Will membuka matanya yang terasa sangat berat, namun nihil, penglihatannya sangat gelap. Seolah - olah matanya masih tertutup. Will menarik tangannya, tapi tak berhasil karena tangannya sudah terikat sangat erat dengan rantai besi.
Will terus mencoba agar bisa lebar dari kursi ini. Sampai tiba - tiba muncul cahaya yang sangat terang. Will kembali membuka matanya secara perlahan dan menyesuaikan dengan keterangan lampu ini.
" Well.. well.. well.. AHAHAHAH Kau tau? aku senang melihat kau seperti ini "
Will mengangkat kepalanya dan melihat seorang lelaki bertopeng putih. Dan tepat dibelakang lelaki itu, ia melihat wanita yang sangat ia kenal dengan keadaan yang sama seperti dirinya, terikat.
" ALYANA!! " teriak Will. Perempuan itu mengangkat kepalanya dengan sangat lemas.
" Will, percaya padaku, ini- "
BUGHH
" ANAAA! DASAR KAU BAJINGAN!! LEPASKAN AKU!! ATAU SETIDAKNYA JANGAN SAKITI DIAA!! " Will berteriak sekeras mungkin saat melihat kepala Ana dipukul oleh lelaki tadi. Rahangnya mengeras dan urat - urat lehernya timbul.
" Hey, dia sama sekali tidak mencintai kau. Kau dibodohi dengannya. Awalnya dia dipihak ku, tapi karena kebodohannya, ku pastikan dia akan seperti ayahmu, ma - ti " ucap lelaki itu penuh penekanan.
" Apa yang kau lakukan pada daddy ku??!! "
" Aku hanya menaruh cairan pemacu jantung sebanyak mungkin diminumannya dan meletakkan bubuk pemecah pembuluh darah. Komplit, bukan? "
" Rasanya aku harus menaruh lebih banyak obat di minuman mu, agar kau tidak perlu sedih menghadiri pemakaman ayahmu. Jadi kalian akan pergi ke neraka bersama " lanjutnya
" BAJINGAN!! MAU APA KAU?! KATAKAN APA MAU MU!! " teriak Will.
" Hemm... Semua yang ku inginkan kini sudah kudapatkan, jadi aku tidak akan mengatakan apa yang ku inginkan padamu. Karena 54 menit yang lalu, semua kekayaan mu, berpindah pada ku. Sekarang aku jadi bingung, bagaimana cara menghabiskan uang itu " lelaki itu berjalan memutari Ana yang pingsan karena pukulan keras dikepalanya.
Lelaki itu mengikat rambut Ana dengan lembut dan menurunkan lengan baju Ana. Terekspos setengah dada Ana yang begitu polos. Will mengerang melihat hal tersebut. Ia terus mencoba melepaskan ikatan itu tapi gagal, karena ia diikat dengan sejuntai rantai besi yang dipastikan sangat kuat.
" HENTIKANN "
" Hush! kenapa kau selalu berteriak? tidak puas memaki semua karyawan mu dikantor? bahkan teman terdekat mu juga sering kau bentak dengan suara jelek mu itu "
" Siapa kau!? Siapa kau sebenarnya ha?!! lepaskan topeng mu pencundang!! "
" Aku rasa aku sudah mewakili para karyawan kau untuk meracuni Maurer dan kau. Dan.. sepertinya setelah dia sadar aku harus merasakan kenikmatan badannya kan? Ingat waktu itu kau pernah bilang kalau perempuan ini begitu hebat? Aku jadi membayangkannya "
" Persiapkan mental mu. Aku tidak akan membiarkan kau mati ditanganku, karena aku lebih suka menyiksa mu daripada membunuh mu secara langsung. Mulai dari sekarang, kau akan hidup tanpa ayah dan ibu dan juga tanpa perempuan ini. Dan mulai sekarang, kau bukan siapa - siapa lagi dimata semua orang. Kau hanya satu dari banyak sampah masyarakat! Kau tidak bisa lagi menghabis - habiskan uang mu untuk membeli barang tak penting dengan harga fantastis, karena kau tidak punya sepersen pun uang " laki - laki itu berjalan mendekati Will dan sedikit menunduk didepan wajah Will.
" Tenang, aku juga akan membiarkan perempuan ini hidup. Tapi sudah kupastikan kau tidak akan bertemu lagi dengannya. Dan jangan lupa, rencana ini semakin berhasil karena Alyana, dia adalah penulis naskah yang hebat karena ia bisa membuat rencana ini berjalan dengan sangat.. lancar. Selamat! Kau akan segera memulai kehidupan baru mu, mulai dari nol "
Lelaki itu memukulkan tongkat kayu dengan sangat kuat ke punggung Will. Will terjatuh dengan kursi yang ia duduki tadi.
tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
(If) He Became Mine [COMPLETED]
RomanceAlyana Prado, seorang gadis berdarah campuran Indonesia - Korea yang baru saja tamat SMA di Indonesia itu memutuskan untuk pindah ke negara lain bersama seorang temannya. Dibalik wajah manis & polosnya, siapa yang tau Alyana ternyata sedang menjalan...