***22***

2.4K 167 5
                                    

"Apa kaasan mengizinkanku?". Terlihat hanoki sedang menelfon ibunya ditemani shikadai yang duduk disampingnya.

"Baiklah tapi jangan pulang terlalu malam sayang". Hinata menghela nafas saat mendengar putranya mengatakan kata "iya" dengan sangat antusias, ia tahu hanoki sangat dekat dengan temannya yang satu ini, setiap malam anak itu selalu saja membicarakan tentang shikadai dan shikadai, menghela nafas lelah hinata pun menaruh kembali ponsel genggamnya saat sambungan telah terputus.

"Apa ibumu mengizinkannya?".

Hanoki tersenyum seraya menganggukkan kepalanya, "tentu saja shikadai", jawabnya.

"Baguslah kalau begitu ayo kita masuk ke mobil ayahku", kata shikadai bersemangat, ia sangat senang saat ayah dan ibunya meminta dirinya membawa hanoki kerumahnya untuk bermain, dan terlebih ibunya mengizinkan hanoki untuk bermain bersamanya ia sangat senang dengan hal itu.

~~~
"Kau pulang lebih awal?".

Sasuke menghentikkan langkahnya saat mendengar izumi mengatakan hal tersebut, ayolah apa hal itu penting?.

"Maksudku ini baru jam 4 sore, kau terbiasa pulang jam 12 malam kan?".

Sasuke menghela nafas mendengar nada sindiran itu, ia berbalik untuk menatap mata hitam izumi dengan jengkel, "aku ada urusan, jadi kau sebagai sekertarisku yang terhormat, aku serahkan tanggung jawabku padamu, kau mengerti?".

"Oh aku merasa sangat tersanjung, tuan", hinata memutar bola mata malas saat sasuke pergi begitu saja tanpa membalas perkataannya, memangnya ada hal penting apa sehingga sasuke pulang lebih awal?, "--apa ia tak mengerti arti kata sopan santun huh?".

~~~

Tung ning. Tung ning.

"Ah kau sudah sampai ya?".

Sasuke hanya mengangguk kecil tanpa menjawab apapun ia pun berjalan masuk tanpa perintah dari temannya yang terlihat jengkel dengan kelakuannya.

"Dimana anak itu shikamaru?".

Shikamaru menghela nafas, "kau itu merepotkan juga ya".

"Shikadai, hanoki kemarilah". Shikadai dan hanoki yang awalnya masih asik bermain ps saling berpandangan saat mendengar shikamaru memanggil mereka.

"Sasuke, dia adalah hanoki". Sasuke mematung saat melihat seorang anak kecil berjalan kearahnya, dari segi apapun anak itu memang sangat mirib dengannya, dan hal yang paling sasuke tak mengerti adalah ia merasakan perasaan hangat saat melihat anak itu.

"Dia sangat mirib denganmu kan?". Bisik shikmaru setelah melihat sasuke yang mematung tanpa melakukan pergerakan apapun.

Hanoki.... apa dia putraku??......








~~~
"Sasuke hiks, ichi hiks di-dia diculik".

Sasuke terdiam ia memejamkan matanya saat mendengar lewat telfon jika anaknya tengah diculik, bagaimana mungkin anaknya diculik?.

"Sial", gumamnya seraya mematikan sambungan telfon secara sepihak.

Sakura menghapus air matanya secara perlahan, ia menyeringai melihat sambungan telfon yang diputus secara sepihak, "kau masuk perangkapku sasuke kun".

~~~

Di sebuah ruangan khusus terlihat seorang wanita tengah berbincang dengan seorang pria.

"Dia sangat licik", sang wanita berbicara sambil memperhatikan beberapa lembar foto ditangannya.

"Kau tak perlu khawatir, aku sudah membuat rencananya dengan sangat baik".

Sang wanita menyeringai, "pastikan dia menderita".

"Tentu saja", sang pria ikut menyeringai mengingat rencanya pasti akan berhasil hari ini.

~~~

"Kau tak bisa menjaga satu anak kecil saja?", sasuke berkata jengkel, tentu saja ia sangat marah meskipun ia tak menyukai sakura tapi bagaimanapun ichi adalah putrinya, sasuke tentu saja sadar akan hal itu.

Sakura terdiam, "kau menyalahkanku?, kau tak pernah berada di rumah, lalu sekarang kau menyalahkanku".

"Apa jangan-jangan kau sendiri yang menculik putrimu hah?".

Sakura menegang bagaimana mungkin sasuke mengatakan hal itu, apa sasuke mengetahuinya dengan sangat mudah, ia sempat terkejut namun kembali ia bersikap biasa saja agar sasuke tak mengetahui sikap anehnya.

"Jangan bermain-main denganku sakura, sedikit saja kesalahan, aku bisa saja membunuhmu", sasuke berkata seperti itu karena ia merasa curiga bagaimana mungkin ichi bisa menghilang begitu saja, pasti ada yang disembunyikan oleh sakura dan sasuke muak akan hal itu.

~~~~



Next......

"Kita lakukan rencananya, sekarang!".

"Kita lakukan rencananya, sekarang!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Bastard Husband (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang