Kriettttt.
Pintu terbuka perlahan, menampilkan seorang pria dengan rambut ravennya yang berdiri di ambang pintu, matanya mameperhatikan seorang wanita yang tengah tertidur pulas, perlahan kakinya berjalan mendekat, helaan nafas lagi" terdengar, tangannya terulur untuk menyentuh surai indigo sang wanita."Gomene hime, aku masih sangat mencintaimu, kuharap kau siap dengan berita buruknya".
"Aku tau kau pasti sudah mendengar informasi tentang wanita itu". Hinata mengernyit, ia menaruh kembali sendok makannya dan menatap lekat sasuke. "Haruno sakura, mantan kekasih suamimu adalah wanita yang ada di foto itu, hinata".
Sekelebat bayangan tentang percakapannya dengan ino waktu itu tiba" muncul, ia terdiam cukup lama, menatap makananya tanpa minat, oh ayolah percakapan ini sudah membuat nafsu makannya hilang seketika."Aku-, sasuke menghela nafas, tangannya melambai hanya untuk menggenggam tangan hinata, entah kenapa ini lebih sulit dari yang ia bayangkan, ia belum siap jika hinata memilih untuk meninggalkannya,tidak, ia tak akan pernah siap untuk hal semacam itu, -minta maaf hime".
Hinata masih diam, ia enggan untuk berbicara, minta maaf?, untuk apa?, jika untuk mencium seorang wanita, yang mana wanita itu adalah mantan kekasihnya, hinata rasa bukan hal itu yang membuat sasuke meminta maaf padanya, pasti ada alasan lain, ia sangat mengenal bagaimana sasuke, dan hinata yakin, ini adalah berita buruk.
"Kumohon maafkan aku hime". Sasuke menguatkan genggamannya pada tangan hinata, ia memandang sendu hinata, istri yang sangat ia cintai, ia bingung harus memulai dari mana, yang pasti sasuke yakin, hinata akan sangat membencinya. "Saat itu aku mabuk-, sasuke menghela nafas mencoba mengumpulkan keberanian untuk mengatakan kebenarannya, ia memandang amestic itu lekat, hinata yang masih diam membuatnya semakin merasa bersalah, -aku melakukan kesalahan hinata, aku tidak pernah berbohong padamu tentang aku yang melakukan perjalanan bisnis, tapi bertemu dengan sakura bukanlah bagian dari bisnisku".
"Lalu?", hinata memandang onyx itu dalam seakan mencari jawaban dari duri yang telah berani mengusik rumah tangganya, tapi yang ia dapatkan hanya tatapan bersalah sasuke, sebenarnya apa yang ingin ia bicarakan?.
"Aku-, sasuke mengalihkan pandangannya, demi apapun ia tak akan kuat memandang istrinya lebih lama lagi, ia adalah pria brengsek yang tak akan pernah pantas bersanding dengan hinata, -aku menghamilinya, ia tengah hamil anakku hinata, aku melakukannya tanpa sadar, semuanya hanyalah kesalahan, aku-, ia memejamkan matanya, sasuke merasa ia adalah pria paling brengsek di dunia ini,
-aku harus bagaimana hinata?, ia memintaku untuk bertanggung jawab, disisi lain aku tak bisa melepasmu, kau segalanya bagiku. Sasuke tersentak, kala hinata menghempaskan genggaman tangannya kasar, ia akan mati sekarang, hinata benar, ia telah berani menyulut api, dan harapan hinata telah menjadi nyata, uchiha sasuke sudah terbakar oleh api itu.Hinata merasa dunianya hancur seketika, bagaimana mungkin suami yang kau cintai, menghamili wanita lain?. "Lalu kenapa kau menciumnya sasuke?".
Helaan nafas terdengar, "dialah yang menciumku hinata, semua yang terjadi hanyalah kesalahan".Tangan itu terkepal erat, hinata benar" hancur sekarang, 3 tahun usia pernikahan mereka, hinata dan sasuke memang sepakat untuk menunda tentang kehamilan, alasannya, karena sasuke sering melakukan perjalanan bisnis dan meninggalkan hinata sendiri, itu juga salah satu alasan dimana sasuke jarang menyentuh hinata karena kesibukannya, tapi apapun alasannya, kenapa sasuke harus menghamili wanita lain?, tidak, hinata tidak akan pernah bisa memaafkannya. Hinata terdiam, ia bahkan tak bisa mengendalikan air matanya yang jatuh tanpa isakan, ia membiarkan air mata itu mengalir, sasuke mungkin melihatnya lemah, tapi apapun yang pria brengsek itu pikirkan tentangnya, hinata tak akan lagi peduli, ia hanyalah wanita biasa, dan sasuke seharusnya mengerti akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bastard Husband (Tamat)
Fanfictionbagaimana wanita angkuh seperti hyuga hinata mempertahankan rumah tangganya?, entahlah hanya ada dua pilihan entah itu kalah karena bertempur atau mengalah sebelum pertempuran. ....tapi yang jelas dalam kamusnya tak ada kata kalah.... Let's see what...