"Baiklah aku akan membuka mulutku".
"Hah", harus darimana aku memulainya?, Hinata memutar bola mata malas kala sasori yang dengan gerakan lambat menaruh kembali permata yang ia berikan. "langsung saja keintinya sasori", sasori menengadah demi menatap wajah cantik wanita di depannya, uchiha hinata memang wanita yang berbeda, tak heran jika pria brengsek sekelas sasuke sangat mencintainya, "tch, kau itu sangat mirib dengan hyuga ya-, sasori terkekeh, -tapi aku suka caramu bernegosiasi, sangat mirib dengan uchiha".
Hinata memutar bola matanya malas, ia tau menghadapi orang seperti sasori akan selalu menguras kesabarannya, "Aku tidak suka berbasa-basi lebih lama dari ini, akasuna.no.sasori". Sasori menelan salivanya sendiri, ia bergidik mendengar bagaimana hinata dengan dingin menggumamkan namanya, bahkan ada penekanan di setiap kata yang ia ucapkan saat menyebut namanya, tch jika sudah seperti ini hinata tak bisa ia remehkan.
"Kau tak berpikir aku kesini sendirian bukan sasori", sedikit sudut bibir hinata terangkat, "aku tidak bisa menjamin keselamatanmu jika kau bermain-main denganku". Hinata melebarkan seringaiannya melihat sasori yang diam kehabisan kata-kata.
Sasori terdiam ia sangat tau kemana arah pembicaraan hinata, tentu saja wanita itu tidak akan datang sendirian ke sini mengingat sasuke yang sangat posesif terhadap istrinya, sasori berani bertaruh tak jauh dari tempat mereka duduk ada sekitar 5 sampai 8 orang yang mengawasi mereka, ia memutar matanya ke kiri dan ke kanan, ah shit dugaannya benar, ada yang sedang mengawasi mereka, sasori sangat tau bahkan jika ia berani menyentuh sehelai rambut wanita di depannya ini, maka riwayatnya akan tamat sampai disini.
Menghela nafas lelah sasori tak ingin memancing kemarahan hinata lebih dari ini, "hmm dugaanmu benar, haruno sakura, dia telah menjebak suamimu". Hinata menyeringai mendengar jawaban sasori, jadi benar si jalang itu telah berani menyulut api dalam dirinya, tch ia tak akan diam saja, ia merogoh handphone dari dalam tasnya, "hn retas semua cctv'nya, dan jangan sampai ada yang tau".
Sasori masih diam memperhatikan hinata, bahkan saat wanita itu menelepon dengan tenang dihadapannya, ia tau hinata pasti sudah meminta seorang intelegent profesional untuk meretas cctv, ia menengadah saat hinata berdiri dan tersenyum angkuh ke arahnya. "Permata itu sudah menjadi milikmu, senpai". Dan setelahnya sasori dapat melihat hinata yang melangkahkan kaki jenjangnya meninggalkan club begitu saja, ia menghela nafas lega tangannya dengan cepat mengambil permata di atas meja, ia tersenyum penuh arti ini adalah hadiah terindah dalam hidupnya.
"Kau ingat jalan pulang?". Hinata menatap jijik wanita yang duduk di depan tv sambil memakan kue di pangkuannya, oh ayolah tentu saja hinata ingat jalan pulang, dan ini adalah apartemennya dan sasuke kenapa malah wanita ini yang seolah-olah bersikap seperti nyonya rumah?.
"Tch, dimana suamiku?". Hinata menghela nafas lelah melihat sakura yang mengedikan bahu tanda ia tak peduli, tak mau membuang waktunya percuma, hinata pun berjalan menaiki tangga tanpa mempedulikan sakura, ia sudah cukup lelah hari ini, jadi ia tak mau membuang tenaganya hanya untuk berdebat dengan wanita itu.
"Sasuke-kun",gumamnya. Hinata terdiam, ia melangkah dengan pelan ke arah ranjang, amesticnya melirik jam dinding yang menunjukan pukul 12 malam, sasuke pasti lelah terbukti dengan tidurnya yang sangat lelap, ia pun tersenyum dan mengusap surai raven itu lembut, "maafkan sikapku yang acuh selama ini sasuke-kun, tapi bersabarlah, sedikit lagi kita akan kembali seperti dulu". Cup, hinata kembali tersenyum lembut setelah ia mencium kening suaminya, jika seperti ini sasuke terlihat sangat menggemaskan, sasuke yang tertidur pulas adalah hal indah yang selalu hinata syukuri, ia tau sasuke sangat mencintainya, begitupun dengan dirinya, ia sangat mencintai sasuke, tapi bagaimana lagi tak ada jalan yang selalu mulus bukan?, bahkan saat mereka telah memiliki segalanya.
Update lagi, maaf kependekan ya kak😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bastard Husband (Tamat)
Fanfictionbagaimana wanita angkuh seperti hyuga hinata mempertahankan rumah tangganya?, entahlah hanya ada dua pilihan entah itu kalah karena bertempur atau mengalah sebelum pertempuran. ....tapi yang jelas dalam kamusnya tak ada kata kalah.... Let's see what...