"Kaasan apa ayah tampan sepertiku?". Hinata mengelus rambut raven hanoki yang tertidur di pangkuannya, ia mengernyitkan dahinya seolah berpikir untuk jawaban yang diajukan putranya.
Hanoki yang melihat ekspresi menjengkelkan ibunya hanya mendengus sebal dan mengerucutkan bibirnya, "kaasan tinggal bilang saja".
"Kau itu tampan karena kaasan bukan tousanmu hanoki". Hinata mengatakannya sambil terkekeh melihat ekspresi putranya yang sangat antusias bahkan kini putranya sudah dalam posisi duduk.
"Benarkah?, itu berarti tousan itu jelek, dan kaasan menikahi orang jelek". Kini giliran hanoki yang tersenyum penuh kemenangan melihat ekspresi ibunya yang terlihat tak terima.
Menghela nafas lelah karena kejahilan putranya hinata mendengus sebal seraya berdiri dari duduknya, "ini sudah malam sayang, tidurlah, kaasan tidak mau mendengar kau telat bangun ok".
Hanoki terlihat mengangguk dan menuruti perintah ibunya itu untuk tidur, Hinata tersenyum melihat tingkah penurut putranya ia pun menyelimuti putranya dan keluar dari kamar itu dengan pelan, ia bersyukur memiliki hanoki sebagai pelita dalam hidupnya, baginya hanoki adalah segalanya bagi dirinya.
Sasori memandang malas beberapa polisi yang mendatanginya dan mengatakan bahwa ada seseorang yang ingin bertemu dengannya, setelah 5 tahun ia di penjara orang itu baru menjenguknya sekali, tch benar-benar seperti kacang lupa kulitnya.
Sakura menyeringai melihat seorang pria berambut merah yang memakai baju tahanan berjalan tanpa minat kearahnya, ia membuka kacamata hitamnya seraya memandang rendah pria itu, "bagaimana kabarmu sasori?".
"Seperti yang kau lihat, aku tak pernah sebaik ini". Jawab sasori seraya duduk di seberang bangku wanita itu, sebenarnya ia sangat membenci wanita yang kini duduk dengan angkuh di hadapannya, "tch dasar penjilat", pikirnya.
"Ada hal yang kuinginkan darimu sasori", Sakura berkata sambil menatap lekat pria itu.
"Apapun yang kau inginkan tak akan pernah ku kabulkan sialan", Sasori berkata datar sambil menatap tajam emerald itu.
Mendengar hal itu sudut bibir sakura sedikit terangkat, "kau mau aku menghentikan pengobatan nenek chiyo?, aku pernah melakukannya 5 tahun yang lalu jika kau lupa".
Sasori mengepalkan tangannya kuat, ia memandang tajam wanita itu, ular seperti sakura adalah hal yang paling sasori benci, tapi apa boleh buat ia terlanjur bekerja sama dengan wanita ular ini, mau tak mau sasori sudah jauh terlibat di dalamnya, 5 tahun yang lalu sasori mendapat ancaman yang sama tapi karena ia tak mau mengambil resiko ia membantah kemauan sakura, tapi ular tetaplah ular, ancaman sakura benar-benar menjadi nyata kala ia melihat detik-detik kematian nenek yang selama ini merawatnya, sakura benar-benar tak main-main dengan ucapannya, dia benar-benar ular penjilat, beruntung ia tak mati karena amukan dari uchiha karena wanita ular itu benar-benar menepati janjinya menyelamatkannya dari kematian, tapi alhasil ia harus mendekam di penjara selama 10 tahun, yang benar saja lebih baik ia mati bukan?.
"Jangan berani-beraninya kau melakukan itu sakura, aku sudah muak dengan segala permainanmu, semuanya busuk", gumamnya sambil mendelik tajam pada wanita itu.
Sakura terkekeh, "kau tak memiliki pilihan sama sekali, turuti keinginanku dan keluargamu aman ditanganku".
"Katakan sialan".
"Aku ingin kau membuat sandiwara penculikan putriku, dengan begitu fokus sasuke tak akan lagi kepada perceraian kami".
Sasori terdiam ia memandang penuh tanya wanita itu, jika ada yang mengatakan cinta itu gila maka sakura adalah bukti nyata dari kegilaan itu, andai sasuke tak ceroboh dengan menghamili wanita ular macam sakura, sasori yakin pria brengsek itu akan sangat berbahagia bersama istri cerdas seperti uchiha hinata, hah sayangnya hinata harus mati ditangannya, ia sendirilah yang membuat rem mobil wanita itu blong dan akhirnya masuk kejurang, membayangkan hal itu sasori selalu ingin memutar waktu dan menggantikan posisi hinata dengan sakura yang jatuh ke jurang, hah sudahlah semuanya hanya ada dalam khayalannya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bastard Husband (Tamat)
Fanfictionbagaimana wanita angkuh seperti hyuga hinata mempertahankan rumah tangganya?, entahlah hanya ada dua pilihan entah itu kalah karena bertempur atau mengalah sebelum pertempuran. ....tapi yang jelas dalam kamusnya tak ada kata kalah.... Let's see what...