***20***

2.4K 170 5
                                    

Tung ning. Tung ning.

Sasuke menghentikan kegiatannya meminum kopi, ia melirik sebentar ke arah pintu yang sepertinya di ketuk seseorang.

"Tidak apa, biar aku saja".

Sasuke mengangguk melihat sakura tersenyum simpul seraya berjalan ke arah pintu.

"Kau-, sakura mengernyit memperhatikan penampilan seorang wanita yang memakai baju formal kantor sedang berdiri angkuh di depannya, -kau siapa?", tanya sakura.

Hinata menampilkan wajah datarnya seraya memutar bola mata malas melihat keberadaan parasit yang selalu menempel dengan suaminya, yang benar saja?.

"Shimura izumi, sekertaris suamimu-, hinata memperhatikan raut wajah sakura yang masih enggan mempersilahkannya masuk ia menyeringai dan melanjutkan, -dan mungkin akan menjadi calon istri suamimu".

Setelah itu kaki jenjangnya masuk tanpa mempedulikan sakura yang masih membeku di depan pintu, selangkah lagi ia benar-benar bisa menghancurkan wanita itu.

"Izumi, kau kemari?".

Hinata mengangguk seraya duduk di seberang meja makan pria itu, ia tersenyum, "bukankah sekarang aku adalah sekertarismu?, dan-, matanya melirik sakura yang kembali duduk di meja makan, -adalah tugasku untuk selalu bersamamu".

Sasuke mengangguk mengerti, 2 minggu lalu ia sempat terkejut dengan pengajuan izumi yang melamar sebagai sekertarisnya, dan mengingat kemampuan izumi tanpa pikir panjang sasuke langsung menerima izumi sebagai sekertaris perusahaannya, tapi dengan datang ke apartemennya bukanlah bagian dari tugas seorang sekertaris bukan?.

Sakura mengepalkan tangannya, ia memandang benci hinata yang tersenyum simpul ke arah sasuke, jika saja ia mengamuk disini, bisa-bisa sasuke langsung menceraikannya kan?.

"Shimura san, kau tidak ingin sarapan bersama kami?".

Hinata tersenyum seraya memandang sasuke, "kita akan sarapan di kantor, bukan begitu sasuke?".

Seolah terhipnotis oleh senyum izumi, sasuke hanya mengangguk kecil seraya berdiri dari tempat duduknya.

"Hn, aku akan mengambil tas kerjaku terlebih dahulu".

Sakura menghela nafas melihat sasuke yang berjalan ke lantai atas untuk mengambil tas kerjanya, setelahnya ia kembali menatap tajam hinata yang tersenyum penuh kemenangan ke arahnya.

"Apa tujuanmu datang kemari, shimura san?".

"Bukankah aku sudah mengatakannya tadi?, aku tidak suka pengulangan", jawab hinata disertai dengan senyuman angkuh di wajahnya.

"Sasuke itu suamiku, jangan beraninya kau merebutnya dariku, kau bukanlah tandinganku shimura san", sakura berkata sambil menatap tajam hinata, yang dibalas dengan tatapan tak kalah tajam dari hinata.

"Oh ya?, kudengar kau hanyalah wanita simpanan di rumah ini, am i right ?". Hinata kembali menyeringai melihat wajah kesal sakura.

"Jaga mulutmu sialan!, aku satu-satunya istri sasuke".

Hinata tersenyum seraya berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekati sakura yang masih duduk, ia berdiri di belakang sakura dan menundukan wajahnya sehingga berada tepat di samping wajah sakura.

"kau tau?, akan kukatakan sedikit rahasia padamu-, hinata menyeringai melihat ekspresi sakura yang nampak tak nyaman, -rahasianya adalah sasuke tak pernah mencintaimu".

"Uppsss", hinata menegakan wajahnya seraya menutup mulutnya seolah baru saja keceplosan atas apa yang ia katakan, "apa itu bukan rahasia lagi hmm?".

Sakura menepuk meja cukup keras, cukup sudah kesabarannya karena kehadiran izumi di rumahnya, wanita itu kini malah memancing emosinya.

"Izumi, ayo kita berangkat".

Hinata berbalik dan berjalan bersama sasuke tanpa mempedulikan tatapan sakura yang seakan ingin membunuhnya.

"Tunggu", hinata menghentikan langkahnya bersama sasuke, dan hal itu masih bisa dijangkau oleh sakura, ia tersenyum pada sasuke, "dasimu miring sasuke", gumamnya seraya merapikan dasi yang sasuke kenakan.

Sasuke hanya tersenyum, ini aneh, bahkan ia tak pernah membiarkan sakura merapikan dasinya tapi kenapa jika itu izumi banteng yang telah ia bangun tiba-tiba bisa ditembus begitu saja.

"Nah sudah rapi". Dan akhirnya mereka berdua berjalan bersama ke arah pintu keluar.

Sakura menatap tajam punggung sasuke dan izumi yang menghilang di balik pintu, "wanita sialan", gumamnya.





Sakura menatap tajam punggung sasuke dan izumi yang menghilang di balik pintu, "wanita sialan", gumamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedikit cerita untuk menghilangkan kegabutan di malam hari😂

My Bastard Husband (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang