25.Penyelamat!!

9 0 0
                                    

Banyak typo bertebaran dimana-mana guys💃
Harap koreksinya😉
Jangan jadi readers gelap yah🙃
👣
👣
👣
👣
👣
"Perasaan apakah ini? Setiap gue dekat dengannya selalu ada rasa nyaman dan jantung selalu berdetak tak karuan. Apakah gue sedang merasakan jatuh cinta? Ah mana mungkin.
Jika itu benar, semoga dia merasakannya juga. Gue cuma bisa diam. Karena dia teman terbaik gue. Gue nggak mau ngehancurin pertemanan ini."
~o0o~
Tahap bucin,wkwk.
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

Cusss lanjutt lah💃💃

Saat ini, seorang gadis sedang bersiap-siap memakai seragam sekolahnya. Setelah itu ia memakai pelembab dipipinya dan sedikit lip balm agar tidak terlalu pucat.

"Beres,"ucap Rere sambil tersenyum di depan cermin.

Lalu kemudian ia mengambil tas sekolahnya dan keluar kamar menuju ruang makan.

Saat ditengan turunan tangga, Rere hanya melihat Kakaknya dan Bi Ijah, Mang Udin. Mamah sama Ayahnya kemana? Pagi-pagi gini nggak ada. Sedikit kecewa sih, tapi mau gimana lagi. Rere tetap tersenyum ceria.

"Selamat pagi semuanya,"ucap Rere sambil menuruni tangga.

"Pagi Non Rere."Rere tersenyum mendengar balasan Bi Ijah dan Mang Udin.

"Mamah kemana?"tanya Rere saat sudah duduk.

"Ikut Ayah ke kantor."Jawab Rayyen sambil mengoles selai ke roti tawarnya.

"Oh."

"Oh terusss,"ucap Rayyen.

"Apanya?"tanya Rere bingung.

"Nggak, lupakan."

"Kak Sarah pinjam novel dong!"ucap Rere.

"Nggak, beli aja sendiri."

"Ih Kakak, pinjam dong."Rengek Rere sambil menarik-narik tangan Sarah.

"Pinjemin aja napa tuh kudanil,"ucap Rayyen diakhiri kata mengejek.

"Apa Abang bilang! Kudanil! Orang cantik gini dibilang kudanil! So what! Dunia bisa hancur."Balas Rere mendramatis membuat Rayyen dan Sarah bergidik geli. Sedangkan Bi Ijah dan Mang Udin hanya tertawa kecil dan kembali ketugas masing-masing.

"Ya Tuhan! Bukan adik gue sumpah!"ucap Rayyen sambil mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf V.

"Hwah, Rere nggak diaku."Rere berpura-pura menangis. Sedangkan Rayyen hanya tertawa terbahak-bahak melihat adiknya ini.

"Ya diaku lah, Rere,"ujar Rayyen saat sudah berhenti tertawa.

"Hehe, gitu dong."

"Ih Kak Sarah, pinjem novelnya!"ucap Rere kesal.

"Ada dikamar."Lalu Rere berlari ke kamar Sarah.

Kamar Sarah terlihat sangat bagus, karena hiasan-hiasan dan boneka-boneka yang terpajang sangat rapih. Dan balkon kamarnya dekat dengan kolam renang. Membuat kesan lebih indah dan sejuk.

"Jadi pengin tukeran kamar, ih."Gumam Rere lalu membuka pintu dan mengambil benda yang diinginkan.

Setelah mengambil, Rere teringat hp-nya yang tertinggal di kamarnya.

Between Hate And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang