannya. Pemilik mobil itu turun dan menghampiri Ana.
" Hai adik kecilku! " ucap Sam, Samuel Hermawan.
" I'm not a little girl anymore " ucap Ana tersenyum.
Sam membantu Ana mengangkat barang bawaannya kedalam bagasi mobil dan setelah itu mereka pergi dari sana.
Samuel Hermawan adalah abang sepupu dari Ana. Karena Ana adalah anak tunggal, sedari kecil Ana sudah dekat dengan Sam karena Samuel juga anak tunggal. Jadi mereka saling menganggap abang adik kandung.
Setelah kejadian waktu itu, Ana tidak berhasil mendapatkan uang untuk perobatan ibunya di Indonesia. Beberapa minggu setelah itu, Ibu Ana meninggal dan Ana tidak memiliki ongkos yang cukup untuk kembali ke Indonesia.
Sekitar satu jam, mereka sampai disebuah rumah sederhana namun minimalis yang berada tak jauh dari pusat kota. Ana turun dari mobil dan masuk kerumah itu.
" Kamu bisa langsung tinggal disini karena tadi semuanya udah dibersihin
POV ANA ENDtbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
(If) He Became Mine [COMPLETED]
RomanceAlyana Prado, seorang gadis berdarah campuran Indonesia - Korea yang baru saja tamat SMA di Indonesia itu memutuskan untuk pindah ke negara lain bersama seorang temannya. Dibalik wajah manis & polosnya, siapa yang tau Alyana ternyata sedang menjalan...