Shownu mengambil cuti selama kurang lebih sebulan dari rumah sakit tempat ia bekerja di Korea. Ia berniat untuk pindah ke Vancouver untuk menemani Adria. Hanya saja belum ada rumah sakit yang membutuhkan psikiater sepertinya. Shownu juga Joo Heon tak bisa meninggalkan Adria sendirian di kala hamil besar seperti ini. Terlebih lagi sampai sekarang Adria belum juga memberi tahu Min Hyuk tentang kehamilannya. Ego Adria memang tinggi sekali.
Ketika Shownu, Joo Heon, Jemma serta putranya Michael serta sang EO sedang sibuk mengurus keperluan acara baby shower besok. Adria menyelinap keluar untuk membali Cheese Cake. Jadi ia menempelkan note kecil di kulkas sebelum pergi agar saudaranya tak khawatir. Ia memakai boots Jimmy Choo, One piece satin tipis bercorak bunga poeny, coat sepanjang one piece yang ia kenakan. Lalu syal yang berwarna sama dengan coatnya. Rambut biru abu - abunya terlihat pluffy. Mungkin inilah yang di namakan ibu hamil paling modis se komplek.
Adria menggembungkan kedua pipinya begitu menyadari toko kue favoritnya tutup. Padahal si kecil ingin sekali makan itu.
"Bagaimana kalau gelato, sunshine? Apa kau mau?" Adria menyentuh perutnya. Lalu terasa ada gerakan kecil menyentak dari dalam.
"Baiklah. Kita deal" Adria menganggap gerakan itu adalah sebuah persetujuan.
Tuk
Sebuah bola menggelinding menabrak ujung boots Adria.
"Seriously?" Adria memandangi bola warna warni itu dan membungkukkan tubuhnya. Tentu saja tangan wanita itu tak dapat meraihnya. Ia melihat seseorang berambut merah tengah mengambil bola yang tak sanggup Adria ambil tadi.
"I am sorry. I can't take it. You know. My belly" Adria terdiam ketika menatap wajah di hadapannya.
"Your belly is cute. Noona" pria itu tersenyum.
"Hello little wolf" sapa Adria, suara softnya membuat Chang Kyun hampir menangis.
"Maafkan aku" hanya kalimat itu yang terucap dari bibir Chang Kyun.
"Sudahlah. Tidak ada yang perlu di bahas lagi sayang" Adria tersenyum simpatik.
"Bolehkah aku memelukmu?" Kali ini suara Chang Kyun bergetar.
"Tentu saja. Kemarilah" Adria merentangkan kedua tangannya dan membiarkan Chang Kyun masuk ke dalam pelukannya. Di sanalah Chang Kyun menangis dengan keras. Adria sendiri hanya membelai rambut merah Chang Kyun perlahan. Anak ini, maksud Adria. Adiknya ini pasti di bebani rasa bersalah setelah masalah itu berlalu.
"Hiks. Noona, aku, aku tidak datang sendirian" Chang Kyun menarik tubuhnya. Masih sesenggukan pria itu membalikkan tubuhnya. Seorang wanita paruh baya yang telah lama ingin melihat kedua anaknya bertemu tengah mengusap mata kanannya lalu memasang sebuah senyuman.
"Eomma" panggil Adria.
Tangis perempuan itu pecah saat mendengar putrinya memanggil ibu. Sudah 23 tahun lamanya ia memimpikan momen ini. Jemarinya gemetar saat berusaha meraih Adria ke dalam pelukannya.
"Putriku sayang. Uri ttal. Eomma merindukanmu nak" balasnya memeluk Adria, mengecupi dan membelai wajah putrinya.
Shownu terdiam, ia sedari tadi diam melihat keluarga yang tengah mengadakan reuni di jalanan blok Vancouver. Sebenarnya Shownu lah yang meminta Chang Kyun serta ibunya untuk datang. Ia baru saja ingin menyusul Adria, memastikan mereka bertemu di toko roti kesukaan adiknya. Berhubung tutup, pertemuan mereka terjadi didepan toko roti.
"Hyung" panggil Chang Kyun.
"Hi Danny" balas Shownu.
"Eomeoni" sapa Shownu pada ibu Adria.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kintsugi
FanfictionAdria Taylor : "You just know my name. Not, my story. Even my future. So, shut the f*ck up!" Lee Min Hyuk : "Tuhan, tolong beri aku kesabaran ekstra menghadapi wanita jelmaan Dewi Hera ini. Rasanya ingin aku membuangnya ke Tartarus saja" Im Chang Ky...