~~••Namikaze Naruto••~~
Naruto mendengus sebal, "teme sialan", gumamnya. Entah sudah keberapa kali ia mengumpat karena sahabat ravennya tak kunjung keluar dari mansion uchiha, oh yang benar saja dia sudah menunggu selama 20 menit, terlebih sekarang ia seperti seorang pria yang jengkel menunggu kekasihnya berdandan, "uchiha keparat", gumamnya lagi sambil memukul kemudi mobilnya, dia melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 6.45, sekolah mulai jam 7.10 dan si brengsek uchiha itu belum juga menampakan hidungnya, "tch", naruto memutar bola mata malas kala sasuke dengan santai bersiul dan duduk di sampingnya.
"Ada yang salah?", naruto mendengus mendengar pertanyaan keparat sahabatnya, tentu saja dirinya itu salah, "hah", menghela nafas lelah, naruto tak mau berdebat dengan sahabat ravennya ini, ia ingin memulai paginya dengan ceria bukan, tanpa mengatakan apapun naruto melajukan mobilnya dengan tenang menembus padatnya lalu lintas jepang.
~KIHS~
"Untunglah kita tidak terlambat teme". Naruto tersenyum lebar sambil berjalan santai di koridor sekolah.
"Hn". Naruto mendengus sebal mendengar jawaban absurd sahabatnya, "hei berhentilah memakai 2 konsonan bodoh itu".Sasuke menghela nafas dan masuk begitu saja ke kelasnya, diikuti oleh naruto yang menebar senyum lebarnya, sekilas naruto bisa melihat ada seorang gadis yang sedari tadi memperhatikannya dan tersenyum padanya, ah entahlah naruto tak mau memikirkannya.
"Hah kenapa sih mereka itu selalu menggosipkan kita yang tidak-tidak, ya gak teme?". Naruto menghela nafas, ia menatap jengkel sahabatnya yang seakan tak peduli, bahkan pria raven itu tetap memakan makanannya dengan tenang tanpa menjawab pertanyaan dirinya.
"Sudahlah naruto abaikan saja mereka". Naruto tersenyum kala melihat seorang gadis pinky yang berjalan kearah mereka dan duduk berhadapan dengan naruto, "mereka tidak penting". Naruto mengangguk mendengar pernyataan sahabat pinky'nya inilah yang ia sukai dari sakura selalu mampu menenangkan pikirannya, mereka sudah bersahabat sedari kecil jadi naruto sudah sangat dekat baik dengan sakura maupun sasuke. Mereka pun sekali tertawa dan tersenyum dengan obrolan-obrolan kecil mereka, tanpa mereka sadari ada seorang gadis indigo yang selalu mencuri pandang ke arah mereka.
"Hmm naruto-kun a-aku menyukaimu", naruto terdiam, ia menggaruk belakang kepalanya yang sebenarnya tak gatal, ia bingung harus menjawab apa, ia sudah mencintai wanita lain, hah dan wanita itu adalah sahabat sekaligus pacar sahabatnya, sebenarnya ini bukan yang pertama kali ia mendapat pernyataan cinta dari para gadis, tapi tetap saja rumor yang mengatakan bahwa ia adalah pria brengsek sangat mengganggunya, menghela nafas lelah ia pun tersenyum pada gadis itu, "gomene aku tidak bermaksud menyakitimu, tapi apapun itu aku memang sudah mencintai gadis lain, sekali lagi maafkan aku ya". Gadis itu pun tersenyum kaku sambil mengangguk, setelahnya ia pergi begitu saja. Naruto menengadah menatap langit, ia juga tidak tau kenapa ia menyukai sakura yang notebane adalah kekasih sahabatnya, ia juga ingin memulai kisah asmaranya sendiri tapi sampai saat ini entah kenapa tidak ada yang pas dihatinya.
"Hmm sakura chan kenapa kau menangis?". Naruto menutup lokernya begitu saja ketika sakura datang dengan air mata dan langsung berhamburan memeluknya, hah padahal ini adalah hari ulang tahunnya, ia ingin menghabiskan waktu dengan senyuman bersama para sahabatnya bukan air mata dari gadis yang disukainya, tanpa mendengar jawaban apapun dari sakura, naruto hanya menghela nafas lelah dan membalas pelukan dari sahabatnya itu.
"A-aku hiks, sa-sasuke dia hiks", alis naruto berkedut kala sakura yang mencium bibirnya tiba-tiba, hei kalian bisa bayangkan ada diposisi naruto saat ini?, pacar sahabatmu menciumu, apa yang akan terjadi jika sahabatmu itu tau?, naruto melepaskan pagutan sakura dengan kasar, mencengkram kedua bahu gadis itu dan menatapnya tajam, "apa yang kau pikirkan sakura, apa yang terjadi sebenarnya?". Naruto mengusap wajahnya kasar kala sakura yang semakin terisak karena perbuatannya, ya naruto juga bingung harus bagaimana menenangkan sahabatnya, sakura yang seperti ini bukanlah kuasanya.
