26. Si muka paspas-an

14 2 0
                                    

Banyak typo bertebaran dimana-mana guys, harap maklumi dan koreksinya😉

Cussss lanjuttt

Akhirnya setelah berkutat dengan buku dan pulpen bel istirahat bunyi sangat kencang disetiap penjuru kelas. Semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas menuju kantin lah, toilet maupun perpustakaan.

"Kantin yuk?"Ajak Nesya setelah memasukan buku-bukunya.

"Rere nggak ikut yah!"ucap Rere sambil tersenyum.

"Lah kenapa? Pokoknya harus ikut!"ujar Nesya ngotot sambil menarik-narik. Rere mendengua kesal melihat tingkah Nesya.

"Chacha jangan kayak anak kecil,"ucap Rere melepaskan tangan Nesya dari lengannya.

"Ya lo biasanya juga ke kantin! Kenapa sekarang nggak?"ujar Nesya heran.

"Males."Jawab Rere singkat yang membuat Nesya mencubit pipi Rere gemas.

"Hih bisa nggak jangan cubit pipi, Rere. Sakit tau."Kesal Rere.

"Nggak bisa, pipi lo gemesin, sih."

"Eh makasih loh. Tapi lain kali cubit lagi, harus beliin Rere sate ayam oke,"ucap Rere. Nesya melototkan bola matanya kaget.

"Gila lo mau morotin gue."Tekus Nesya. Rere hanya mengangguk sambil menyengir kuda.

"Ya udah sih, kita kantin duluan nanti juga dia nyusul,"ucap Ayra menyelesaikan.

"Tuh dengerin Cha,"ucap Rere.

"Awas aja kalo nggak nyusul."Ancam Nesya sambil melenggang keluar kelas sama Ayra.

Kini tinggal Rere seorang. Ia mengambil hp-nya dilaci mejanya. Dan menyalakanya.

"Mending baca novel sambil dengerin musik, setidaknya bisa ngilangin masalah,"ujar Rere lalu menyalakan musik menggunakan earphone dan membuka isi novel.

Saat Rere asik-asiknya membaca, tiba-tiba seseorang menggebrak mejanya. Sontak Rere kaget, ia mendongak sambil melepaskan earphone ditelinganya.

'Kak Agnes! Ngapain!'Batin Rere.

"Puas lo! Bikin malu gue. Gara-gara lo gue jadi di hukum,"ucap Agnes dengan nada emosi.

Yah, setelah kejadian tadi pagi. Devan benar-benar melaporkan Agnes dan Naila. Dan sekarang mereka datang pasti mau membalas.

"Maaf, Kak. Tadi pagi kan emang Kakak yang salah,"ucap Rere lirih. Namun dengan ucapannya membuat Agnes bertambah marah dan menarik kerah baju Rere membuatnya mendongakkan kepala.

"Lo bilang sekali lagi salah gue! Habis nyawa lo."Ancam Agnes lalu mendorong tubuh Rere.

Takut! kesal! emosi! Rere merasakan sekarang. Ia menatap Agnes dan Naila dengan senyum smirk.

"Kalian mengancam! Udah nggak musim,"ucap Rere berdecih.

"La tarik dia."Naila lansung menarik kasar Rere sampai-sampai ia harus berdiri.

"Sakit, Kak."Naila malah tetap melakukan aksinya. Rere terus meronta-ronta namun nihil ia tidak punya nyali.

Naila mendorong tubuh Rere dan membenturkan kepala Rere ke tembok. Sakit di kepala Rere terasa lagi setelah kejadian tabrak lari di rumah sakit bersama Devan dulu. Rere memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Awas kalo lo laporin ke guru lagi!!"Ancam Agnes. Lalu mereka berdua pergi meninggalkan Rere yang telah mereka habisi.

"Ya Tuhan, sakit banget,"ucap Rere meringis kesakitan. Ia berusaha bangkit dari duduknya dilantai dan berjalan gontai ke bangkunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Between Hate And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang