•••~hyuga hinata~•••
Tok.tok.tok, pulpen itu terus saja beradu dengan meja, terlihat seorang gadis berparas cantik mendengus sebal seraya terus memainkan pulpennya, matanya terus melirik ke arah pintu, entahlah orang yang ia harapkan tak kunjung masuk. Tiba" matanya berbinar kala seorang pria berwajah tampan dengan rambut blondenya masuk ke dalam kelas disertai dengan senyuman bodohnya, hah ya semua orang mengatakannya seperti itu, tapi tidak dengan dirinya, baginya senyuman si pria bagaikan matahari."Hush, jangan memandangi si brengsek itu terus hinata". Seorang gadis blonde menyenggol lengan gadis indigo itu, sang gadis hanya mendengus sebal menatap sahabatnya yang mengganggu momen indahnya.
"Hmm, ino, menurutmu apa aku bisa mendapatkan naruto?". Hinata tersenyum sumringah membayangkan naruto menjadi kekasihnya adalah hal yang selalu ia dambakan.
"Kuharap tidak". Ino berkata malas seraya memasukkan beberapa buku kedalam tasnya.
Ya namikaze naruto adalah salah satu siswa populer di sekolah ini, pewaris dari namikaze grup itu memiliki kharisma tersendiri sehingga banyak gadis menyukainya, tapi satu hal yang membuat ino tak mau jika sahabatnya memiliki kekasih sekelas naruto, hei kalian tau, siswa populer itu sama saja dengan sekumpulan pria brengsek bukan?, ya dan naruto adalah salah satu pria brengsek. Pria itu memiliki teman" yang tak kalah brengsek, contoh saja uchiha sasuke, pewaris dari uchiha corp itu adalah salah satu bad boy yang terkenal karena kepintarannya, tapi bukan itu yang menjadi permasalahannya, masalahnya disini mereka suka berganti pasangan, dan parahnya mereka tidak masalah memacari orang yang sama, itulah hal yang ino tak suka, tapi kenapa hinata sangat tergil-gila pada si pria rubah itu sih, memikirkannya saja sudah membuat otaknya sakit.Awww, ino memekik, ia memandang horor sahabat indigonya, "kenapa kau mencubitku sih?".
Hinata mengedikkan bahunya tak peduli, "itu karena jawabanmu, yang membuat telingaku sakit". Ia berkata malas seraya ikut memasukan beberapa buku ke dalam tasnya.
Hinata melangkahkan kakinya di koridor sekolah, ia tersenyum kala mengingat hari ini adalah hari ulang tahun lelaki pujaannya, ia terus melangkah sambil membawa sebuah coklat di tangannya, ya meski hinata yakin, sudah banyak fans girl yang memberikan hadiah pada naruto. Ia menggeleng pelan, naruto pasti akan tersenyum dan senang dengan coklat buatannya.
Hinata tau naruto bukanlah orang yang baik, naruto adalah salah satu pria brengsek yang hinata tau, tapi hal yang membedakannya dengan teman"nya adalah ia tak pernah benar" menyakiti hati wanita, sedangkan rumor yang beredar naruto dkk adalah sekumpulan pria brengsek yang suka gonta ganti pacar dan menyakiti hati wanita, tapi hinata tau kebenarannya. Hati hinata berdesir kala melihat bagaimana pria blonde menolak secara halus seorang gadis yang baru saja menyatakan cintanya, pria itu meminta maaf dan mengatakan dengan lembut bahwa ia sudah mencintai wanita lain, gadis itu mengangguk mengerti lalu pergi begitu saja, meski terlihat ia sangat kecewa, dan tentu saja berbanding terbalik dengan sahabatnya uchiha sasuke, hinata tak terlalu memikirkannya, baginya uchiha sasuke adalah daftar pria no 1 yang harus ia jauhi, pria uchiha dengan segala kebrengsekannya adalah hal yang hinata benci, bagaimana ia menghentikan langkahnya, kala mendengar seorang pria tengah berkata datar dan mengatakan bahwa ia tak tertarik sama sekali pada seorang gadis yang tengah berdiri bergetar dan hampir menangis, apa pria sebrengsek uchiha itu tidak tau, kalau menyatakan cinta itu perlu mental yang kuat, dan dari situ hinata menyadari bahwa naruto adalah sesosok pria yang ia cari dan ia idamkan.
Ia menghentikan langkahnya di ujung koridor, kue yang ia bawa tiba" jatuh, matanya memancarkan kesedihan kala melihat sang pujaan hati tengah mencium seorang gadis musim semi, ia mengepalkan tangannya kuat, berbalik dan berlari meninggalkan keheningan di koridor yang sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bastard Husband (Tamat)
Fanfictionbagaimana wanita angkuh seperti hyuga hinata mempertahankan rumah tangganya?, entahlah hanya ada dua pilihan entah itu kalah karena bertempur atau mengalah sebelum pertempuran. ....tapi yang jelas dalam kamusnya tak ada kata kalah.... Let's see what...