"Sa-sasuke dia itu tidak mencintaiku naruto hiks". Naruto terdiam kala sakura yang meringsut ke lantai dan bersandar diantara loker.
"kenapa kau bisa beranggapan seperti itu?", naruto ikut berjongkok mensejajarkan tingginya dengan sakura yang masih menangis. "Di-dia tidak mau menciumku hiks, makannya aku menciummu saja hiks". Naruto terdiam membeku dengan jawaban nyeleneh sakura, hanya karena sasuke tak mau menciumnya dia menangis seperti ini?, hah memutar bola mata bosan akhirnya naruto mencoba menghibur sakura dan mengatakan bahwa sasuke sangat mencintainya, naruto bahkan mentraktir sakura ramen agar gadis itu tidak menangis lagi.Naruto mengernyit kala melihat sasuke dan sakura berbicara serius di taman, entah apa yang dia pikirkan, ia pun mengintip dari balik pohon dan mendengarkan percakapan mereka, "kumohon sasuke hiks, semua itu hanya kesalahpahaman, aku tidak ingin putus darimu hiks". Naruto dapat melihat sasuke yang menghela nafas lelah dan menatap sendu sakura, ya walaupun naruto tau sasuke itu brengsek, tapi sasuke tak pernah benar-benar ingin menyakiti wanita apalagi sakura, naruto sangat tau betapa berharganya sakura bagi sasuke, tapi kenapa sasuke ingin memutuskan sakura?, pasti ada hal yang membuatnya seperti ini.
"Kau membuktikan dirimu tak layak sakura, kau mencium sahabatku". Bahu naruto menegang, jadi sasuke mengetahuinya?, naruto memang menyukai sakura tapi hanya sekedar rasa suka dan sayang sebagai sahabat, bukan berarti naruto ingin sakura dan sasuke berpisah, dan mereka berpisah juga karena naruto ikut andil bukan?, terlebih naruto tau bagaimana sasuke saat ia sudah tak lagi mencintai maka itu akan berlaku selamanya, tapi kenapa?, pasti ada seseorang yang mampu membuat sasuke berpaling.
Naruto tau ciuman itu hanyalah masalah sepele, tapi kenapa sasuke sampai memutuskan sakura? Ah entahlah naruto ingin mencari taunya, sasuke memang tetap berteman dengan dirinya dan sakura, tapi tetap saja naruto tetap ingin mengetahui fakta mengenai sasuke, ah terlebih sakura masih terlihat sangat mencintai sasuke, melihat hal itu naruto menjadi pusing dan pusing.
Menghela nafas lelah matanya memandang keseluruh sekolah dari atap sekolah, matanya memicing kala melihat sasuke duduk bersama seorang gadis yang sangat ia kenali, "hyuga hinata", gumamnya, ya teman sekelasnya yang digosipkan menyukainya dan akhir-akhir ini naruto juga sering memperhatikan tingkah laku hinata, dia cantik, baik, pintar dan berkharisma, ah naruto tak habis pikir kenapa seorang gadis seperti hinata harus ia lewatkan, padahal gadis itu sangat menyukainya, tapi kenapa sekarang hinata bersama sasuke?, terlebih di jam pulang sekolah.
Pertanyaan naruto akhirnya terjawab, sekarang ia malah duduk berempat dengan sakura, sasuke, hinata dan juga dirinya, ia tak habis pikir dengan santai sasuke memperkenalkan hinata sebagai kekasihnya, tunggu!, bukankah hyuga hinata itu menyukai namikaze naruto?, tapi kenapa sekarang malah bersama sasuke terlebih mereka terlihat sangat serasi dan mesra, tidak, naruto tidak bisa membiarkan semua ini, hinata itu menyukai dirinya tapi kenapa sasuke merebutnya?, tch uchiha sasuke memang selalu mendapatkan segalanya dan naruto sangat membenci hal itu, tanpa berpikir panjang narutopun mengatakan kepada sasuke bahwa ia menyukai kekasihnya yaitu hyuga hinata, tentu saja naruto sudah memprediksinya, sasuke langsung menghadiahkannya bogem mentah dan mereka berkelahi, ia tidak tau sasuke sampai semarah ini, padahal waktu dengan sakura, sasuke terlihat biasa saja, huh sejak saat itu naruto yakin hinata memang gadis yang istimewa bagi sasuke.
Setelah perkelahian itu naruto berjalan ke arah sasuke, ia menghela nafas dan menatap pria itu tajam,
"Baiklah, jaga hinata dan jangan pernah menyakitinya,
Sasuke".
Maaf ya mengecewakan😭, aku lagi gak mood karena susah banget nyari ide😪😤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bastard Husband (Tamat)
Fanfictionbagaimana wanita angkuh seperti hyuga hinata mempertahankan rumah tangganya?, entahlah hanya ada dua pilihan entah itu kalah karena bertempur atau mengalah sebelum pertempuran. ....tapi yang jelas dalam kamusnya tak ada kata kalah.... Let's see what...