15. Putus?

18 1 5
                                    

Bertahan atau pergi!
Sebuah pilihan yang sangat membingungkan bagi setiap seseorang.
Dan lepas atau genggam.sebuah pilihan itu ada di diri masing-masing orang.
~•~•~•~

Aku telah berlari sangat jauh. Hingga aku berpikir untuk berhenti berlari.
Percuma kalo berlari tidak mendapatkan apa-apa. Seperti aku dan kamu. Aku terus berjuang dan menjaga perasaan tapi sikapmu yang membuat aku berhenti dari kata-kata itu.
~Revalina Putri Quensa~
👣
👣
👣
Cuss lanjoott💃💃

Selepas pulang sekolah kemarin,Rere sengaja mengajak Al untuk ketemuan di taman dekat rumahnya.

"Ada apa? Tumben ngajak ketemuan?"

"Menurut lo?"tanya Rere balik namun terkesan dingin.

Al mengerutkan keningnya, bingung dengan apa yang Rere ucap.

"Re, sebenarnya kamu kenapa sih?"Al menarik tangan kanan Rere ke genggamannya

Namun, secepat mungkin Rere menepisnya. Rere muak dengan semua kebohongan Al.

"Nggak usah pegang-pegang, gue nggak sudi."Bentak Rere.

"Sebenarnya lo kenapa sih, Re. Gue bingung."Kedua tangan Al menggoyang-goyang pundak Rere.

"Heh, lo nggak inget apa pura-pura pikun!"Umpat Rere.

"Arghhh."Al mengacak rambutnya frustrasi.

"Baru inget lo, hah!!"Bentak Rere.

"Re, dengerin gue dulu. Semuanya nggak kayak yang kamu liat, Re,"ucap Al memegang tangan Rere.

"Dengerin apa lagi, semuanya udah jelas. Gue berusaha nggak deket-deket sama cowok demi lo. Tapi lo malah bales semuanya kayak gini." Rere mulai meneteskan air matanya.

"Dan lo nggak tau, keadaan gue beberapa hari ini. Gue takut, setres dan bingung. Teror yang selalu datang karena lo."

Lanjut Rere terisak menangis. Ia menunduk pasrah. Ia sudah tidak kuat lagi dengan semua ini. Jika bunuh diri tidak dosa, maka Rere akan lakukan sekarang.

Al tidak kuat melihat gadis tersayangnya menangis dihadapannya. Semuanya karena ulah Al sendiri, yang tidak berpikir dulu sebelum melakukan.

Ia memeluk tubuh mungil Rere. Sedangkan Rere jatuh kepelukan Al.

"Re, maaf. Gue tau tentang teror itu. Gue berusaha ngelindungi lo dari pelaku teror itu."Jelas Al.

Rere melepaskan pelukan Al. "kalo lo tau tentang teror itu. Kenapa lo nggak ada disamping gue. Dan lo malah jalan-jalan sama cewek lain!"

"GUE BENCI LO, Al."Teriak Rere.

Karena suasana taman lagi sepi, cuma Rere dan Al. Jadi tidak ada yang mengetahuinya. Kecuali ada seseorang bersembunyi.

Ia tersenyum sinis melihat Rere dan Al bertengkar. "Akhirnya, yang gue tunggu-tunggu datang juga."

Dan seseorang itu menghampiri Rere dan Al. Ia tersenyum penuh kemenangan.

Rere berusaha pergi dari tempat itu. Namun, tangan Al memegang tangannya sangat erat yang membuatnya menahan sakit.

Prok...prok..

Seseorang itu bertepuk tangan bahagia. Sontak membuat Rere dan Al menatap orang itu kebingungan.

"Elo."Gumam Al.

'Keysya.' Batin Rere.

Ya, seseorang tersebut ialah Keysya teman Rere dan Al. Dan juga wanita jalang yang mengganggu Al.

Between Hate And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang