"Otousan". Wanita itu tersenyum seraya memeluk seorang pria paruh baya yang juga terlihat berjalan ke arahnya.
Pria tua itu beralih menatap seorang anak kecil yang juga terlihat ingin memeluknya, "kakek, aku merindukan kakek".
Pria tua itu tersenyum, "kakek juga merindukan kamu sayang".
"Hanoki kun beristirahatlah dulu, kakek ingin berbicara dengan kaasanmu".
Hanoki hanya terlihat mengangguk dan masuk ke dalam mansion megah itu ditemani seorang pelayan di belakangnya.
Wanita dan pria tua itu hanya tersenyum seraya ikut melangkah masuk ke dalan mansion.
"Bagaimana keadaan neji di amerika hinata?". Wanita yang dipanggil hinata itu meraba matanya lalu meletakan lensa mata berwarna hitam di kotak kecil di atas meja, ia tersenyum pada pria tua itu.
"Dia baik-baik saja otousan".
Hiashi mengangguk menatap putrinya itu, hah ia menghela nafas lelah, "uchiha sasuke tak pernah berhenti mencarimu hinata, bahkan ia tak main-main saat aku tau shikamaru lah yang menjadi kaki tangannya".
Hinata terdiam, nara shikamaru adalah sahabat sasuke, kejeniusan pria itu tak diragukan lagi, bahkan sekarang ia sudah menjadi seorang intel terkenal di jepang, dengan kemampuannya itu hinata yakin shikamaru mengetahui sedikit informasi tentangnya.
"Kau tidak perlu khawatir, aku sudah menutup segala informasi tentangmu, sasuke tak akan bisa menemukanmu bahkan saat kau berada di jepang".
Hinata mengalihkan pandangannya saat mendengar penuturan ayahnya, ia hanya mengangguk mengerti, ayahnya pasti sudah melakukan yang terbaik untuk menutupi informasi tentangnya, dan hinata percaya akan hal itu.
"Otousan?,,
"Ya,,
"Aku ingin bertemu dengan suamiku itu".
"Tuan, ada yang ingin bertemu dengan anda".
Sasuke meletakan kacamata bacanya, sekilas ia menatap sekertarisnya, "siapa?".
"Dia adalah perwakilan dari shimura grup tuan, dia bilang ingin membicarakan tentang kerjasama antar perusahaan".
Sasuke terdiam, seingatnya suami dari sahabat istrinya adalah pemilik shimura grup, hmm kalau tidak salah sasuke ingat bahwa namanya adalah shimura sai, "hn izinkan dia masuk".
"Baiklah tuan", sekertaris itu permisi undur diri, setelahnya pintu terbuka menampilkan seorang wanita cantik dengan mata onyx dan rambut hitam panjangnya berjalan angkuh ke arah meja sang ceo muda.
Sasuke terdiam, sekilas ia seperti melihat seseorang di dalam diri wanita yang kini sudah duduk nyaman di sebrang meja kerjanya.
"Aku tidak punya banyak waktu uchiha san, aku kemari hanya untuk memberikanmu berkas ini, entah kau setuju atau tidak dengan kerjasamanya itu tak akan merugikan perusahaan kami sama sekali, semuanya terserah padamu".
Sasuke mengernyit, baru kali ini ada seorang yang berani mengatakan hal to the point seperti itu padanya, apa wanita di depannya ini bercanda?.
"Apa kau mempermainkanku?, setidaknya kau punya sopan santun bukan?".
Memutar bola matanya malas, ia memandang tajam pria di depannya ini, "sopan santun yang seperti apa maksudmu uchiha san?".
"Aku rasa aku tak perlu menjelaskan apa arti sopan santun padamu, Nona".
"Hah, menghela nafas lelah, -baiklah perkenalkan namaku shimura izumi aku adalah wakil ketua direksi dari perusahaan shimura grup, dan kedatanganku kemari tidak untuk main-main, aku harus turun tangan sendiri untuk menaklukan uchiha, apa itu terlihat main-main tuan?".
"Hn, baiklah aku akan memberikan keputusanku nanti".
"Kuharap keputusanmu itu adalah keputusan yang bijak uchiha san".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bastard Husband (Tamat)
Fanfictionbagaimana wanita angkuh seperti hyuga hinata mempertahankan rumah tangganya?, entahlah hanya ada dua pilihan entah itu kalah karena bertempur atau mengalah sebelum pertempuran. ....tapi yang jelas dalam kamusnya tak ada kata kalah.... Let's see what...