***11***

2.3K 171 15
                                    

Hinata memandang wajahnya di cermin, perlahan tangan mulusnya meraba area leher dan turun kebawahnya, terlihat banyak sekali warna merah keunguan disana.

Tesss...

Air matanya menetes begitu saja, kini ia tengah menangis tanpa terisak, ia sangat ingat bagaimana malam kemarin pesta itu hancur karena ulah sasuke, bukan hanya pestanya yang hancur tapi hinata juga hancur bersama berakhirnya pesta.

Menurutmu bagaimana perasaanmu saat suamimu memperlakukanmu bak seorang jalang?, ya hinata merasakannya dan ia bersumpah seumur hidupnya baru kali ini ia merasakan serendah ini...

Amesticnya terpejam, memori malam kemarin entah kenapa berputar kembali seperti kaset dalam ingatannya........










.....

"Ikut denganku, hi-na-ta". Hinata membeku saat mendengar kata-kata dingin itu keluar dari mulut sasuke ini pertama kalinya sasuke berbicara sedingin itu padanya, bahkan saat tangan kekar itu menariknya paksa meninggalkan kerumunan pesta saat itu hinata dapat menyadari sentuhan sasuke terkesan dingin dan kasar.

Amesticnya melirik sebentar ke arah pesta, disana gaara tengah tersungkur dan dibantu oleh beberapa staff hotel,  matanya menatap sendu kala melihat keluarga uchiha yang hanya diam menyaksikan betapa dinginnya sasuke padanya malam ini, dan... apa"an haruno sakura itu ia tidak terima saat sasuke menariknya bukan dirinya, seandainya wanita sialan itu tau ia akan sangat bersyukur jika sasuke menyeret si haruno itu ketimbang dirinya.




Bughhh...
Hinata meringis kala punggungnya beradu dengan ranjang, matanya menatap penuh tanya kepada suaminya, tapi pria itu malah menghadiahkannya tatapan tajam.

Plakkk...
"Tch, jalang".

Tubuh hinata bergetar kala merasakan tamparan keras itu pada pipi kanannya, dan ini adalah pertama kali dalam hidupnya ada seorang pria yang mengatakan dirinya jalang, terlebih pria itu adalah suaminya sendiri, kemana sasuke yang sangat amat teramat mencintainya?.

"K-kau mabuk brengsek", hinata mencoba menjauhkan sasuke yang kini malah mencoba untuk menindihnya, ia sangat tau sasuke sedikit mabuk tapi apapun alasannya hinata tentu tidak mau diperkosa oleh suaminya sendiri.

Sasuke hanya terkekeh, ia menatap tajam wanita yang kini ditindihnya, "brengsek katamu?, stttt", jarinya menempel begitu saja pada bibir mungil hinata, "akan ku tunjukan padamu arti *brengsek* yang sebenarnya, sayang".

Tesss....








Malam itu adalah ada sebuah air mata yang tak pernah sasuke sadari akan mengubah....


















Segalanya.






















.......
Next......

"Maksudmu hinata tengah hamil?".

"Ceraikan hinata, sasuke!"

"Aku tidak akan pernah menceraikan istriku"

"Kau tidak perlu bersikap sebaik ini untukku sasuke"

"Aku jugalah istrimu sasuke, aku punya hak atas segala perhatianmu"












Maaf ya terlalu pendek, gabut aku gubat, gebettt

Maaf ya terlalu pendek, gabut aku gubat, gebettt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Bastard Husband (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang