33

71 6 0
                                    

Ana sudah duduk dikursi empuk ini selama 2 jam, para perias sibuk bergantian merias wajahnya dan rambutnya. Ana tak henti - hentinya tersenyum, bagaimana tidak, hari ini adalah hari pernikahannya dengan Will.

" Cie, itungan jam nih, akhirnya punya gelar ' is - tri ' "

" Syukurrrr banget gua. Akhirnya bisa nikah sama doi, masalah semua udah kelar, ga ada problema lain. Intinya nih ya, mulai sekarang sampai gue mati entar, gue bakal jadi istri dan emak yang berbakti dan baikk sama suami dan calon anak gue "

" cielaahh! yang penting bener - bener dah lu lakuin, jangan macem macem lagi Na "

" Iye Merrr. kan i've told you before, if he became mine, i'll treat him good and better than before and i've promise that if he became mine, i'll never let anything tear us apart " ucap Ana.

" sihiyy, terhura guaa "

" Nyonya, riasannya sudah selesai. Mari, saya antar ke fitting room "

Ana mengangguk dan mengikuti perempuan itu kearah fitting room. Setelah berganti baju, Ana keluar dan memamerkan gaunnya pada Marine.

" Rin, i'm super ready "

Marine tersenyum dan mengenggam tangan sahabatnya itu. Marine mengantarkan temannya sampai awal karpet putih itu dan menunggu Will dari ruangan satunya lagi.

" Josh, Will dimana? " tanya Ana.

" Eng.. itu.. Will tadi keluar, katanya cari angin bentar. Tapi malah ilang, ditelfon juga gak aktif " ucap Josh takut.

" duhhh ada ada aja nih, udah mau nikah padahal " umpat Marine.

" Udah cari kelantai dua? " tanya Ana.

" Udah, ini lagi suruh semua pengawal cari dia tapi belum ada yang nemu. Udah suruh penjaga buka cctv juga, sama aja, ga adaa Na "

" Yah gimana sih " Ana sedikit meremas bouqet bunga yang dipegangnya.

Hari pernikahan adalah hari yang sangatt penting dan membahagiakan bagi setiap pasang pengantin. Tapi apa yang terjadi kalau seperti ini, disaat Ana sudah benar - benar siap, Will malah menghilang dihari pernikahan mereka.

Ana menjatuhkan bouqet bunga itu dan melihat pemandangan didepannya. Ballroom hotel super mewah ini sudah disulap oleh WO dengan tema serba putih dan emas. Warna yang senada dengan gaun yang Ana gunakan. Ia melihat kesemua undangan yang sudah memenuhi setiap meja yang disediakan.

Tiba - tiba, semua lampu yang awalnya terang benderang seketika padam. Ana terkejut dan langsung sedikit berteriak. Ana berjalan perlahan namun kesusahan, karena gaunnya yang sangat berat dan besar. Ana meraba apapun yang ada disekitarnya dan memanggil Josh serta Marine berkali - kali.

Tapi, tidak ada satupun yang menjawab Ana. Ana tanpa sadar meneteskan airmatanya. Ia merasa sangat sedih dan kecewa. Ana menghentikan tangisannya dan mencoba mendengar lebih jelas, karena ia mendengar seperti ada suara instrumen.

Not sure if you know this
But when we first met
I got so nervous I couldn't speak

Ana berusaha menyibakkan gaunnya untuk berjalan.

In that very moment
I found the one and
My life had found its missing piece

Perlahan, ada beberapa lampu yang hidup.

So as long as I live I love you
Will have and hold you
You look so beautiful in white
And from now 'til my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
Tonight

Ana melihat kearah kanan, disana Will sedang bernyanyi didepan sebuah piano. Dan ternyata yang memainkan piano tersebut adalah Marine. Marine tersenyum lalu tertawa mengejek saat melihat mata Ana yang sedikit membengkak.

What we have is timeless
My love is endless
And with this ring I
Say to the world
You're my every reason
You're all that I believe in
With all my heart I mean every word

Ana tidak pernah tau, bahwa Will pandai bernyanyi dan tidak Ana pungkiri, suara Will sangat merdu.

Will berjalan kearah Ana yang menangis terharu dan masih menyanyikan setiap bait demi bait lagu tersebut. Will menggenggam tangan Ana dengan lembut, ia mengangkatnya dan sedikit menunduk untuk mencium tangan Ana.

Will menuntun Ana berjalan keatas altar dan tetap bernyanyi, sampai bait terakhir lagu tersebut.

So as long as I live I love you
Will haven and hold you
You look so beautiful in white
And from now 'til my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
Tonight

" Don't cry, don't worry. i've told you, i'll never leave & i'll never let you go " bisik Will.

Setelah Will menyelesaikan lagunya. Ia dan Ana mulai membacakan janji pernikahan sehidup semati yang sangat suci dan sakral itu. Mulai hari ini, detik ini juga, mereka telah resmi menjadi pasangan suami istri. Pasangan yang sudah bersumpah dan berjanji tidak akan meninggalkan satu sama lain dalam keadaan suka maupun duka, tidak akan berpaling satu sama lain dalam keadaan kaya ataupun miskin.

Will mengambil sebuah kotak cincin yang terlihat sangat mewah itu. Ia mengeluarkan salah satu cincin dan memasangkannya pada jari manis Ana dengan penuh cinta. Begitu pula dengan Ana, yang memasangkan cincin satunya lagi pada Will.

Mereka berdua tersenyum, Will semakin mendekat pada Ana dan langsung melumat bibir Ana dengan lembut. Semua tamu undangan, bersorak ria saat mereka melakukan itu.

Impian Ana terkabul, menikah dengan seseorang yang mencintainya sepenuh hati, dengan seseorang yang sangat ia cintai juga dan menjadi istri dari seorang yang tidak akan pernah membiarkannya seorang diri dalam kesalahan.

(If) He Became Mine   [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang